Tamu Aneh

7 1 0
                                    

“Nona.. ayo bangun sudah pagi” ujar Maid berusaha membangunkan majikannya Alice.

Alice masih belum bangun juga, nyaman akan mimpinya. Mimpi bertemu seorang pangeran gagah berani, yang membuat hatinya luluh di mimpi itu.

“Nona Alice.. ayo bangun!” kesekian kalinya, Maid membangunkan majikannya, dan kali ini dia berhasil. Alice terbangun dari tidurnya, menatap Maid yang tengah berdiri di samping Alice.

“Hoaaam.. ada apa Maid?” tanya Alice yang masih setengah tidur.
“Ini sudah pagi, siang nanti akan ada tamu yang dating nona” jawab Maid lalu memberikan secangkir teh hangat kepada majikannnya.
“Tamu? Siang?” tanya Alice mengernyit, lalu meminum teh hangat itu perlahan.
“Tepatnya jam 10 siang nona” ralat Maid.
“Baiklah.. sekarang jam berapa?”
“Hampir jam 9 non—“
“WHAAAT!?” seru Alice kaget, hingga memotong perkataan Maidnya itu.
“Apa perlengkapan perangnya sudah siap?”
“Ohh air panas..? sudah siap sedari tadi nona” jawab Maid dengan senyuman khas nya.
“Oke siip.. siapkan pakaianku” Alice berlari ke kamar mandi dengan sangat terburu-buru, sementara Maidnya sibuk menata rapih pakaian majikannya.

******

“Jadi.. ada perlu apa kalian kemari?”
“Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya. Arthur Pendragon dan dibelakang say—“
“Bodo amat dengan prajuritmu itu” ucap Alice santai memotong kalimat dari Arthur.
“Heyy!” seru prajurit itu, tak terima akan ocehan dari Alice.
“Dia Iron Knight, prajuritku yang sangat patuh dan ce—“
“Bodo amat dengan prajuritmu” potong Alice lagi, dan kini dia sibuk menatap wajah Arthur, yang lumayan tampan menurutnya.
“Begini nona Alice.. kami kesini datang untuk memberita—“
“Loh? Mereka tamu ya?” tanya Maid yang tiba-tiba datang menghampiri mereka dan juga memotong perkataan Arthur.
“Mungkin” jawab Alice singkat. Dan kini dia memeluk erat boneka kelincinya.
“Uhuum..” dengus Arthur menyadarkan mereka berdua. “Bisa saya lanjutkan yg tadi?” tanya Arthur sedikit kesal.
“Tentu” balas Alice singkat.
“Baiklah.. kami kesini un—“
“Arrgh aku lupa! Kita kesini mau ngapain tuan?” tanya Iron panik, yang lagi-lagi memotong perkataan Arthur.
“BISA DIAM TIDAK SIH!!??” teriak Arthur, membuat sekitar Mansion Alice bergoncang seperti terkena gempa. Alice menatap kesal Arthur, berani-beraninya dia teriak didepanku seperti itu, pikir Alice.
“Kau Alice! Bertarunglah denganku!” seru Arthur sembari menghunus pedang Excalibur-nya, dan mengarahkannya ke Alice. Refleks Alice meloncat ke belakang, menjauh dan mengubah boneka yang dipeluknya tadi menjadi Gutling Gun.

Maid dan Prajurit Arthur hanya diam saja mengamati mereka yg seru bertarung.
“Hey tampan! Mau bertaruh denganku?” goda Maid sambil menyenggol pundak Iron.
“Baiklah.. kau bertaruh apa?”
“Bagaimana dengan tubuhku? Semalaman kau akan puas denganku.. fufufu” goda Maid lagi, lalu mendekatkan tubuhnya ke tubuh Iron.
“Baiklah.. aku bertaruh atas nama Arthur, tuanku” seru Iron sangat antusias.
“Fufufu.. kau tak tau siapa dia yang sebenarnya kan?”
“Tentu saja tau. Dia Alice, alias Allen yang bisa pergi ke mimpi buruk seseorang”
“Salah” dengus Maid. “Dia bukan Alice yang kau maksud”
“Haha.. kau bercanda kan?” kata Iron yang memaksakan untuk tertawa.
“Tidak aku serius. Dia Alice, bukan Allen si Alice Mare yang kau maksud”
“AAPPAAAA!?” seru Iron tak percaya. Memang sedari tadi dia menyadari akan apa yang dibawa oleh Alice, sebuah boneka kelinci usang.

******

Alice terpojok, dan Arthur bersiap memenggal kepalanya, namun ditahan oleh Iron Knight.

“Kau salah orang, bodoh!!” kata Iron lalu menghempaskan pedang Excalibur kearah sembarangan.
“Salah apanya? Sudah jelas dia Alice yg kumaksud”
“Maaf tuan, tapi majikanku bukanlah Alice Mare yang kau maksud” ujar Maid yang tiba-tiba menghampiri mereka, member penjelasan.
“Dia Alice, bukan Allen” lanjut Maid. Terlihat rawut wajah Arthur tampak memerah, malu.
“Sekarang kalian pergi dari sini!!” gertak Alice mengusir mereka berdua.
“Ayo tuan” ujar Iron berlalu pergi meninggalkan tuannya, dan diikuti Arthur hingga mengekor Iron.

******

Arthur dan juga prajurit setianya kembali ke istana tanpa membawa apa-apa – ya tanpa membawa Excalibur-nya yang terhempas kearah sembarangan. Sementara Iron tampak kecewa karena tak bisa bermalaman sepuasnya dengan gadis tadi, Maid milik Alice.

Arthur duduk di singgasana nya, dan berpikir keras.

“Aaaa! Senjata ku masih disana??” teriak Arthur panik.
“Bodo amat” dengus Iron, lalu pergi ke gudang untuk menonton Film Semi favoritnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang