Chap 2 °Dae°

48 4 0
                                    

"BUGHH." kurasakan pukulan keras pada pipiku yang membuat badanku kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah.

"Haha..dasar kutubuku." ejek tersangka perusak pipi indahku.

Park Jihoon.

-----------

    Aku memegang pipiku yang memerah dan menatap tersangka kdrt eh maksudnya pelaku penamparan ini. Dia menarik ujung bibirnya dan membuat seringaian yang sangat menyeramkan bagiku. Sepasang mata indahnya mengobarkan aura kebencian yang aku tidak tau alasannya.

  Setelah mengumpulkan keberanian, aku mencoba bertanya padanya. "Park Jihoon, kenapa kamu melakukan ini? Apa salahku?" Tanyaku sehalus mungkin agar tidak membuatnya marah. Tapi, bukannya menjawab pertanyaanku dia hanya tertawa pelan sambil menatapku remeh. "Yaa ingin saja," balasnya yang membuatku mengerutkan keningku. Ah harusnya aku tidak melakukan ini, nanti kalau keningku jadi cepat keriput bagaimana?!

   Tiba tiba dia kembali menendang perutku dan membuatku jatuh tersungkur ke tanah yang kering dan gersang. Dan sepertinya itu belum membuatnya puas karna dia bersiap untuk melayangkan pukulan pukulan lainnya. "Hey, Park Jihoon!" Tapi kurasa nasibku cukup baik kali ini. Sebelum kepalan tangannya menyentuh tubuhku, ada seorang laki laki yang memanggil namanya dan membuat dia menghentikan kegiatannya. Lelaki itu menarik Jihoon menjauh dariku. Sebelum hilang dari pandanganku dapat kulihat dia menolah ke arahku. Ah aku harus berterima kasih pada orang itu.

   Aku melangkahkan kakiku pelan dalam perjalanan pulang kali ini. Sebenernya aku tidak ingin pulang, karna itu akan membuat Bunda panik. Bagaimana tidak, putra kesayangannya yang selalu bersih rapi tiba tiba pulang dengan keadaan kotor begini. Kalau Bunda tau apa yang tetanggaku A.K.A Park Jihoon lakukan padaku, Bunda pasti memberi tau orangtuanya. Dan Park Jihoon pasti menerima entah itu omelan atau hukuman dari orangtuanya. Kalau itu terjadi mungkin aku akan tinggal nama doang :).

  "Bruk!" Karna terlalu fokus melamun aku kembali menabrak orang hari ini. "Lo yang tadi pagi?" Reflek aku mengangkat mukaku dan menatap wajah orang itu.

Baejin ganteng banget sih parahhh -Viel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baejin ganteng banget sih parahhh -Viel

    YaTuhan apakah ini yang namanya takdir. Tanpa sadar aku mengembangkan senyumku. "Habis nabrak harusnya minta maaf bukan senyum kayak orang gak salah," ucapnya datar. Omg dia berbicara sepanjang itu kepadaku. KEPADAKU. Aduh mimpi apasih aku tadi malem sampe ketemu pangeran berkuda putihku. "Bisa minggir gak, gua mau pulang," katanya lagi yang akhirnya membuyarkan imajinasi imajinasi haluku. "Ah iya maaf kak," jawabku lalu menggeser badanku kesamping. Tanpa mengucapkan apa apa, dia berjalan melewatiku.

   "Masuk, tidak, masuk, tidak" aku memandang pintu rumahku ragu. Sebelum berhasil menentukan pilihan untuk masuk atau tidak, Bunda sudah lebih dulu membuka pintunya. "Sayang, kok gak langsung masuk, hm? Ngapain sih kamu diluar gitu? Gak kedinginan?" Terbesit raut khawatir wajah cantiknya. Aku terdiam karna otakku tidak bisa bekerja untuk mencari jawaban yang tepat. Bunda menatapku hangat sebelum akhirnya menariku masuk ke dalam rumah. "Mandi sana, baru kita makan bareng," katanya yang ku balas dengan anggukan. Hmm tidak seperti yang ku bayangkan. Beliau bahkan tidak menyinggung perihal seragam putihku yang sudah kotor atau luka di sudut bibirku. Aneh gak sih?

  Setelah menggelar konser di kamar mandi aku berjalan menuju dapur untuk membantu Bunda menyiapkan makan malam. Kurang idaman apalagi sih Lee Daehwi. Cakep, baik hati dan tidak sombong, suka menabung, cuma rada kurang pinter aja sih paling.

  Saat aku lagi rame ramenya masak nasgor tuh, tau nasgor kan? Ituloh nanas goreng, tiba tiba stupid-eh smartphoneku berdering, tanda ada orang yang berusaha menghubungiku. Karna seperti yang kukatakan tadi, soal aku baik dan tidak sombong, akhirnya aku menekan tombol hijau untuk menerima panggilan itu

"Halo?"

"Lee Daehwi, kita perlu bicara,"

Tbc

Hayooo siapa tuh yangg nelpon.

Ada yang masih baca gak yaaa.

Maaf ya ini pendek banget sebanget bangetnya.

Ngomong ngomong baydewey maaf ya semuaa, kami baru apdet sekarang dan itu 2 tahun setelah kami publis chap pertama. Berhubung pas itu kami sama sama di kelas akhir, ada beberapa halangan yang membuat kami gak bisa melanjutkan ff iniii.

Tapii sekarang kami akan melanjutkannyaaa.

Jadi mohon maaf kalau ceritanya rada rada absurb hehe peaceee

Sekian dari kami
Wassalamualaikum

-Paper Heart-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang