" dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas ( tanggungan) allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. "
-Q.S. Asy-syúrá [42] : 40-
Satu tetes air hujan di pipi gadis mungil tersebut jatuh. Hatinya menjerit meraungkan lafadz-lafadz dzikir. Ia menangis. Ia bersedih. Ia kesakitan.
Asagfirullah al-adzim
seolah tak sanggup menahan sakit yang bergemuruh di dada nya, gadis itu menengadahkan tangannya, memohon pertolongan kepada yang maha pencipta, ia bersimpuh sambil berdoa.
" ya allah, tuhan semesta alam yang memiliki semua isinya, dzat yang paling berkuasa. Hamba bersimpuh dihadapanmu, ampunilah hamba, beri hamba ketabahan dalam menjalani hidup. Sesungguhnya engkau yang maha mengetahui lagi maha bijaksana, ( aminnn ) "
Kedua tangan gadis tersebut mengusap wajahnya, menghapus air mata yang saat ini masih setia mengenangi pelupuk mata gadis tersebut.
Khadijah azzahra said.
Nama gadis yang baru saja menyelesaikan shalat sepertiga malamnya. gadis yang tadi sedang bersimpuh kepada sang penciptanya adalah azzahra, atau sering disapa dengan sebutan zara/ara oleh orang-orang terdekatnya.
Pukul 03.45
Matanya melirik jam weker di nakas, saat sebentar lagi waktu shubuh akan datang zara putuskan untuk mengambil kitab suci al-qur'an yang berada di atas meja belajarnya. Ia ingin melantunkan ayat-ayat suci tersebut.
Drttt...drttt...drttt...
Ponsel milik zara berdering setelah ia melantunkan beberapa ayat suci tersebut, zara menutup kitab sucinya lalu ia meletakkannya kembali ke atas meja belajarnya yang berada disamping tempat tidur kamar.
Jari lentik zara menggeser tombol hijau yang berada di layar ponsel tersebut, lalu mengangkatnya dan mendekatkannya ke arah telinga.
Azzzzaahraaaaaaaaaaaaa..
terdengar suara cempreng dari faqih yang terkesan sangat menggema, zara bahkan sampai menjauhkan ponselnya dari telinga agar suara faqih tidak merusaknya. Zara geleng-gelengkan kepala nya.
" kalo mau bicara, salam dulu faqih. " terdengar suara kekehan dari sebrang telepon.
Heehehe, abis kamu ngeselin banget ih, masa aku gak di bangunin, kan biasa nya kamu rajin banget bangunin aku buat shalat tahajud, jadinya aku telat nih sekarang gara kamu, untung aja kak lina baru pulang kerja, jadi aku bangun tadi, kalo enggak yang ada aku gak nunanyin shalat sepertiga malamnya lagi azzahra!!! cerocos dan protes faqih kepada zara.
Sementara zara, terkekeh geli saat mendengarnya. Teman satunya ini kebilang ajaib, beda dari yang lain. Faqih bisa sangat bawel saat ia merasa sangat kesal, ia juga bisa sangat kalem saat ia sedang merasa dalam keadaan mood baik, atau faqih bisa saja menjadi sangat over saat orang tersayang nya tersakiti.
" oh astagfirullah afwan qih, aku lupa. Aku kira kamu udah biasa bangun tengah lama "
what! Biasa? Aku malah sering tidur tengah malam, bukan biasa bangun tengah malam khodijah azzahra sayang! sewot faqih.
Zara hanya bisa meringis, " yaaa maaf, aku beneran lupa lho faqih anastasya hasbih"
Gak aku maafin sebelum kamu kasih aku novel ilmiah kamu, setelah itu baru aku maafin, aku juga pengen kaya kamu ra, ngerti sama apapun. Bosen lama-lama baca terus yang alurnya gitu lagi gitu lagi. Kali-kali pengen yang lebih menantang!