Prologue

159 15 9
                                    


—×××—

Hai! Gue Aida Riaska, biasa di panggil Ai. Gue duduk di kelas 12 SMA jurusan IPA. Sekilas, gue seperti gadis biasa yang kesehariannya sekolah, belajar, ngerjain PR, tidur dan makan.

Bergaul dengan teman sekolah? Tentu saja! Siapa sih orang yang mau sendiri terus di sekolah selama 3 tahun? Gue 'kan manusia! Manusia itu makhluk sosial, tak lepas dari yang namanya komunikasi dengan sesama manusia. Gue orangnya fleksibel, selama orang itu baik—alias 'gak neko-neko dengan pergaulan yang salah—gue akan berteman dengannya.

Yang namanya remaja, pasti tak luput dari yang namanya 'Cinta'. Gue bener, 'kan? Cinta monyet lah, cinta dalam hati lah, cinta segitiga, CLBK, cilok lah—eh, sorry, itu makanan kesukaan gue. Maksud gue Cinlok! Dan masih banyak jenis cinta lainnya. Lo ngerti 'kan maksud gue? Intinya, so pasti teman-teman di sekeliling gue berkecimpung dalam dunia penuh warna itu.

Contohnya Chika, teman sebangku gue. Dia punya pacar yang seumuran dan berada di sekolah yang sama. Lebih tepatnya sih, kelas cowoknya bersebelahan dengan kelas gue dan Chika.

Setiap istirahat, gue udah biasa jadi nyamuk di antara teman gue yang pacaran. Mereka juga selaw aja tuh, ya gue juga. Mereka temen gue, buat apa gue menghindar? Yah, tapi terkadang gue milih membiarkan mereka berduaan sebentar, nggak enak juga 'kan gue sama mereka.

Melihat teman-teman gue yang punya cowok di hatinya, emang ada rasa iri sedikit, sih. Terkadang gue merasa, anjirlah romantis banget mereka, dan gue iseng gangguin mereka dengan berdehem.

Apakah lo berpikir "Ya pacaran aja sama salah satu cowok, biar nggak ngenes lagi." ?

Tapi it's fine! Gue lebih baik ngejomblo daripada pacaran. Apa karena pacaran itu merepotkan dan hanya penuh tangisan? Ya, memang ada benarnya sih, tapi tidak juga. Dan bukan itu alasan gue.

Apa karena gue udah kelas 12 dan ingin fokus belajar untuk PTN? Well, nggak juga, sih. Gue bisa membagi waktu untuk pacaran dan belajar.

Lo pasti bingung 'kan kenapa? Sebenarnya memang ada alasan khusus kenapa gue memilih jomblo.

Lesbi? Oh, tidak, tidak. Gue masih normal—um, hampir normal.

Lo mau tau kenapa? Oke, gue kasih tau.



Gue sebenarnya phobia dengan cowok.



Jawaban yang simple, padat dan aneh, bukan?


Biar gue tebak, lo pasti penasaran sejak kapan dan kenapa gue bisa kena phobia ini 'kan? Atau, lo lebih penasaran dengan masa depan gue yang entah bagaimana jadinya?

—×××—

Takut Cowok?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang