Chapter 2 - Gugus 9 (Gugus Padjajaran)

4 0 0
                                    

Sesampainya para muba yang di hukum di lapangan indoors mereka langsung berbaris, dan mereka sedang berkenalan dengan para kakak kelas yang menjadi pembimbing para muba, saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah sekaligus pembagian gugus/kelompok untuk seminggu kedepan.

Semua muba sudah mendapatkan gugus, hanya para muba yg di hukum saja yang belum. Dan para muba yang di hukum mereka di tanyai dulu oleh kakak penjaga pendaftaran dan akhirnya Ghania segugus bareng dengan Zhafran yaitu gugus 9 atau gugus padjajaran.

Di aula mereka melihat ada 10 orang yang memegang papan nama gugus masing-masing. Dan Ghania dan Zhafran mereka menghampiri barisan gugus nya dan mereka duduk bersampingan.

" Ga nyangka sih gue ternyata kita bisa satu gugus gini. Padahal tadi kan cuma iseng doang nyatanya omongan gue terkabul ya." bisik Ghania kepada Zhafran.
" Iya gue juga ga nyangka. Tapi gapapa lah yang penting gue ada temen." Kata Zhafran.

Dan saat itu para muba sedang mendengarkan pengumuman yang akan  di bawa besok karena setelah ini mereka pulang dan mempersiapkan perlengkapan untuk besok yang akan mereka bawa.

" Akhirnya pulang juga. Padahal baru bentar banget nih gue di sekola Zhaf." ucap Ghania
" Anjir emang lu mau lama-lama di sekola Ni?" tanya Zhafran
" Ya gue emang biasanya diem di sekola waktu SMP. Karena di rumah ga terlalu nyaman buat gue." ujar Ghania
" Lah emang kenapa dah? Ada masalah? Atau mau cerita di rumah gue aja biar sekalian nyari perlengkapan buat besok? Tenang kalo balik ke rumah gue, gue anter balik koo. Gue bawa motor. " tanya Zhafran pada Ghania bertubi-tubi.

Setelah diam beberapa saat Ghania akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Zhafran ke rumah Zhafran yang tidak jauh dengan sekolah hanya beberapa ratus meter.

Sesampainya di rumah Zhafran. Mereka langsung di sambut dengan senang oleh orang tua Zhafran.

" Assalamualaikum ma, Zhafran pulang." salam Zhafran
" Waalaikumsalam sayang. Koo jam segini udah pulang? Lho ini siapa sayang? Sini sama masuk sayang. Mama udah masak buat makan siang, kamu ikut makan siang bareng ya sayang. Mama tuh dari dulu pengen banget punya anak perempuan. Tapi cuma punya laki-laki dan itupun cuma dia doang." ucap Vina (mama Zhafran) sambil menunjuk Zhafran.
" Lho ma anaknya pulang bukannya di sambut dengan baik, malah nyuruh masuk anak orang seenaknya aja. Mama gimana sih?!" marah Zhafran pada mama nya.
" Eh iya maaf ya fran mama lupa abis jarang banget kamu bawa temen ke rumah apalagi perempuan. Sana kamu ganti baju terus temenin mama disini sama... Eh siapa nama kamu sayang? Mama jadi lupa nanya kan tadi. Hehehee." ujar Vina sambil tertawa. Dan Zhafran pergi ke lantai dua untuk berganti baju
" Ghania tante." ucap Ghania
" Eh jangan panggil tante panggil mama aja. Mama pengen punya anak perempuan. Mama tuh di rumah cuma bertiga aja sama Zhafran dan papa nya Zhafran itupun kalo papa nya Zhafran ga keluar kota." ucap Vina.
" Oh iya tan.. Eh m-ma." ucap Ghania merasa canggung.

Dan mereka berbincang dan bercanda seolah Ghania tidak memiliki masalah di rumahnya. Dan Ghania sampai lupa waktu. Dan waktu menunjukan pukul 16:30 WIB. Ternyata hp Ghania berdering terus menerus menandakan ada telepon dari abang nya Farid.

" Maaf ya ma aku angkat telepon dulu dari abang aku." izin Ghania pada Vina.
" Iya sayang, sana angkat dulu takutnya penting." ucap Vina
" Iya ma." ucap Ghania lalu pergi mengangkat telepon
Ghania mengangkat telepon di teras rumah Zhafran sambil duduk depan kolam ikan dan memandangi nya.
" Ha-hallo bang?"
" Assalaamu'alaikum Ghania Yasmin Annisa. Salam dulu!"
" Waalaikumsalam bang"
" Lu dimana sih ni? Gue khawatir nungguin sama lu. Lu jam segini belum pulang. Ada dimana sih lu? Tadi gue ke sekolah lu kata pak satpam muba udah pada balik tapi lu gak ada di rumah! Lu dimana?"
" Di... Dii..."(menggantungkan ucapannya)
" Dimana nia sayang?" suaranya melembut
" Di rumah Zhafran temen baru nia"(ucap Ghania cepat)
" Hah dimana? Yang pelan ngomong nya napa si?"
" Di rumah Zhafran temen baru nia bang"
" Yaudah mana alamat nya gue jemput lu sekarang! Ga ada penolakan!"
" Iyaaa bang nanti gue chat alamat rumah nya ke abang" ucap Ghania lesu

Setelah mengangkat telepon Ghania langsung kembali ke ruang tamu rumah Zhafran dan menanyakan alamat rumah Zhafran dengan lengkap dan menjelaskan kepada Zhafran dan Vina kalau Abang nya akan menjemput nya.

Selang beberapa saat, Farid datang menjemput nya. Ghania langsung berpamitan dengan Zhafran dan Vina dan langsung masuk ke mobil Farid dan langsung pergi.

" Ada apa sih bang? Tumben banget khawatir sama gue? Kan biasanya gue balik atau engga orang rumah ga nyariin gue" tanya Ghania pada farid
" Gue yang selalu nyari lu. Lu nya aja kaga peka!" ucap Farid judes
" Iya bang kalo gitu maaf dah" sambil memohon pada Farid

Sesampainya dirumah mereka langsung masuk ke dalam rumah mereka hanya di sambut dengan wajah cuek oleh kedua adik dan ayah bundanya. Setelah bersalaman dengan kedua orang tua nya Ghania langsung pergi ke kamar nya dan mengurung diri tanpa menghiraukan panggilan dati Farid.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19:00 WIB dan sudah waktunya makan malam. Tak terasa Ghania tertidur dari sepulang nya dari rumah Zhafran dan sampai pukul 19:00 dan Ghania langsung bersiap untuk makan malam dengan Farid. Setelah selesai Ghania langsung turun ke lantai bawah sesampainya di dapur ternyata mereka sudah beres makan dan tidak menyusakan makanan untuk Ghania.

' Yaudahlah gue balik lagi aja ke kamar, toh gak ada makanan buat gue' ujarnya dalam hati

" Nia mau kemana? Kenapa tadi ga kebawah? Gue nungguin lu, sampe ayah bunda nyuruh langsung makan tanpa harus nunggu lu." ucap Farid
" Oh, gue mau balik ke kamar lagi. Ga laper juga gue. Tadinya mau ngambil minum buat nanti malem eh tapi gue gak bawa gelas yang di kamar jadi mau balik lagi aja ke kamar ngambil gelas" ucap Ghania panjangan lebar pada Farid.
" Gue seneng banget lu ngomong panjang lebar ke gue, jarang banget kan lu ngomong panjang gitu. Padahal gue ga nanya dan maksa lu buat ngomong panjang kan" ucap Farid antusias
" Iya bang. Yaudah gue balik ke kamar ya" pamit Ghania
" Eh jangan dulu dong, gue tau lu laper kan? Gue mau ngajak lu ke pasar malem tadi pas jemput lu gue liat ada pasar malem. Yaudah ayo berangkat" sambil menarik tangan Ghania
" Bentar gue ganti baju dulu. Masa pake baju tidur si" ucap Ghania sambil mendelikan matanya
" Iya jangan lama"

Setelah Ghania berganti baju, mereka pun langsung pergi ke pasar malem dan Ghania merasa tidak sedih lagi. Karena di manja oleh Farid dan dia beli banyak cemilan dan makanan yang membuat dia tidak lapar lagi.

*tbc

Sorry guys setelah beberapa lama gue gak apdet karna kesibukan gue di sekolah dan kesibukan gue kerja. Maaf kalo ada yang typo.
Selamat membaca gaes

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang