01

4 2 0
                                    

Story by
Chachalie
Author by

Chachalie
____

@ 04.45 p.m

Rintik hujan mulai menyerbak membasahi jalanan di sore hari. Menyisakan romansa dingin yang menyentuh kulit.

Langkah kaki dari kaki jenjang kedua remaja cantik berseragam Senior High School, memecahkan kesunyian jalanan yang diguyur derasnya hujan.

Netra keduanya memandang jauh ke arah halte bus yang sepi.

_halte bus_

"Bagaimana ini hujan sangat deras, ara" keluh yoora.

"Akupun tak tahu akan hujan seperti ini." Jawab nara disertai dengusnya.

"Kau sih!!.. sangat lama memilih buku, seandainya kau cepat sedikit. Pasti tidak kehujanan seperti ini" kesal yoora.

"Ya..ya..ya.. salahkan saja aku, kau juga tadi sibuk memilih aksesoris" bola mata nara berotasi.

Tak berselang lama bus yang ditunggu datang. Keduanya memasuki bus.

Menempelkan kartu transport pada alat sensor, dan memilih tempat duduk dibelakang.

Tak banyak yang menumpangi bus, hanya beberapa anak pelajar serta pegawai kantoran.

Yoora dan nara pun duduk di tempat yg mereka pilih.

"Ra, menurut mu bagaimana lelaki tadi yang kita jumpai di pameran tadi??"tanya yoora dihiasi senyum kotaknya yang manis.

"Menurutku dia tampan dan cool,memangnya kenapa? sepertinya kau memikirkannya??"jawab nara dengan memasang raut wajah kebingungan.

"Tidak apa-apa, hanya saja wajahnya selalu terbayang si ingatan ku."jawab yoora dengan rona dipipinya.

Tiba-tiba bus pun berhenti dan pintu bus terbuka. Terlihat ada seorang lelaki masuk dan duduk di samping kanan Yoora.

Tetapi, Yoora tidak memperhatikan siapa yang duduk di sebelahnya. Yoora sedang mengepal kedua telapak tangannya karena merasa kedinginan akibat kehujanan.

"Ini pakailah jaketku sepertinya kau kedinginan, bajumu juga basah seperti itu apakah kamu kehujanan?" Tanya orang itu sambil menawarkan jaketnya kepda Yoora.

Yoora pun menengok ke sebelahnya dan alangkah terkejutnya Yoora melihat lelaki itu. Lelaki yang tadi Yoora lihat di pameran dan dia menawarkannya jaket pada yoora.

"Ti-tidak terimakasih atas tawaranmu" jawab Yoora gugup dengan pipinya yang mulai blushing.

"Pakailah ini daripada nanti kau sakit?" Titah dia sambil menyampirkan jaketnya pada badan Yoora.

"Baiklah terimakasih" jawab Yoora sambil tersenyum sangat manis.

"Hmmm" dia hanya membalas dengan senyumannya yang tak kalah manisnya dengan senyuman yoora.

Tanpa disadari bus pun  sudah berhenti beserta hujan pun sudah reda.Yoora dan Nara pun bersiap untuk turun tetapi sesuatu menahan lengan yoora.

"Apakah aku boleh meminta Id line mu?"tanya dia yang memasang wajah penuh harap.

"Id line ku Yoora_park"jawab yoora dengan lembut dan turun dari bus bersama Nara.

_Yoora pov_

Entah ini suatu kebetulan atau memang sudah rencana tuhan. Seseorang yang tadi aku pikirkan tiba-tiba sudah berada di sebelahku.

Saat itu dia menatapku dan menawarkan ku jaket miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love In BusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang