Hari baru

166 4 0
                                    

   Fajar menyingsing, suara kokok ayam mulai terdengar, pertanda subuh akan segera datang. Lantunan murotal di masjid dan mushola terdengar merdu memecah kesunyian. Suasana yang khusuk menyentuh qalbu. Setiap insan yang biasa terjaga di sepertiga malam, akan menyadari betapa indahnya waktu fajar yang sayang jika terlewatkan. Waktu yang paling mesra untuk berdua dengan sang pencipta, memohon segala pinta, dan mencurahkan segala rasa.

   Fariz mengakhiri doanya, usai sholat ia beranjak mengambil Al Qur'an di atas nakas samping tempat tidurnya. Ia buka lembaran-lembaran kitab suci Al Qur'an miliknya dengan penuh cinta. Di lantunkannya ayat demi ayat surat Ar Rahman dengan merdu. Surat favoritnya untuk mengingatkan diri agar senantiasa bersyukur. Mensyukuri segala nikmat yang telah Allah anugerahkan kepadanya dan keluarganya.

فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

   Fariz mengakhiri mengajinya. Menutup kitab suci Al Qur'an dan memuliakannya dengan menciumnya. Kemudian menyimpannya di meja. Tujuannya adalah agar ia selalu mengingat Al Qur'an untuk membacanya. Meskipun sedikit namun jika dilakukan secara kontinyu Allah suka.

*******

   Athafariz Radheya Fadhil. Pria berusia 27 tahun yang telah menyelesaikan kuliahnya di fakultas kedokteran. Sejak kecil Fariz memang bercita-cita menjadi dokter, bahkan sejak masa SD ia sudah menjadi dokter kecil alias dokcil di SD nya. Kegemarannya akan alat-alat medis dan sesuatu yang berbau rumah sakit telah mengantarkannya menjadi seorang dokter muda dan kini ia telah mendapatkan apa yang ia cita-citakan. Dengan tekun dan semangat yang tinggi tentunya. Dalam waktu 5 tahun ia telah mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.

    "Fariz, kamu sarapan di rumah kan nak?" tanya Hana, ibunda Fariz.

   "Nggak bun, Fariz sarapannya nanti aja. Fariz buru-buru." ucap Fariz sambil mengancingkan kancing lengan kemeja birunya.

   "Sebentar aja. Nanti kamu gak sempet sarapan lagi."

   " Fariz janji bunda, Fariz bakalan sarapan kok."

   "Bener ya! Awas kalo gak sarapan."

   "Iya, yaudah yah, bun, Fariz pamit. Assalamualaikum."

   "Waalaikumussalam."

   Fariz melajukan mobil sport pajero hitamnya dengan pelan. Membelah jalanan kota Semarang yang padat merayap. Di jam-jam seperti ini jalanan akan ramai dipadati oleh orang-orang yang berangkat bekerja dan sekolah. Dengan sabar ia kemudikan mobilnya meskipun berulang kali ada beberapa pengendara sepeda motor yang menyalip tak tahu aturan.

   Fariz tiba di tempat dimana ia dan Rafa berjanji. Rafa adalah sahabat karib Fariz masa SMA. Ia adalah seorang pengusaha. Sejak SMA Rafa sudah bercita-cita menjadi seorang pengusaha meneruskan usaha turun-temurun milik keluarganya. Dan sekarang ia sukses melebarkan sayap bisnisnya hingga ke berbagai kota. Fariz memarkirkam mobilnya kemudian melenggang masuk kedalam, matanya menelisik mencari keberadaan Rafa. Rafa fokus bermain ponselnya sehingga ketika Fariz datang ia tidak menyadarinya.

   "Assalamualaikum bro." ucap Fariz menyadarkan Rafa dari kesibukannya bermain ponsel.

   Tidak ada balasan.

   "Rafael Aditya Suherman." Fariz berucap di samping telinga Rafa.

   "Eh, dateng-dateng bukan salam kek malah..."

Belum sempat melanjutkan Fariz memotong pembicaraan Rafa yang menggantung.

   "Aku udah salam, tapi ente aja yang keasikan main hp. Sampai salam ane kagak dijawab."

   "Masa riz? Yaudah waalaikumsalam. Eh sejak kapan lu ngomongnya pake logat kearab-araban gitu. Pake istilah ane ente segala lagi."

"Sejak tadi, udaj to the point aja. Lu mau ngomong apa sampai ngajak gue ketemuan pagi-pagi gini."

   "Sebenernya... Gue,"

   "Gue apa?"

   "Lo gak pesen dulu riz? Biar gue pesenin dulu deh, pasti lo belum makan."

   "Lo mau ngomong apasih Raf, kok jadi muter-muter sampai makanan segala. Udah aku pesennya nanti aja."

  "Pokoknya pesen dulu baru gue ngomong, biar jelasinnya enak."

   "Yaudah deh terserah lu, gue kayak biasa aja."





  

  

 

  

  

   
  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Gadis BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang