Aku masih diselimuti rasa gelisah menunggu hasil pemeriksaan penyakit Ibuku saat ini..
Aku terus berdo'a agar tak terjadi suatu hal yang buruk pada Ibu.
Seluruh do'a yang ku bisa, telah ku panjatkan dengan memohon belas kasih Sang Tuhan agar memberikan kesembuhan untuk Ibu.
Ku lihat Ayah pun juga melakukan hal yang sama denganku.
Namun beliau terlihat lebih kuat dibandingkan aku yang sedari tadi tak pernah bisa membendung airmata ku sendiri..Sesekali Ayah menoleh ke arah ku dan selalu saja memperlihatkan senyumannya.
Ayah tak mengatakan apapun, namun dari sorot matanya, aku dapat membaca bahwa Ayah sedang mencoba menenangkanku dengan senyumannya, agar aku mengurangi rasa gusarku.Tepat pukul 23.45 malam, dokter keluar dari ruangan tempat Ibu kini tengah berbaring melawan penyakitnya.
Kami segera berdiri menyambut kedatangan dokter itu dengan menyiapkan berbagai pertanyaan.
"Bagaimana keadaan istri saya, Pak?" tanya Ayahku tidak sabar.
Dokter itu tersenyum dan menyatakan bahwa Ibuku berhasil melewati masa kritisnya, dan kondisinya kini mulai stabil.
Aku merasa seperti disiram seember air dingin saat berada dalam kehausan yang mencekik leherku ketika aku mendengar berita dari dokter tersebut.
Ku lontarkan ucap syukurku kepada Tuhan yang telah menjabarkan do'a ku untuk Ibu.
~~~~~
Aku masih belum dapat memejamkan mataku dengan tenang hingga larut malam.
Padahal aku merasa sangat mengantuk dan lelah.
Benar saja, malam ini aku harus tidur dengan posisi duduk menyenderkan punggung dan kepala diatas kursi rumah sakit yang terletak tepat berada didepan ruangan tempat Ibuku dirawat.Kulihat Ayah telah memasuki alam mimpinya.
Jelas saja, Ayah terlihat lelah sekali.
Aku mencoba mengedarkan pandanganku kesekeliling untuk mengusir rasa penat yang menyelubungi benakku sedari tadi.Hingga manik mataku terpaku pada sebuah objek yang berada cukup tak jauh dariku. Namun masih bisa kulihat dengan jelas.
Ada seorang gadis berpakaian seragam pasien kulihat tengah berjalan menaiki tangga yang terletak tak jauh dari tempat dudukku.
Entah kenapa gadis itu berhasil menyita perhatianku.
Ia berjalan santai sekali, tak menoleh kearah manapun.
Sepertinya dia seumuran denganku, rambutnya panjang sebahu.Kulihat gadis itu terus menaiki tangga, hingga akhirnya ia masuk kesebuah ruangan, mungkin itu ruangan tempat dimana ia dirawat.. pikirku.
~~~~
Kulihat Ibu mulai siuman.
Aku lega sekali saat melihat senyuman Ibu yang ku rasa tak ingin ada hal lain yang ingin kulihat saat ini kecuali senyuman Ibu.Ayah juga menampakkan wajah bahagia bercampur haru melihat Ibu sudah mulai siuman.
Aku masih mengenakan seragam putih biruku saat menjenguk Ibu.Tak sempat tadi aku mengganti baju selepas pulang dari sekolah, karena aku sudah tak sabar melihat keadaan Ibuku.
~~~~~
Ayah menyuruhku agar pulang saja dan beristirahat dirumah karena aku terlihat kelelahan.
Aku melihat gadis itu lagi..
Sama seperti kemarin, ia menaiki tangga, kemudian masuk kekamarnya.
Aku hanya memperhatikannya dari jauh.
Rasa penasaranku semakin menjadi, siapa gadis itu?Dia terlihat sangat aneh..
Ahh lupakan..
Lebih baik aku segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Horror"Kau nyata yang datang sebagai bayang.. Gelap.. Kemudian hilang.." -> Repost cerpen yang aku buat dua tahun lalu Happy reading~~