01: Benang Pertama

16 2 1
                                    

"Hey kau baik-baik saja?" (???)

Kesadaran Rial mulai kembali.

(Ugh....siapa?) (Rial)

"T-tidak apa kan? Aku hanya ingin membangunkannya." (???)

Hal pertama yang dilihatnya ketika kesadarannya kembali adalah seorang gadis berambut pendek berwarna biru muda mencoba melakukan hal tidak senonoh.

Cuuu....

"Uwahh.....apa yang coba kau lakukan!?" (Rial)

Dak....

Pukulan telak pada kepalanya..

"Iaaaaahhh.....sakit! APA YANG KAU LAKUKAN!! (???)

Gadis itu berteriak sambil mengusap ubunnya. Reaksi yang luar biasa

"Harusnya itu kata-kata ku! Apa yang coba kau lakukan!?" (Rial)

Czzzz.....

Tatapan tajam saling diarahkan satu sama lain. Serasa ada aliran listrik yang terpicu dengan itu.

"A-aku hanya mencoba membangunkanmu, ku lihat kau tak sadarkan diri. Hanya itu!" (???)

"Apa ada orang yang mencoba membangunkan seseorang dengan menciumnya? Yang terlihat hanyalah seorang mesum yang memanfaatkan kesempatan." (Rial)

Seseorang yang mencoba mencium seseorang yang tak sadarkan diri, akan terlihat seperti memanfaatkan kesempatan untuk melakukan hal tidak senonoh.

"Siapa yang kau panggil mesum!" (???)

Gadis itu mencoba membela dirinya dengan membantah sebutan itu.

"Tentu saja kau! (Rial)

Tubuhnya gemetar karena di cap sebagai orang mesum.

(....tunggu dulu) (Rial)

Rial mencoba mengingat apa yang terjadi.

(Aku pergi ke minimarket karena merasa lapar. Lalu dalam perjalanan pulang aku memungut sesuatu dan........) (Rial)

Memang dia dapat mengingat apa yang terjadi. Namun, ada sesuatu hilang dari ingatannya, yaitu tentang apa yang terjadi setelah dia memungut "sesuatu" tersebut.

"Oi mesum....dimana ini?!" (Rial)

Julukannya masih belum berubah

"Jangan panggil aku mesum! Lena! Lena Lyvina! Sebaiknya kau mengingat namaku, tidak kau harus mengingatnya!" (Lena)

(Gadis yang merepotkan) (Rial)

Hal yang dapat ditemukan disini hanyalah pepohonan, yang berarti menjelaskan bahwa ini adalah hutan.

"Hey.....tadi kau bertanya dimana ini? Hemm! A-apa boleh buat. Akan ku beritahu kau. (Lena)

(Tsundere? Huh....merepotkan) (Rial)

Karena tidak tahu tentang keadaan sekarang. Maka hal yang tepat adalah mencari petunjuk. Keputusan yang sangat tepat.

"Kau tampaknya bukan dari daerah sini ya...? Ah...lupakan. Kita saat ini berada di kawasan [Hutan Fiore]. Kau sangatlah beruntung karena tidak ditemukan oleh suku goblin di daerah ini." (Lena)

"Hmm...begitu ya..? Hehh..?!" (Rial)

Dia sudah cukup mengerti dengan sekitarnya. Tapi ada sesuatu di luar akal Rial...

"Hmm....kau baik-baik saja? Wajahmu sangat pucat, apa kau sedang tidak enak badan?" (Lena)

(Goblin dia bilang? Hal seperti itu memangnya ada?) (Rial)

Goblin, monster fiksi yang hanya ada di dalam game dan cerita fantasy. Rial sangat mengetahui hal tersebut.

"Kau tadi bilang Goblin? A-apakah hal seperti itu ada disini?" (Rial)

Karena sedikit ragu, Rial mencoba memastikan hal tersebut.

"Hah...? Tentu saja ada! Malahan hutan ini adalah wilayah kekuasaan mereka. Aku sangat terkejut orang sepertimu bisa ada disini. Sangat berbahaya untuk seorang yang kurang memiliki pengalaman untuk berada disini." (Lena)

"...." (Rial)

Rial hanya bisa terdiam.

(Baiklah aku akan memastikan beberapa hal lagi. Karena informasi adalah yang utama untuk saat ini.) (Rial)

"Oi....aku ingin bertanya beberapa hal lagi." (Rial)

"L.E.N.A! sebegitu susahnya kah bagi dirimu untuk menyebut namaku?" (Lena)

"...." (Rial)

"A-apa boleh buat. Kau boleh mengajukan pertanyaan." (Lena)

(Hmm...aku harus bisa memastikan beberapa hal lagi) (Rial)

Rial menatap Lena dengan tajam dan mengajukan pertanyaan...

"Apakah ada Guild atau semacamnya disini?" (Rial)

"Ada kok, kota terdekat dari sini adalah [Kota Nimble] disana ada guild bagi para petualang pemula."

"Hmm....seperti apa yang ku pikirkan." (Rial)

Dirinya sudah tidak memiliki keraguan lagi. Rial sudah menerima apa yang terjadi. Malahan dia tampak sedikit bersemangat.

"Apakah tujuanmu kesana? Kalau begitu.....ekhm..." (Lena)

(Hmm...?) (Rial)

Uluran tangan ditujukan kepada Rial. Dengan wajah sedikit memerah Lena berkata...

"J-jika kau tidak keberatan, kita dapat berpergian bersama. Apa boleh buat kan? Sepertinya tujuan kita sama." (Lena)

(Hmm....aku sedikit enggan dengan ajakannya. Namun, tidak buruk juga ajakannya itu. Maka lebih baik aku mengikutinya saja. Berhubung aku masih tidak tau menau tentang dunia ini) (Rial)

Dikarenakan kekurangan informasi. Rial, tanpa basa basi pun menerima ajakan Lena.

"Oke....sepertinya akan lebih mudah seperti ini." (Rial)

Lena tersenyum karena ajakannya diterima.

"Jadi ke arah mana?" (Rial)

Beranjak dari duduknya sambil menunggu Lena.

"Selatan..." (Lena)

"Hmm...oke." (Rial)

Benang pertama telah terjalin. Seiring berjalannya waktu jalinan tersebut akan menjadi sesuatu....














The NEET Who in The Another WorldWhere stories live. Discover now