KARMA (MAULID SETELAH KAU PERGI 2)

7 1 0
                                    

"Permisi Bu Kanaya, ini data mengenai para napi baru,nanti pak Aditya akan memimpin rapat jam 10 membahas keputusan menteri perihal moratorium dan ini laporan dari pusat,mohon ditandatangani semua" ujar Aulia staf Lapas Wanita kelas 1 Malang
"Baik Aulia, apa teman-teman sudah memeriksa keamanan,berapa yang masuk?"Ujar Kanaya kepala sipir wanita
"Sudah bu,semua aman,ada 4 orang bu, 2 kasus narkoba, 1 kasus penipuan dan 1 kasus penabrakan hingga tewas"

"Tidak akan ada moratorium maupun remisi bagi napi narkoba, mereka pasti dieksekusi"Ujar Kanaya sambil melihat data-data napi baru
"Apa ibu sudah makan?ibulah staf yang paling loyal dan hebat selama bertugas"tanya Auliya
"Aku sudah makan,aku hanya berusaha menjalankan tugasku sebaik-baiknya, bekerja sebagai penjaga lapas wanita adalah ibadah bagiku, aku bisa mengabdi pada negara sekaligus mendidik dan menguatkan mereka yang tersesat dari jalan Allah" Jawab Kanaya
"Ibulah yang paling baik dan berprestasi, selama ada ibu tidak pernah ada kekacauan, malah ibu mendirikan organisasi paduan suara, ketrampilan menjahit,tata rias,ibu juga sangat bersahabat dengan para napi" puji Auliya

"Aku sudah 5 tahun disini, tempat ini adalah rumah keduaku,aku bahagia dan bersyukur,aku sudah sangat faham semua tentang lapas wanita ini" jelas Kanaya
"Bu dokter yang menabrak orang hingga tewas itu, sepertinya bukan orang jahat" ujar Auliya
"Aku tau tentang bu Ratna, dia temanku, istri pejabat yang baik,suaminya juga sangat baik tidak seperti mantan suamiku,Baik, nanti kita ketemu di rapat"

"Tanti Setyowati, lahir 2 Agustus 1986 haa..Astaga ternyata iblis ini sudah menerima karmanya, bagaimana dia bisa menjadi pengedar narkoba. Lalu bagaimana nasib Pras. Tidak!! aku sudah tidak menganggapnya ada,kenapa aku harus peduli, bukankah dia pantas menerima semua ini" Kanaya sangat kaget ketika membaca salah satu data napi yang ternyata wanita perusak rumah tangganya dulu.

Kanaya didampingi Intan dan Rani Kanaya bergegas menuju ke sel 13, untuk menemui Tanti
"Baiklah kalian tunggu sebentar aku ingin bicara dengan orang ini,
Baik bu
"Tanti Setyowati!!! bangun aku ingin bicara" teriak Kanaya
"Jawab semua pertanyaanku Tanti, kenapa kau diam saja. Apa kau bisu??"
"Jangan ganggu aku. Aku tidak ada hubungannya dengan Pras tolol itu"
"Menganggumu? Dosa-dosamulah yang akan menganggu menghabisi kalian" Setelah menjadi napipun kau masih keji rupanya" Kanaya mulai marah
"Apa kau menjalankan bisnis haram ini dengan uang dari mantan suamiku itu
Iya, dia sudah miskin makanya aku tinggalkan, lagipula aku hanya memanfaatkannya selama ini"
"Bangsat!! Segera terimalah hukuman matimu"Kanaya menampar Tanti lalu bergegas pergi dari sel itu
Kau tau Auliya, saya tidak pernah takut bersama para napi disini, saya lebih takut bersama orang terlihat baik tapi berhati penjahat"ucap Kanaya
"Sudahlah bu air mata pasti dibalas dengan air mata, Tuhan punya banyak cara menunjukkan kuasa sedangkan waktu pasti mengungkap segalanya"Ujar Auliya

Kriing kriiing...
Halo Assalamualaikum mbak Naya, ini aku Yuli, aku mohon mbak jangan tutup telponnya aku ingin bicara di kafe Anandika jam 5 ini
"Untuk apa,jangan mengangguku?"kata Kanaya
"Aku mohon mbak, sangat penting"Yuli menangis
"Baiklah"ujar Kanaya singkat lalu segera menutup telepon

"Kamu bukan adik iparku lagi, berhentilah mengangguku. Cepat katakan yang kau inginkan dan pergilah"ujar Kanaya dengan muka marah
"Aku sungguh minta maaf mbak"ujar Yuli
"Minta maaf tidak akan memperbaiki yang sudah hancur tapi setidaknya agar kau terhindar dari karma buruk,jadilah orang baik"jawab Kanaya
"Mbak maafkan aku dan keluargaku"
"Aku sudah memaafkan kalian karena aku sudah memastikan karma berlaku atas kalian,kalian begitu keji menghancurkan rumah tanggaku, bukankah kamu senang masmu bersama pelacur itu?"mata Kanaya berkaca-kaca
"Mbak aku sudah menerima karma itu, selama ini aku menganggur, tidak ada satu perusahaanpun mau menerimaku
Orangtua kami sakit-sakitan, dan biaya berobat ibu sangat mahal,kami tidak sanggup" sahut Yuli dengan terbata-bata

"Aku tidak ingin tau semua itu, tapi aku mau membantu, karena aku memang suka membantu orang, ini cek 10 juta, untuk berobat dan biaya hidup kalian"
Yuli mencium tangan dan memeluk Kanaya namun Kanaya tidak membalas pelukan itu
"Darimana kau tau nomorku?"tanya Kanaya
"Saya mencari kemana-mana mbak"
Jangan panggil saya mbak,cukup Kanaya
"Maaf, Saya mendapatkan nomor itu dari sahabat ibu,
"Siapa"?
"Ibu Lala"
"Dia bukan sahabatku, dia cuma teman kuliah, lain kali jangan lancang. Aku tidak ingin lagi berhubungan dengan keluarga kalian,Aku harus pergi"
"Apa ibu tidak ingin tau tentang mas Pras, dia bangkrut, dia sakit sakitan" Yuli memegang tangan Kanaya
"Aku bukan istrinya,kenapa aku ingin tau, itu sudah karmanya seperti istrinya itu.
"Mas Pras sangat ingin ketemu Ibu"
"Tapi aku tidak ingin bertemu dengan dia,
Permisi".

KARMA (MAULID SETELAH KAU PERGI 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang