❇
Aku menggayuh sepeda dengan tenang, hari ini cuaca tampak terasa lebih teduh dari biasanya. Tidak terlalu dingin tapi tidak panas juga, sangat cocok untuk pergi ke suatu pantai.
Aku tersenyum membayangkan bila aku benar-benar bisa pergi ke suatu pantai dihari sabtu ini. Ya, aku hanya membayangkan saja. Ini memang hari libur, tapi ini hari kerjaku.
Iya, aku tau. Aku memang Menyedihkan sekali.
Tak lama, Kurasakan ponselku bergetar.
Aku meraih ponselku yang kusampingkan didalam tas kecilku dengan keadaan masih menggayuh sepeda putihku ini.
Sebuah panggilan masuk. Ibu.
"Ibu? Ada apa?"
"Kau masih diperjalanan?"
Aku mengangguk. Bodoh memang. "Kenapa?"
"Hentikan dulu sepeda mu. Cepat, Ibu tidak mau kau kecelakaan karena mengangkat telepon dari Ibu."
Aku menurut dan menyampingkan sepedaku dipinggir jalan. Lalu membenarkan posisi ponselku. "Sudah. Sekarang apa yang ingin Ibu bicarakan?"
"Kau rapikan dulu rambutmu sebelum datang ke cafe."
"Ey, kali ini apa Lagi, Bu?" Aku menghela nafas lelah, Ibuku kembali meramal lagi.
"Ada sesuatu yang baik didalam cafe, Sepertinya itu akan bertahan lama." Aku mendengus, Ibu ku sebenarnya Seorang pegawai kantor biasa, hanya saja keahlian dalam meramalnya memang dijadikannya sebagai Penghasilan sampingan.
"Tidak, tidak. Tidak lagi Bu, Aku tidak percaya." Dan sayangnya tidak pantas dengan anaknya seperti aku yang memang tidak percaya hal seperti itu.
"Sudah lakukan. Kali ini Ibu jamin kau tidak akan menyesal."
"Iya. Iya. Yasudah, aku matikan, aku harus kerja." lebih baik mengiyakan dari pada harus kembali berdebat. Ibu ku memang keras kepala, ya.. Seperti aku.
Aku menatap layar ponsel bersiap mematikannya namun teringat akan sesuatu.
Aku bersyukur karena cafe—tempat kerjaku—tidak terlalu banyak dikunjungi orang-orang. Sebenarnya aku sedikit heran juga, terlebih ini hari libur biasanya memang banyak dikunjungi para remaja seusiaku tapi tak apalah, aku tidak ingin memikirkannya.
Sudah tiga jam berlalu dan aku masih bisa bekerja dengan tenang— tidak tergesa-gesa seperti biasanya —Kali ini saja bahkan aku masih bisa terduduk disamping counter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cad √ Kang Daniel
FanfictionIm Ae Rin menganggap pertemuannya dengan Kang Daniel adalah sebuah kesialan mitos yang diucapkan oleh ibunya sendiri. Dan siapa sangka bahwa yang Im Ae Rin katakan adalah kesebalikannya? Kang Daniel adalah idol boygrup antar sekolah yang terkenal d...