Bangtan Story (Chapter 1)

146 17 9
                                    

Di pagi hari yang cerah, seorang pria berusia dua puluh tiga tahun berjalan kaki dengan earphone yang terpasang di telinganya. Pria yang beralis tegas, bermata tajam, serta hidung yang mancung itu berjalan sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Pakaiannya yang casual, serta tas ransel yang bertengger dengan sempurna di punggungnya itu membuat dirinya terlihat keren sekali. Apalagi ditambah garis wajahnya yang sempurna, hingga membuatnya begitu mempesona.

Pria itu bernama Kim Taehyung. Hari ini, ia pergi menuju kampus barunya setelah sebelumnya ia kuliah di Universitas Oxford. Tampaknya, sesuatu telah membuat pria itu kembali ke negaranya, yaitu Korea. Ia masuk ke kampus baru bersama dengan para mahasiswa baru.

Taehyung memiliki kemampuan yang unik. Yaitu kemampuan melihat hantu, dan membaca hati orang lain. Bahkan sepanjang perjalanan ini, Taehyung sudah beberapa kali melihat para makhluk halus itu, serta suara hati manusia. Bisa dibilang, dia adalah seorang cenayang. Dia memiliki kemampuan itu sejak dirinya masih kecil.

Begitu sampai di pintu gerbang, Taehyung pun berhenti sejenak, dan memandangi kampus barunya itu. Tampaknya, kampus ini menyenangkan sekali untuknya. Ia pun mengembuskan napas panjang.

"Semoga saja aku bisa bertahan di sini," gumamnya. Iapun kembali melanjutkan langkahnya, dan memasuki kampus.
*****

Kim Namjoon terlihat sedang membaca sebuah novel secara diam-diam di tengah kuliah berlangsung. Novel yang ia baca adalah novel horror terkenal berjudul Ghoosebumps karya R.L Stine. Namun, sahabatnya yang bernama Hoseok benar-benar membuatnya terganggu. Hoseok berkali-kali memanggilnya dengan lirih sembari mengguncang-guncangkan bahunya.

"Namjoonie ... Namjoonie ..." panggilnya lirih. Namjoon pun terpaksa menoleh

"Apa sih?" tanyanya dengan jengkel. Tanpa ia sadari, Kansa-nim tengah berdiri di sampingnya.

"Asyik sekali ya," ucap Kansa-nim.

"Tentu saja," sahut Namjoon. Ia pun terbelalak ketika menyadari siapa orang yang baru saja mengajaknya bicara. Namjoon berdiri perlahan-lahan dengan perasaan yang tidak enak, serta membungkukkan badannya.

"Siapa namamu?" tanya Kamsa-nim. Laki-laki itu pun sedikit menunduk.

"Kim Namjoon, Kamsa-nim," sahut Namjoon. Kamsa-nim benar-benar kesal melihat tingkah Namjoon. Ia pun mengarahkan jari telunjuknya ke arah pintu.

"Sekarang juga, kamu keluar dari kelas saya, cepat!" bentak Kamsa-nim. Namjoon benar-benar kesal dibentak seperti itu. Bahkan, orang tuanya tak pernah membentaknya sedemikian rupa. Namun, ia tidak memiliki pilihan lain. Ia pun keluar kelas sembari membawa tasnya.
Melihat sahabatnya yang baru saja diusir, Hoseok pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sudah kubilang kan? Jangan membaca novel selama kelas berlangsung. Dia benar-benar bandel," gumamnya.
*****

Namjoon benar-benar bingung. Sekarang, ia harus pergi ke mana? Baru kali ini ia ketahuan melakukan hal seperti ini. Hal ini benar-benar membuatnya sangat malu.

Namjoon pun memutuskan untuk memasuki perpustakaan. Ia berencana untuk melanjutkan membaca novel itu di tempat ini. Ia pun duduk di samping seorang pria yang tengah tertidur dengan pulas di meja. Jujur saja, ia sangat terganggu ketika membaca di samping orang tidur. Bagi Namjoon, itu sangat merusak pemandangan. Terlebih lagi, pria ini mendengkur. Meskipun dengkurannya pelan, tetap saja terdengar. Namun, tidak ada lagi kursi yang kosong selain yang ia duduki sekarang.
Karena merasa benar-benar tak tahan, Namjoon pun terpaksa membangunkan pria aneh di sebelahnya itu.

"Bangunlah," ucap Namjoon sembari mengguncang-guncangkan tubuh pria itu.

"Tolong, biarkan aku tidur ... sebentar saja. Karena... semalaman aku tidak tidur gara-gara diganggu oleh hantu ..." gumam pria itu dengan malas-malasan. Pria itu pun melanjutkan tidurnya. Tapi sekali lagi, Namjoon mengganggunya. Karena, Namjoon sekarang benar-benar penasaran dengannya.

"Siapa namamu? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa kau mahasiswa baru?" tanya Namjoon. Pria itu pun menjawab dengan tetap memejamkan matanya di meja.

"Namaku Kim Taehyung, aku mahasiswa semester tiga di fakultas psikologi. Sebelumnya, aku kuliah di Oxford university. Apa ada lagi yang kau tanyakan?" tanya Taehyung. Namjoon pun terbelalak mendengar ucapan Taehyung.

"Wah, kalau begitu, kita sama. Aku juga kuliah semester tiga di fakultas psikologi. Tapi tunggu dulu, barusan kau bilang Oxford? Itu benar-benar keren!" puji Namjoon. "Lalu, kenapa kau pindah ke sini? Bukankah bisa berada di sana itu adalah hal yang hebat?"

"Aku akan menjawabnya jika aku sudah bangun," sahut Taehyung.

"Oh, baiklah. Tapi sebaiknya, kau jangan tidur di sini. Kau akan dimarahi petugas. Tidurlah di atas atap," ujar Namjoon. Tampaknya, saran Namjoon bagus juga.

"Geurae," sahut Taehyung. Ia pun berdiri dan berjalan mendahului Namjoon yang mengikutinya.

*****

Di dalam kelas, Yoongi terlihat mengganggu Seokjin yang sama-sama merupakan anggota Senat. Mereka berdua adalah senior yang paling banyak disukai oleh para junior. Itu karena sikap Yoongi yang tak begitu memedulikan sekitarnya. Sedangkan Seokjin terlalu mudah bersimpati terhadap orang lain.

"Ayolah, Hyung. Ramal aku!" pinta Yoongi.

"Oh, aku tidak bisa meramal sekarang. Karena, aku ingin istirahat sekarang," sahut Jin. Yoongi pun mencemberutkan bibirnya.

"Sshhh... Kau menyebalkan sekali, Hyung!" gerutu Yoongi. Ia pun membelakangi Seokjin, dan berpura-pura marah. Melihat Yoongi yang seperti itu, Seokjin pun jadi merasa bersalah.

"Geurae, aku akan meramalmu," ujar Seokjin sembari mengembuskan napas panjang dan memejamkan matanya.

Tak lama kemudian, Seokjin pun membuka matanya dan napasnya pun tersengal-sengal.

"Bunuh diri?" gumam Seokjin. Yoongi pun mengerutkan alisnya.

"Eh? Siapa yang bunuh diri? Apa aku akan bunuh diri hari ini?" tanya Yoongi. Seokjin menggelengkan kepalanya.

"Tidak, kita harus pergi ke atap!" seru Seokjin. Mereka berdua pun berlari meninggalkan tempat mereka untuk memastikan kebenaran ramalan itu.

***** TBC *****

Note!

Aku mau kasih penjelasan di beberapa kata, yaitu kata-kata:

-Kamsa-nim: artinya dosen.

-Geurae: artinya baiklah (informal)

Sekian dulu note hari ini. Jangan lupa vote dan komennya ya!😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bangtan Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang