Patah hati? Tentu saja aku merasa senang walaupun harus menangis dan terluka untuk jangka waktu yang lama. Setidaknya, aku mengalaminya, bukan dari hasil rekaan dari kisah orang lain.
***
Aku menginginkan kisah bahagia. Bukan kisah klasik tentang Cinderella di negeri dongeng, tetapi kisah di negeri nyata. Namun ternyata, hal termudah pun sulit untuk mendatangkan kebahagiaan untukku.
Memori selalu terpaku pada lembaran kelam yang membuatku seakan tenggelam bersama dengan pikiran-pikiran yang membunuh perlahan. Bayangan masa lalu seakan terus menguntit hingga menimbulkan pilu yang menyakitkan untukku.
Bagaimana bisa luka kembali pulih? Bagaimana cara menghapus rindu yang tak utuh? Bagaimana cara menghapus rasa yang tak semestinya?
Mengingingkannya adalah harga mutlak yang aku berikan. Namun, itu terlalu muluk untuk didapatkan.
Sekumpulan manusia terbahak bersama atas perih dan tangisan yang kudapatkan. Aku ingin membenci semuanya. Namun, sekali lagi ternyata jalan tak selalu berada di pinggir jurang. Pada kehancuran yang mematikan rasa. Pada ego yang terus berdiam diri. Pada hati yang tak lagi ingin peduli. Ternyata ... mati lebih baik dari hidup yang semengerikan ini.
Suara tangisan terus merongrong akan tawa. Kuberikan semua goyahan pendirian kepada dia yang mampu mendengar, dia yang mampu peduli, dan dia yang tidak menguburku sendiri. Kuhapus segala jarak dan jeda yang diciptakan. Kuambil semua duri untuk kugenggam. Namun ternyata, semua tidak lagi cukup untuk meruntuhkan ketidakadilan.
Hatiku berkata, tidak akan kuberikan kata menyerah pada kehilangan yang terus merenggut.
Untuknya yang tidak pernah pergi meski terus kubenci. Untuknya yang tetap berdiri meski terus kucaci. Untuknya ... yang membuatku berjuang bagaimana menunjukkan diri.
Dan untuk sekarang ... aku memilih membunuh takdir demi kebahagiaan yang katanya pantas untuk kudapatkan. Mari kita buktikan, apakah benar kalau bahagia itu memang benar-benar ada?
- Fazia Qiandra
KAMU SEDANG MEMBACA
Doubt
Teen FictionSelamat datang di cerita yang penuh dengan kealayan remaja. Selamat membaca hingga selesai. ________________________________________ Aku menyukaimu. Tanpa batasan ataupun ikatan. Menyusuri segala keadaan hampa yang menyesakkan. Hingga terasa tetes...