Kamu hanyalah seorang yg aku dambakan tanpa adanya harapan namun tak luput dari pandangan.
Sedangkan aku adalah salah satu dari banyak orang yg mengaggumimu namun tak bisa mencuri hatimu.
Bagaimana bisa nyalanya lilin mengalahkan nyalanya matahari? Haruskah aku menuggu malam agar cahanya padam? Haruskah aku menjadi pena untuk menuliskan pikiran? Haruskah aku menjadi darah agar tahu rasa di raga?
Lalu apakah aku hanya seorang pecundang yg tak berani berjuang? Lalu apakah aku hanya sampah dari pembuangan di rumah?
Tak bisa dipahami tak bisa di mengerti, dari semua pikiran aku masih tetap diam. Tak mampu berkata tak mampu melangkah, dari perjalananku selama ini hanya hatimu yg sulitku hampiri.
Kata orang jatuh cinta itu indah rasanya, tapi nyatanya sakit rasanya jika hanya aku saja yg merasa
Cinta memang kerasa, kerasa sakit kalau aku aja yg rasa. Mana yg indah dari cinta? Cinta hanya melahirkan hujan dari air mataku sendiri.
Aku yg bodoh atau cinta yg membodohkan? Kamu yg sulitku gapai apa aku yg tak sampai?
Aku lelah dengan rasa ini, selalu saja aku yg mencinta dan tetap saja aku yg tersiksa.
Inti dari semua ini hanyalah aku pengaggumu dan kamu yang aku kagumi