Part 1

1 0 0
                                    

Jantungku berdetak kencang ketika melihat orang yang berada dibalik jendela mobil yang setengah terbuka. Sama halnya denganku, iya membelalakan matanya saat bertemu tatap denganku. Hanya sepersekian detik, dan dia menaikan kaca jendela mobilnya, sebelum sempat tertutup rapat, aku bisa lihat kalau disampingnya ada seorang wanita...
Shiit, "dia bersama istrinya"..
***
Aku tidak bisa habis pikir mengapa jantungku masih berdetak kencang padahal sudah beberapa jam lalu aku sekilas bertemu dengannya. Yaa mungkin jawabannya karena aku tidak berhenti memikirkan pertemuan pertama diluar ruang rawat..
Huufft, seharusnya aku tidak boleh seperti ini, dia adalah laki2 beristri, sangat mengerikan jika aku mesti memikirkan suami orang sampai seperti ini, takut disebut pelakor ? Haah mungkin. Tapi aku jelas2 tidak seperti itu, jangankan untuk merebut, berbicara dengannya pun aku tak sanggup..
....
Kubuka kembali aku instagram milikku,, aku kembali melihat historyku yang tadi menampilkan wajah ponakanku yg ku boomerang dengan tampilan mulut lebar sambil makan lolipop, filter2 yang diberikan ig ini benar2 lucu sekaligus mengerikan.
Aku melihat ada 10 orang yang melihat updetanku ini, dan salah satunya adalah dia. Yaaa dia yang tadi kulihat di warung makan..
***
Naluri kepokukembali muncul, segera ku klik namanya dan sekiletika profilnya pun muncul. Ini bukan pertama kalinya aku mengkepoi aku ignya, tapi bayangan dia yang sedari tadi muncul membutku ingin kembali melihatnya.
Melihat fotonya maksudnya..
Ku klik salah satu fotonya yang menampilkan wajahnya yang tersenyum memperlihatkan giginya yang tersusun rapi, mata besar yang berbinar menambah kesan yang membuatku ingin terus menatapnya.. kualihkan pandangan ke orang yang ada di sampingnya, melihat sosok yang sekilas kalau diperhatikan terlihat biasa saja, menatap laki2 yang ada di sampingnya dengan penuh cinta..
Huuftt, tuhan sepertinya menciptakan manusia memang untuk saling melengkapi?😌😌
Flash back...
Nania sedikit berlari kecil menuju ruang icu yang letaknya berada di belakang rumah sakit, jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 17.30,  itu berarti iya sudah sangat lama berada di luar sejak kepergiannya pagi tadi untuk mengajar.
Di dalam ruang icu iya mendapati mama yg sedang menemani bapaknya yang masih dalam keadaan lemah, seketika mama nania menoleh ke arah putri bungsunya itu, kamu dari mana saja nania ? Bapakmu dari tadi menyebut nyenut namamu....
Maaf ma, tadi jalanan macet..
Itu saja yang mampu dia katakan..
Kamu nginap disinikan ? Tanya mama yang berdiri dari tempat duduknya, mempersilahkan nania untuk duduk.
Iya ma, nania akan nginap disini smpai bapak sembuh..
Klau begitu kamu jaga bapak kamu dulu, mama mau keluar sebentar bertemu dengan tantemu, tadi dia sudah masuk melihat bapak, tantemu sudah menunggu diluar sama anaknya yang kecil, kamu tahukan anak2 tidak boleh masuk keruangan ini, jadi tadi mama yang jaga sppumu diluar, sekarang kamu temani bapak dulu. Mama nggak enak sama tantemu. Pa, mama diluar sbentar yaa, ucap mama dengan suara yang hampir tak terdengar. Bapak nania hanya mengangguk lemah..
.. Nania memegang tangan bapaknya yang lemah, menggenggam erat tangan yg dulunya kekar itu, nania mengalihkan pandangannya menatap wajah bapaknya yang sudah mengerut termakan usia, rambutnya sudah putih semua, tapi hidung tinggi dan mata tajamnya tak bisa menyembunyikan betapa gagah bapaknya..meski sudah memiliki cucu..
"Bapak selalu gagah,meski sedang sakit", ucap nania berusaha tersenyum kepada bapaknya...
Bapak nania hanya tersenyum tipis mendegar pujian anaknya itu..
Bapak makan dulu ya... nania lalu menyuapi bubur kental tanpa rasa ciri khas rumah sakit ini , dengan lemah bapak nania membuka mulutnya, nania bersyukur meski bapaknya sedang sakit, tp nafsu makannya tetap bagus. nania memerhatikan layar monitor yang menunjukkan tekanan darah bapaknya yang mencapai 200. Hati nania tampak gusar, tp ia berusaha untuk tetap memperlihatkan wajah yang normal disertai senyuman manis.. kabel2 yang ada di dada bapak nania banyak skali, nania khawatir jika saja layar monitor itu tidak lagi menunjukkan garis bergelombang tapi garis lurus sperti disinetron tv yg biasa mamanya tonton..  tanpa sadar, air mata nania jatuh membayangkan kemungkinan terburuk yang terjadi pada bapaknya.. nania mencium kening bapaknya yang kini tertidur lelap..sambil memanjatkan doa, iya terus mencium kening bapaknya..
tanpa nania sadari ada sepsang mata yang dari tadi memerhatikannya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Judul Standar - Tulis Judul SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang