Chapter 1 - Keterlambatan (MPLS SMA)

41 4 2
                                    

Seorang wanita paruh baya sedang mengetuk - ngetuk kamar seorang gadis yang masih tertidur.

" Ghania, bangun ini udah siang nak. Bunda capek bangunin kamu trus, kamu nya gak bangun - bangun." ucap wanita paruh baya itu.

" Iya bund, bentar 5 menit lagi." ucap Ghania

" Liat sekarang jam berapa NIA...." ucap Bunda Alya

Setelah mendenger teriakan bundanya yang memanggil namanya dengan nada berbeda, Ghania pun bangun dan langsung melihat jam beker nya yang sudah menunjukan pukul 05.30 WIB

" Mampus gue telat, bisa di omelin panitia MPLS dong kalo gini." ucap Ghania yang berlalu ke kamar mandi setelah melihat jam.

Setelah beres berpakaian Ghania langsung memakai atribut yang sudah di siapkan nya semalam, setelah itu ia langsung ke ruang makan, sesampainya di ruang makan ia menyapa keluarganya.

" Pagi bund, ayah, bang Farid, Ghin, Haikal." Sapa Ghania

" Pagi kembali Nia." Sapa Rafi dan Alya

" Pagi juga dek." Sapa Farid

Ghina dan Haikal hanya diam tanpa menyapa balik sapaan Ghania. Ghania tau Ghina dan Haikal itu sangat tidak menyukainya karna Ghania sangat dekat dengan abangnya. Lalu Ghania duduk di samping abangnya dan memulai sarapannya. Tak lama kemudian Farid menertawakan Ghania karna adiknya itu berpakaian seperti badut karna harus memasuki SMA.

" Dek sumpah lo lucu banget kaya gini dek, rambut di kuncir 11 gitu, tali sepatu beda - beda lagi. Sumpah dek lo lucu. Adek gue kaya gembel gini ya ampun lucu banget." ledek Farid sambil menertawakan Ghania setelah melihat penampilannya

" Ah abang mah gitu mulu sama gue, giliran ke Ghina aja lo gak pernah lo ledekin, giliran ke gue aja gini." ucap Ghania lalu memperlihat kan wajah betenya.

" Rid udah dong jangan bercanda mulu, lagi makan juga." ujar Alya yang merelai anak pertamanya yang selalu meledek sang adik

" Iya bund iya maaf, maaf ya dek gue ngeledek lu tadi." ujar Farid meminta maaf pada bundanya dan meminta maaf pada Ghania.

" Iya bang gue maafin, tapi jangan ngulangin lagi ya?" ucap Ghania, sekaligus tanyanya kepada Farid.

" Kalo itu gue gak bisa janji yak." ucapnya sambi tersenyum usil
" Ah gitu aja terus." ucap Ghania kesel, lalu berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke sekolah barunya

" Bund, yah, aku pergi berangkat sekolah dulu." ucap Ghania berpamitan kepada Rafi dan Alya, dan berlalu keluar rumah

" BANG CEPATAN IH, GUE TELAT NIH." ucap Ghania setengah teriak sambil menghentakkan kakinya

" Yah, bund, Farid berangkat kuliah dulu ya."
" Na, lo mau bareng gue sama Ghani gak?." tawar Farid

" Enggak deh bang, gue bareng ayah aja," ucap Ghina tanpa melihat Farid
" Oh yaudah, kalo gitu." ucap Farid, langsung berjalan keluar rumah

" Lama banget sih bang?" ucap Ghania

" Iya maaf tadi abis ngajak Ghina bareng, tapi kaga mau" jawab Farid

Setelah mendengar jawaban Farid, Ghania hanya diam dan berjalan mengikuti Farid menuju mobil, di dalam mobil hanya ada keheningan yang menylimuti mereka. Ghania menatap ke arah jendela yang sedang memikirkan sesuatu, tanpa Ghania sadari sudah sampai sekolah baru nya.

" Dek udah sampe sekolah juga, ngelamun mulu kamu." ucap Farid

" Eh iya bang, maaf, yaudah gue masuk dulu." ucap Ghania

" Yaudah iya, lo belajar yang bener ya, jangan sampe ayah sama bunda ngebandingin lo sama Ghina lagi," ucap Farid

" Iya bang." Ghania hanya meng'iya'kan ucapan abang nya tadi.

***

Sesampainya Ghania di depan gerbang SMA Pelita, Ghania langsung setengah berlari agar tidak terlambat, ia langsung absen ke kapada osis yang bertugas memeriksa kedatangan peserta MPLS. Di tempat absen sudah sepi yang ada hanya, petugas absen dan kombis.

" Eh, eh, eh, tuan putri baru dateng rupanya. Lo tau gak sekrang jam berapa?" ucap salah satu petugas absen yang menggunakan name tag bertulisan Alex.

" Iya kak maaf." ucap Ghania
" Maaf - maaf aja, LO TAU GAK SEKARANG JAM BERAPA?!" ucap orang itu sambil menekan pertanyaan yang belum Ghania jawab.

" S-sekarang pukul 07.15 WIB kak." ucap Ghania terbata - bata

" Kalo udah tau kenapa lo dateng jam segini?" ucap salah seorang yang bername tag Aldo.

" Maaf kak tadi saya kesiangan." ucap Ghania sambil menundukan kepalanya

" Yaudah sekarang lo ikutin gue." ucap seorang laki - laki yang bername tag Zulfan.

Ghania mengikuti Zulfan ke lapangan yang sudah banyak orang yang menggunakan seragam SMP mereka masing - masing, tapi Ghania malah di bawa ke lapangan indoors yang sudah ada beberapa orang yang mungkin senasib dengan nya yang telat dateng.

" Sekarang kalian ambil kertas ini terus tulis kesalahan kalian di hari ini, dan seterusnya." teriak salah satu wanita yang bername tag Purti.

" Baik kak." ucap MUBA serempak (murid baru)

Setelah itu mereka mengambil kertas yang di sediakan oleh panita MPLS tersebut dan menuliskan kesalahan mereka. Dan mereka pergi ke lapangan outdoor untuk melaksanakan hukumannya, setelah itu para muba di suruh membersihkan lapangan outdoor.

" Gila capek banget sumpah gue dari jam 08.00 WIB sampe jam 10.00 ngambilin daun kering gak abis - abis sumpah padahal yang di hukum banyak gak Cuma gue, masa daun kering nya masih bejibun udah gitu panas gini lagi " ucap Ghania pada teman baru nya yang bernama Zhafran

" Iya nih kan yang di hukum bukan kita doang ada 5 orang lagi yang bareng sama kita, capek gue sumpah." ucap Zhafran

" Yaudah Zhaf kita istirahat aja dulu, gue capek nih." ucap Ghania sambil mengelap keringat nya

" Yaudah yuk, ke bawah pohon itu aja dulu." ucap Zhafran sambil menunjuk pohon yang tak jauh dari mereka.

Selang beberapa lama kemudia datang kakak kelas yang tadi menghukum nya dan mereka berdua di suruh kembali ke lapangan indoors untuk berkumpul dengan para muba yang lain.

" Akhirnya kita di suruh masuk juga." ucap Zhafran kepada Ghania

" Iya nih gue kepanasan di sini mulu, eh Zhaf nanti pas di lapangan indoors lo jangan jauh - jauh dari gue ya, soalnya temen dari SMP gue, gak tau ada di mana." pinta Ghania

" Ya kalo perempuan sama laki kaga di pisah itu juga." ucap Zhafran

" Semoga aja kaga di pisah deh." Ghania sambil memohon

Sesampainya para muba yang di hukum di lapangan indoors mereka langsung berbaris, dan mereka sedang berkenalan dengan para kakak kelas yang menjadi pembimbing para muba, saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah sekaligus pembagian gugus/kelompok untuk seminggu kedepan.








Holla, gue penulis baru di dunia oren ini, semuga kalian syuka cerita gue 😍

Jangan lupa vote & comment guys. Jangan sider guys. Karna kalo kalian punya cerita tapi banyak yang sider itu ga enak.

PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang