1.

59 6 0
                                    

BRUKKK

"Mianhaeyo~" reflek seorang yeoja saat bahunya bertabrakan dengan pria tinggi di hadapannya. Pria itu mengangguk lalu yeoja itu kembali melanjutkan langkah kakinya.

"Tunggu dulu-" panggil pria itu sambil menahan tangan yeoja yang baru saja melewati tubuhnya. Yeoja itu mengerutkan kening, "Ada masalah, tuan?"

'Wangi ini, ya aku tidak salah lagi.' ucap pria itu sambil memiringkan senyumannya.

"Tidak, tidak. Mungkin aku salah orang.." jawab pria itu sambil melepas genggaman tangannya. Yeoja itu mengangguk lalu berjalan menjauhi pria itu.

'Aku harus mendapatkan yeoja itu!'

*

"Annyeonghaseyo.. Oh~ kau pria yang tadi aku tabrak kan?"

Tao hanya tersenyum simpul lalu membuka hoodienya. Ternyata yeoja itu bekerja di bar yang tak jauh dari tempat pertama kali mereka bertemu.

"Kau bekerja disini?" tanya Tao basa-basi. Yeoja itu mengangguk, "Ya, hanya pekerja paruh waktu... Kau ingin pesan sesuatu? Sebentar aku ambil-"

"Tidak perlu, ambilkan aku whisky saja..."

"Baiklah..."

Tao kembali memerhatikan gerak-gerik yeoja itu dan sekaligus lingkungan sekitarnya. Banyak wewangian yang menusuk hidungnya tetapi tidak semenggiurkan wangi yeoja itu.

"Ini whisky-mu, Tuan..." yeoja itu menyodorkan segelas whisky di hadapannya. Tao mengangguk lalu menegak cairan berbau menyengat dengan sekali teguk.

"Perlu kutambah lagi?" tawar yeoja itu tetapi Tao menggeleng. Yeoja itu hanya tersenyum lalu meninggalkan Tao untuk melayani pelanggan yang lain.

Tao kembali memerhatikan gerak-gerik yeoja itu. Tersenyum miring dan meninggalkan bar itu setelah membayar whisky-nya.

*

"Kita bertemu lagi oh- ada apa Tuan?" tiba-tiba Tao memeluk yeoja itu erat. Ia terkejut lalu Tao mendorong tubuh yeoja itu ke tembok.

"Aku tidak bisa membohongi ini, aku tidak bisa menahannya lagi.." ucap Tao dengan nada memberat. Yeoja yang berada di dekapannya kebingungan akan sikap aneh dari seseorang yang baru dikenalnya 2 hari lalu.

"Tuan? Ada apa?" tanya yeoja itu merinding ketakutan. Tao mengacuhkannya lalu pandangannya teralihkan pada leher jenjang yeoja itu. Seketika taringnya mencuat dan matanya berubah warna menjadi abu-abu.

"Let me taste your bloods, agasshi..."

"Tuan-"

Yeoja itu membulatkan matanya saat benda tajam menembus kulit lehernya. Ia mencoba melepas pelukan Tao dan juga melepas benda tajam itu sekuat tenaga tetapi tenaganya tidak lebih kuat dari Tao. Ia malah merasakan benda tajam itu semakin dalam menembus kulitnya dan membuat lutut yeoja itu melemas.

Tao tidak bisa mengontrol emosinya saat ia berhasil mencicipi darah yang sudah ia incar selama ini. Tanpa sadar mangsanya sudah terkulai lemah akibat ia terlalu banyak menghabiskan darah yeoja itu. Segera ia melepas taringnya dan membawa yeoja itu pergi.

*

"Eung... Hah!" yeoja itu terbangun dengan napasnya yang tersengal-sengal mengingat mimpinya yang sangat buruk. Ia langsung mengecek lehernya dan bersyukur tidak ada luka yang tadi muncul di mimpinya. Tiba-tiba ia tersadar bahwa ia berada di tempat yang samasekali tidak ia ketahui.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang