B

20 1 1
                                    

Pukul 16.45

"Maaaa, Al pulang..." ujar Galdy sambil menyimpan kunci motor di rak kunci.

"Jagoan Mama udah pulang. Kamu mandi sekarang dan jangan lama-lama, Mama udah siap nih. Mama tunggu kamu dibawah ya, di ruang tamu." ujar mama sambil menuruni anak tangga dengan membawa tas mahal kesayangannya.

"Siap Ma." jawab Al yang bergegas naik ke atas untuk mandi dan bersiap-siap.

Al menaiki mobil Mercy putih yang terparkir di halaman depan rumah sambil memanaskannya. Al memang suka jadi supir pribadi Mama dan Adiknya, dan dia selalu monomer satukan keselamatan keluarganya. Itulah alasan Al selalu santai saat mengendarai mobil, bahkan hampir ga pernah kebut-kebutan di jalan.

"Al… lewat dari stopan ini, kita belok ke kanan ya! Di Grand Mercure undangannya." ujar mama sambil memperhatikan handphonenya yang penuh dengan notifikasi.

"Iya, Ma. Mama udah bilang Gissel kalo Mama sama aku ke undangan? Dia nanti dijemput siapa dan dijemput dimana?" kata gua sambil memperhatikan jalan yang cukup padat.

"Gissel dirumah Naura. Itu loh, yang rumahnya di sebelah Borma. Nanti aja sebelum pulang, kita jemput Gissel dulu." jawab mama.

"Iya Ma." balas gua yang sibuk memperhatikan jalan.

🍁🍁🍁

pukul 17.50

Setibanya di Grand Mercure.

"Ehh Lisa, kenalin ini anakku. Al, ini temen mama waktu SMA, dulu kalau mama main, pasti sama Tante Lisa. " kata mama sambil memperkenalkan teman lamanya.

"Galdy." sapa Al, yang diiringi senyum dan jabatan tangan.

"Oh iya Mel, ini anakku, dia baru pulang dari Jakarta. Dia mau ngelanjutin SMA disini." ujar tante Lisa.

"Richelle." kata seorang wanita cantik, anggun dan manis yang berada tepat di sebelah Tante Lisa.

Galdy memperhatikan Richelle dari ujung rambut sampai ujung kaki. Richelle memang cantik, sangat cocok untuk bersanding dengan Galdy yang tampan. Tapi anehnya, Galdy terlihat belum tertarik dengan Richelle. Mungkin, karna dia ga mau terburu-buru menyimpulkan apapun tentang perempuan yang baru dikenalnya itu.

Galdy mengambil makanan dan tanpa disengaja, dia menyenggol Richelle yang sedang mengambil makanan di sebelahnya. Makanan yang sama dan sendok yang sama. Mereka cukup lama bertatap-tatapan sampai akhirnya tatapan mereka terpecahkan karena antrian panjang di belakang mereka.

"Sorry, sorry! Gua ga sengaja." kata gua.

"Oh iya, gapapa. Sorry juga ya!" balas Richelle.

Setelah pergi meninggalkan antrian, Galdy melihar Henry berdiri ga jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

"Eh bro, kenapa tadi ga ke La' Castle? Anak-anak nungguin lu dateng kali! Gada kabar lagi. Parah lu!" kata gua sambil menepak lengan atas Henry.

"Sepupu gua dateng, jadi gua gabisa nongkrong bareng kalian. Ga enaklah, sepupu gua dateng tapi gua ninggalin dia. Btw, nanti gua kenalin dia ke lu ya!" balas Henry dengan perasaan bersalah.

“Ok!” jawab gua.

"Mulai besok, sepupu gua sekolah di sekolah kita. Dan pasti, dia bakalan lebih sering bareng-bareng kita, gapapa kan? " ujar Henry.

"Oh ya? Emang tadinya dia sekolah dimana? Ya gua sih gapapa, justru makin rame kalau banyakan. Tapi lu harus tetep kenalin sepupu lu dulu ke anak-anak dulu, anak-anak welcome kok ke orang baru." balas gua.

"Tadinya dia sekolah di Jakarta, tapi dia bilang mau ngejanjutin SMA disini, biar bisa deket terus sama mamanya. Yaaa, semoga dengan adanya sepupu gua nanti, infinite makin rame ya. Gua sih takutnya kalian gamau. Kita ber6 kan udah barengan dari jaman SMP. Gua ga enak juga sih ngomongnya ke anak-anak." kata Henry sambil menikmati makanannya.

"Ah! Lu kaya ga kenal anak-anak. Besok pagi, lu langsung aja ajak dia buat kenalan sama anak-anak. Eh bro, gua duluan ya! Mama gua udah minta balik. See u bro!" jawab gua sambil menyimpan piring di meja bundar yang ga jauh dari posisi gua berdiri sekarang.

"Ma! Ada Henry di sini. Tadi waktu nongkrong, dia ga ikut katanya karna ada sepupu dia dateng." ujar gua sambil mengeluarkan handphone dari saku celana.

"Oh ya? " balas mama.

"Iya Ma." ujar gua sambil ngeliat jam. “Ma, kita jalan sekarang yu, kasian Gissel dijemput kemaleman.” sambung gua.

"Oh iya, sampe lupa mau jemput Gissel dulu sebelum pulang. Yaudah yu, kita salaman dulu, baru pulang" balas mama sambil memasukan handphonenya kedalam tasnya.

🍁🍁🍁

Pukul 19.23

"Gimana tadi kerja kelompoknya? Selese ga tuh tugas? " ujar gua jahil.

"Ya gitu deh ka, cape. Tapi beres sih tugasnya. Susah banget, kalau ngerjainnya sendiri pasti pusing banget. Apa aku les aja ya? Kan lebih gampang buat ngerjain tugas kalo les. Ya ga sih?" jawab Gissel sambil membereskan buku pelajaran dan memasukannya ke dalam tas sekolah kesayangannya.

"Ga usah les kali, udah pinter gitu. Kamu tuh cuma butuh waktu buat latihan, biar kamu lancar dan kebiasa ngerjain soal-soal. Udah, kamu sekarang cuci muka, sikat gigi dan langsung tidur! Udah malem dan besok harus sekolah. Mau berangkat bareng aku atau kamu nunggu Papa aja?" ujar gua sambil nonton MU vs Liverpool.

"Iya deh, iya, aku bakal lebih sering latihan.” jawab Giselle. “Iya mau tidur sekarang kok, udah ngantuk banget. Besok kayanya aku bareng kaka aja deh. Kalo sama papa, takutnya papa sibuk, lagian papa suka pergi sebelum jam 6. Waktu itu aja, aku nyampe sekolah jam 6, terus aku sendirian di kelas karna belum ada yang dateng." ujar Gissel sambil mendekati  gua yang sedang asik nonton bola.

“Yaudha besok kamu berangkat bareng aku ya! Oh ya, besok kamu jangan bangun kesiangan, takutnya kamu telat, aku juga telat. Siapin helm sama jaket jangan lupa. Yaudah sana tidur! Byeee." kata gua sambil memeluk Gissel yang duduk di sebelah gua.

Udah jadi kebiasaan gua dari kecil, buat meluk Gissel sebelum dia tidur. Meluk Gissel tuh enak banget, dia kan badannya kecil mungil gitu. Tapi, emang karna gua sama Gissel deket banget sih. Gua sama dia ampir ga pernah berantem. Kalo berantem pun, pasti cuma bentar. Kita paling ga bisa berantem lama-lama, pokonya ada banyak cara biar gua sama Gissel baikan kalau kita lagi berantem.

🍁🍁🍁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forever Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang