Mommy

3K 288 20
                                    

***

Kebahagiaan Lisa yang melihat anaknya menjadi seorang idol.

***

Lisa tak henti-hentinya tersenyum saat melihat Jinyoung yang melakukan debut stage. Meski ia tak bisa menonton secara langsung di dalam studio saat recording, tapi ia bahagia melihat clip yang baru saja tayang di televisi itu.

"Sehun, apa itu Jinyoung kita? My Dream."

Sehun tersenyum, tangan yang sedang merangkul pundak wanita itu kini beralih mengelus puncak kepalanya. "Iya, itu Jinyoung kita Sayang."

"Uri Jinyoung-ie." Ujar Lisa penuh haru. Ia tak menyangka akhirnya Jinyoung dapat debut meski tanpa bantuannya dan Sehun. Anak manisnya berjuang sendiri dan sekarang dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

Lisa memeluk Sehun, tak kuasa menahan air mata harunya. "Sehun~~~."

Tangan Sehun terulur membalas pelukan tersebut, ia mengelus punggung istrinya sambil sesekali membubuhkan kecupan ringan di puncak kepalanya. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan Lisa, karena ia pun merasakannya. Namun ia yakin, jika Lisa merasakan sesuatu yang lebih daripada yang ia rasakan.

***

"Dream tidak membalas pesanku." Rajuk Lisa pada Sehun. Kini keduanya sedang ada di agensi sehingga menggunakan nama Dream untuk menyebutkan Jinyoung, keduanya datang untuk membicarakan album baru yang akan dirilis beberapa bulan kedepan.

"Dia sibuk Sayang, kau seperti tidak mengerti saja. Kau juga selalu sibuk, aku juga."

"Tapi aku rindu padanya. Dia sangat menyebalkan. Bahkan belum pulang setelah debut." Rajuk Lisa lagi yang membuat Sehun terkekeh. Tangan Sehun terangkat mengusak puncak kepala Lisa.

"Kau ini." Sehun menatap Lisa. "Mau mengunjunginya?."

Lisa mengangguk semangat, namun kemudian merengut kembali. "Bagaimana jika media tau tentang Dream? Aku tidak mau membuat Dream tak nyaman."

Sehun tersenyum tipis. Lisa walau manja dan selalu merajuk tapi dia sangat mengerti kondisi Jinyoung. Itu yang sangat ia banggakan.

"Apa Dream belum ada jadwal Libur?." Tanya Lisa pelan.

Sehun terdiam. Lisa terlihat sekali sangat merindukan Jinyoung. Selama ini Jinyoung tak pernah jauh dari Lisa begitu lama. Saat survival pun tak selama ini. Sehingga ia cukup mengerti jika Lisa sangat merindukan Jinyoung.

***

Lisa menatap pantulan wajahnya di cermin, matanya sembab dan wajahnya pun sedikit bengkak. Sejak kemarin ia sangat sensitif, ia merindukan Jinyoung hingga tia tak mampu membendung air matanya lagi. Ia terlalu merindukan Jinyoung, bahkan rindunya sangat membuncah hingga ia tak kuasa lagi menahannya.

"Jinyoung-ie. Kau tak merindukan Mommy eoh? Kau jahat sekali tak menemuiku, bahkan tak membalas pesanku." Guman Lisa sangat pelan. "Mommy sangat merindukanmu Jinyoung-ie." Lanjutnya sambil menitikan air mata lagi.

Sehun menghela nafas melihatnya, ia tak sanggup lagi melihat Lisa yang sangat menderita seperti itu. Ia berdiri dibelakang Lisa kemudian memeluknya erat.

"Kau sangat merindukan Jinyoung?." Tanya Sehun.

Lisa hanya mengangguk sambil menyeka air matanya.

"Aku akan memintanya berhenti jika kau tak bisa berjauhan darinya." Ucap Sehun.

Lisa menggeleng. "Jangan...." Lisa menarik nafas panjang menghentikan tangisannya, ia menatap Sehun dari refleksi cermin. "Aku akan berusaha tak seperti ini lagi. Aku yakin ini hanya sementara. Aku hanya belum terbiasa."

FAMILY [SEHUN - JINYOUNG - LISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang