Antipati

Prolog

Cewek berambut coklat sebahu itu mencebikkan bibir tak suka, namun tetap melakukan tugasnya dengan baik.

"Udah ah, gue pergi aja kalo elo ngegame mulu," sungut cewek itu menghentakkan pulpen dari genggamannya.

Cowok di sebelahnya yang sudah mendapat peringatan ketiga itu langsung memencet tombol close pada ponselnya berkali-kali dengan tak sabar, seolah tak mempedulikan game miliknya yang padahal sebentar lagi akan menang.

"Udah kok gue nggak ngegame lagi," ucap cowok itu memandang cewek di sebelahnya yang sedang merengut kesal.

"Sumpah ya, besok gue apus itu lo punya mobile legend," seru Arinai garang.

"Jangan gitu lah, Ar. Ini udah berhenti kok mainnya," ujar cowok itu sambil tersenyum was-was, "udah ayo mending lo lanjut kerjain PR punya gue."

Arinai mendengus pelan. "Lo kerjain sendiri! Tulis sendiri!"

Arinai yang baru berdiri dari duduknya pun membuat cowok itu langsung gelagapan, sehingga mencekal tangan Arinai. "Eh mau kemana? Jangan ngambek dong, kan gue udah berhenti main MLnya, Ar."

"Lepasin anjir, gue mau pipis bentar ih," Arinai melepas tangan cowok itu perlahan.

Cowok itu mengangguk mengerti lalu membiarkan Arinai berjalan keluar.

Ketika langkah Arinai hampir mencapai pintu kelas cowok itu memanggilnya.

Arinai menoleh dengan mengangkat sebelah alisnya menunggu apa yang akan diucapkan cowok itu.

"Gak mau gue anter nih ke toiletnya?"

"Ngapain? Cuma ke wc ini, emang lu mau nyebokin gue apa?"

"Boleh aja sih, ayuk gue mah."

Arinai mendengus pelan melanjutkan langkahnya keluar kelas sambil mengacungkan jari tengah ke cowok yang sedang tertawa ngakak di kursinya itu.

***

Author Note :
Allo teman-teman, kali ini gue kembali dengan membawa cerita baru.
Ini short story, so pasti bakal pendek di tiap chapter.
Cerita ini gue dapet dari pengalaman langsung sih, ini kisah nyata yang gue tuangin jadi tulisan. Karena gue pikir 'kalo berbagi itu indah'
Hope you enjoy and like this one guys.

7:38 PM 15 JAN 2018