Kita sekarang tinggal di asrama dan artinya kita menempati sekolah yang sama. seperti yang biasanya kita lakukan di hari pertama sekolah ya itu mendengarkan semua tugas-tugas, kurikulum baru dan pengumuman dari kepala sekolah maupun peraturan atau pengucapan selamat kembali. Memang agak bosan mendengarkan hal yang sama, tetapi aku tidak terlalu menghawatirkan itu. Aku hanya senang bisa melihat temanku kembali. Aku pun juga melihat beberapa anak baru yang akan berada di satu kelas bersamaku. Ada anak baru dari kelas lain dia adalah seorang perempuan pindahan dari amerika. Aku belum tentu namanya siapa menurut teman-temanku ia sering di panggil dengan sebutan 'Samantha'. dia pun cukup popular dan dia mudah sekali berteman dengan sekelilingnya dia bahkan mempunyai gengnya sendiri. Dia pun telah menjadi ketua club volley, karena dia anak atletik jadi bermain olahraga sepertinya kegemaran dia. Mungkin aku bisa sedikit kenalan dengan dia. Namun aku meragukan bahwa dia tidak akan mau kenalan ataupun menyapa denganku. Tetapi apa salahnya jika mencoba bukan.
Ada satu lagi dia juga berada di kelas yang sama dengan Samantha. Namanya Jun Yeon, dia adalah seorang laki-laki pindahan dari korea selatan. Aku pun juga dapat memprediksikan dia bahwa dia juga anak popular. Menurutku bukan hanya sifatnya saja yang mudah untuk berteman dengan sekelilingnya tetapi tampaknya juga, dia pun juga sudah terlihat seperti artis2 korea singer yang terkenal walaupun dia sesunguhnya bukan artis dan aku belum tentu kalau dia bisa bernanyi, jika benar 1 sekolah sudah pasti tergila2 dengan dia. Tampaknya itu pun membuat para cewek di kelas ku tertarik dengan dia. Sepertinya kepopularitas Jun Yeon agak luas ketimbang kepopuleran Samantha. Jadi menurutku mustahil untuk berteman dengan dia. Tambahan geng dia itu anak kaya dan anak paling cool jadi ya... agak susah untuk mendekatinya.
Akhirnya setelah ketua komite disiplin mendistribusikan daftar nama siswa perkelas, akhirnya aku mendapatkan kelas yang sama dengan teman ku. Yaitu Max. Dia adalah teman baikku semenjak kita membuat geng Brigate Pieces. Tentunya bukan dia aja hanya salah satu teman baikku ada John, Ethan dan Sara. Ya karena Max memang sudah teman terdekat lu jadi aku lebih sering bermain dengan dia. Aku bahkan bersatu kamar degan dia.
Hari pertama sekolah memang tidak banyak yang harus dilakukan jadi kita lebih sering meluangkan waktu dengan bermain, ada siswa yang lebih memilih bolos karena hari pertama sekolah, dan ada yang masih dalam perjalanan liburan, bahkan ada yang tertidur di kelas. Jadi Max dan aku memutuskan untuk berkumpul dengan yang lain atas perintah John karena kita akan mendiskusikan sesuatu berhubungan dengan Club. Karena club belum di buka hingga minggu ke 3. John, ketua group kami memutuskan ingin membuka club baseball. Menurutku itu ide yang bagus tetapi apa kita bisa bermain baseball jika anggota kita saja kurang?
John sepertinya ingin membuka club baseball. Aku pun setuju baseball adalah game favorit kami sejak kami kecil, setiap sore kita selalu berkumpul di lapangan kecil dan bermain game berupa baseball. Kita tidak tahu nama game itu berupa baseball jadi kita membuat game kita sendiri. Tetapi keseluruhan mirip dengan baseball jadi dan kita juga mahir dalam permainan seperti ini. Ide bagus untuk John membuka club baseball. Masalahnya, ini game yang sungguhan aku belum tahu bagaimana cara memainkan game aslinya atau pun skor dan peraturan. Dan lagi menemukan member baru. Dan kita harus mendapat persetujuan dari ketua komite supaya bisa membangun club baseball, syaratnya hanya menemukan member yang genap dan banyak atau rencana kita tidak bisa diterima.
Mencari member baru memang susah, banyak siswa lebih cenderung untuk tidak mengikuti club manapun. Sehingga jenis club tidak banyak, sekarang yang hanya tersedia club art, club cooking dan club baseball. Mungkin jika berusaha menanyakan kepada yang lain mereka akan terima. Masih banyak siswa ingin bergabung club. Inilah saatnya tugas untuk mencari member baru.
"Let's Start"
Hari ini aku dan sara akan bertugas untuk berdiri di depan asrama setelah sekolah usai dan menanyakan orang2 tentang club kita. Sepertinya Sara juga terlihat antusias tentang misi ini. Max dan Ethan akan berbicara melalui walkie-talkie. Sehingga kita bisa berkomunikasi isjarak jauh. Beberapa lama kemudian ada 2 siswa berjalan ke asrama, saatnya aku dan Sara menanyakan mereka kalau bisa membujuknya.
"Mm... permisi..."
"Iya kenapa?"
Gadis pertama menjawabnya dengan lembut."Ada apa?"
Lalu gadis kedua menjawab"Hari ini kita akan membuka club baseball, game seru dan kita bermainnya menggunakan bola kecil. Aturannya hanya dengan memukulnya dan lari ke base (ujung) berikutnya" padahal itu aturan yang biasa kita pakai pada waktu kita masih kecil sekarang aku tidak tahu bagaimana menjelaskan permainnan ini dengan asli.
Kedua gadis itu terlihat kebingungan dan mereka terlihat tidak tertarik dengan tawaran kita. Max dan Ethan yang hanya bisa mendengar dari walkie-talkie tidak punya jalan keluar lain untuk membuat mereka berdua tertarik.
"Aku sebenarnya tidak terlalu suka bermain fisik, kaki ku barusan terkilir akibat berlari terlalu cepat dan aku terpeleset secara tiba2"
Kata gadis pertama dengan nada yang agak pelan.Sepertinya ia ingin mencoba menjelaskan alasannya dengan baik baik.
"Ya udah makasih ya..."
"Baiklah...maaf ya aku lagi tidak tertarik bermain bola"
Kata gadis ke 2.Memang bukan yang terbaik menanyakan cewek untuk bergabung bermain baseball. Seharusnya kita tanya ke cowok saja, tetapi kasihan Sara hanya seorang cewek sendiri tidak mempunyai teman cewek. Kita pun merasa gagal karena tidak bisa menawar dan membujuk kedua orang tadi. Setelah itu terdengar suara ketawa dari lorong.
"HAHAHAHA"
Suara perempuan dengan beberapa perempuan bersamanya, gayanya seperti model dengan cara ia berjalan memasuki asrama ini. Dari pandang wajahnya yang sangat familiar. Dan cara ia berbicara ke teman2 tidak salah lagi, dia....
Samantha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brigate Pieces.
Teen Fiction"Mari kita bermain lagi seperti dulu, marilah kita membuat kehidupan baru, kita akan membuat kenangan yang baru dan kita akan menembuskan semua masalah bersama. Kitalah the Brigate Pieces"