Prolog

24 4 4
                                    

"Tch....keparat! Sudah ku peringati agar ikuti intruksinya. Sial!"

Kanzaki Rial, seorang remaja 17 tahunan yang mengurung diri dari kehidupan luar. Mungkin dari beberapa atau bisa jadi kebanyakan orang akan berpikir seperti ini "Kehidupan yang menyedihkan."

MISSION FAILED

Tulisan tersebut terpampang jelas pada layar PC-nya. Semua anggota partynya terbantai.

"......bodoh, padahal sudah ku beritahu sebelumnya."

Ia pun beranjak dari kasur, berjalan menuju balkon dan menatap langit malam. Entah karena suatu alasan, langit hari ini terasa lebih terang dan menenangkan. Angin barat sepertinya berhembus sedikit kencang.

"Sepertinya hari ini sedikit berbeda dengan biasanya."

Andai setiap malam seperti ini...

Orrnk....

Waktu yang dihabiskan untuk game, membuat perut ini lapar.

(Ugh...tanpa kusadari bermain tanpa henti sangat menguras tenaga dan pikiranku) Ia pun mengecek jam di PC.

"Pukul 9 kah? Sepertinya masih buka..."

Jaket yang terlihat tebal pun diambilnya. Udara di luar sana sangat dingin, apalagi ini pertengahan Oktober jadi tidak heran.

Krieet

Suara nyaring dari gesekan pintu yang terbuka.

***

Sesampainya di minimarket...

"....hah...akhirnya sampai juga. Berjalan pada malam hari dengan udara dingin yang menusuk memang yang paling merepotkan."

(Walau sudah memakai jaket tebal ini, mengapa udara malam ini masih saja dingin..?)

Trengteng

Suara bel pada pintu minimarket.

Seorang yang tampak seperti penjaga toko menyambutnya.

"Selamat datang...apakah ada yang bisa saya bantu?"

"....ti-tidak, saya bisa sendiri."

Beberapa makanan dan minuman diambilnya. Dan dibawanya ke kasir.

Tit...tit..

Suara barang yang di scan

"Semuanya 23 ribu, apakah anda memiliki kartu member?"

"T-tidak..."

"Apakah anda ingin melakukan pengisian pulsa?"

"Tidak, terima kasih.."

Jam menunjukan pukul 9.37 pm di dinding minimarket tersebut.

(Hampir pukul 10, aku harus cepat atau aku akan melewatkannya)

"Maaf menunggu, ini barang belanjaan anda."

Ia mengambil barangnya dan lekas pergi dari situ.

***

Drap drap

Langkah yang dipercepat

"Tch...apa-apaan dengan udara malam ini...?" Dia mendecakkan lidahnya, sebagai tanda keluhnya.

Sebagian orang akan mencari sesuatu yang menyenangkan sebagai hiburan tersendiri. Namun bagi seorang NEET yang mengurung diri dengan bermain game terus menerus tidak begitu peduli dengan hal tersebut.

(Oh iya...sudah sekitar 2 tahunan aku bermain game itu terus. Mungkin nanti ku coba yang lainnya)

Game, game dan game. Baginya hal itu sudah cukup untuk memenuhi hasratnya. Bagaimana jika waktu yang digunakan untuk hal tersebut di ganti dengan membaca buku? Mungkin dia akan menjadi seorang profesor sekarang.

"Hmm...?"

Perhatiannya tertuju pada sesuatu tergeletak di jalan. Lalu di pungutnya.

(Amplop? Sepertinya masih baru. Mungkin seseorang menjatuhkannya tadi) pikirnya dengan membolak-balikan amplop tersebut.

"Hmm....kira-kira apa isinya ya?"

(Ti-tidak apa kan? Hanya sekedar mengintip saja)

Karena penasaran dengan isi amplop tersebut, dia pun membukanya dan mendapati apa yang tertulis disitu.

(English?)

"What you think will come true, so follow it!"

("Apa yang kau pikirkan akan menjadi kenyataan, maka ikutilah!" Begitu?)

Malam yang tenang, waktu serasa terhenti hanya untuk saat ini. Hal yang aneh terjadi tanpa disadari.

Zringg...

Cahaya mulai bermunculan pada tubuh yang perlahan menjadi tembus pandang.

"Akh...apa-apaan ini? Tubuhku menghilang!? Apa yang terj-"

Psss...

Sebuah perjalanan menuju dunia yang baru telah dimulai...








The NEET Who in The Another WorldWhere stories live. Discover now