Chap 2 - Meet

19.4K 1.2K 16
                                    

Tubuh wanita itu tergeletak tak berdaya di atas tempat tidur berwarna putih dengan infus dan selang oksigen yang masih menancap di sekujur tubuhnya. menyisahkan wajah pucat pasih dan tubuh terkulai lemah. Bibir yang biasanya mekar merona kini hanya tersisah bual belaka.

Sedangkan seorang lelaki berambut emo itu tampak kacau luar biasa, ia sungguh terlihat layaknya boneka tanpa bertuan. Kekasihnya meninggal, meninggal karena ingin menemuinya, ingin bertatap muka dengan kekasih hatinya. Namun sungguh sangat kejam dirinya telah mengabaikan kehadirannya selama ini.

Kini hanya sebuah penyesalan yang hinggap dihati lelaki itu. Tak akan ada lagi suara merdu dari Senju Sakura, tak ada lagi senyum mengembang dibibir
wanitanya itu. Tak akan lagi. Dia sudah berada disisi-Nya, terletak pada tempat ia seharusnya.

Dialah Senju Sakura, wanita yang terkasih. Sosok wanita yang pada akhir hayatnya masih menyimpan kasih sayang dan cinta untuknya.

.
.
OooO
.
.

Haruno Sakura menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Dirinya masih tidak percaya dengan kejadian tempo kemarin. Sungguh, anak dari keluaga Haruno itu tampak terkejut saat untuk pertama kalinya dia diminta untuk berpura-pura menjadi Senju Sakura yang, dimana wanita itu sudah meninggal dunia.

Hanya satu alasan yang diberikannya, yaitu; Sasuke. Lelaki itu sulit sekali mengendalikan kontrol emosi jika menyangkut tentang Senju Sakura, wanita yang meninggal beberapa tahun silam.

Dan itulah alasan kenapa Sasuke, lelaki tampan dengan postur tubuj tinggi dengan punggung lebar tersebut sering mengalami tindakan yang sulit terkontrol. Ditambah lagi, pengobatan yang sering dilakukan sama sekali tidak menimbulkan efek apapun.

Keluarga Uchiha memang terkenal dengan kekayaan yang tidak akan habis karena pengobatan yang beruntun. Dari dokter yang katanya terkenal, rumah sakit yang canggih akan fasilitas dan tempat rehabilitasi yang lagi-lagi katanya mampu menyembuhkan penyakit yang diderita oleh anak bungsunya, Uchiha Sasuke. Namun nyatanya sampai saat ini pun tak ada tanda-tanda bahwa lelaki itu kian membaik dengan kondisinya sekarang.

Sakura menarik nafas panjang, ia begitu tidak terlalu suka dengan situasi yang seperti ini. Berpura-pura menjadi Senju Sakura, eh?

Jangan bercanda. Lagipula siapa itu Senju Sakura. Melihat, mengenal, bahkan bertatap muka saja tidak pernah, kenapa pula ia harus repot-repot menjadi Senju Sakura. Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya berat. Tidak pernah sedikitpun pikirnya terpintas dalam otaknya untuk menerima ide yang sangat gila itu.

Benar, dia pulang ke negara asalnya bukan untuk melakukan tindakan seperti ini.

Tidak!

Bukan ini yang wanita itu inginkan. Tapi, kenapa ketika melihat wajah Mikoto tempo hari dengan pandangan memohon membuat Sakura tidak bisa berhenti memikirkannya. Entah ini hanya perasaan iba ataukah rasa
belas kasih yang ia tunjukkan, tapi Sakura sungguh sangat tak tega melihat derai wanita itu yang terus memohon meminta persetujuannya.

"Sakura..." panggil seorang wanita dari arah kamar Sakura yang tertutup rapi. Sakura beranjak bangun dan membukakan pintu tersebut. Dilihatnya ibunya--Mebuki tengah tersenyum renyah padanya, "Boleh ibu bicara?"
sambungnya

Sakura mengangguk patuh. Ia memersilahkan wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya itu masuk dan mendengarkan apa yang
ingin ibunya itu katakan.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang