11.AKU PERGI

20 2 0
                                    

Pagi itu aku pergi menenangkan pikiran ku di sebuah taman.taman yang di mana suasananya nyaman, dan tak terlalu ramai orang-orang mendatanginya.ku duduk di sebuah kursi kayu yang berada,tak jauh dari sebuah kolam.tak banyak yang berubah dari taman ini,hanya saja banyak pohon yang sudah di tebang. Ku pandangi ukiran -ukiran nama yang sengaja di tulis pada tempat duduk yang terbuat dari kayu ini dengan teliti. "Mana yah perasaan ada di sini.ku tunjuk satu persatu ukiran nama-nama tersebut dan akhirnya......."yes akhirnya dapat juga."aku tersenyum melihat ukiran nama yang sudah ku dapati, bertuliskan:

*ANGGA LOVE MAWAR*
*MAWAR, ANGGA FOREVER"

angga, apakah kau sudah nyaman di sana,aku akan selalu menyanyangi mu, mencintai mu dan mengingat mu.

FLASH BACK.
"Ka Angga bangun ka."aku berusaha menyadarkan ka Angga yang terbujur lemas di kasur.

"Dok,apa yang sebenarnya terjadi pada hendra dok?" Tante reni memegang tangan ka angga,dengan erat. Matanya yang terus mengeluarkan air mata,membuat mata tante reni membengkak dan memerah.

"Maaf bu ,anak anda mengalami kanker otak.apakah anak ibu dan bapak tidak pernah memberi tahukan hal ini pada kalian?apa!!! ka angga kena kanker otak, tapi kenapa ia tak pernah bilang pada kita.benaku.

"Tidak dok,hendra tidak pernah mengatakan pada kami."

"Menurut hasil pemeriksaan yang di dapat,penyakit nya ini sudah stadium tiga dan Akan memasuki stadium empat pak,bu." kata dokter yang membuat kita semua kaget.

"Tapi apa bisa di sembuhkan dok,berapa biayanya pasti akan saya bayar."

"Maaf pak,kalau sudah masuk stadium empat,kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi.hanya kecil kemungkinannya hendra bisa hidup."

"Tolong dok,selamatkan hendra,anak saya satu-satunya." Tante reni memohon kepada dokter."

"Iya bu, kami akan berusaha semampu kami."

"Ka ,bangun ka.ka angga jika kau pergi,tak ada lagi yang menjagaku dari mereka yang ingin menjahati ku kak,bangun."aku mencium tangan ka angga dan seketika itu ia meneteskan air mata dan menggerakan jari-jemarinya."

"Hendra,"teriak ibu dan ayah ka angga ketika ia sudah mulai sadar.
"Dra kenapa kamu nggak ceritain ini pada kami dra,maaf jika selama ini ibu selalu sibuk sama pekerjaan ibu,hingga kami mengabaikan kamu nak."tante reni mencium kening ka angga.

"Iya dra,maafin ayah juga karna tidak terlalu menyediakan waktu yang banyak untukmu."

Dan seketika itu ka angga menatap ke arah ku dengan tersenyum. "Mr.taurus, kenapa masih sempat kau berusaha menutupi rasa sakitmu itu dengan tersenyum."benaku.
Ka angga menggerakan tangan kanannya ,dan mengusap air mata yang membasahi pipiku.
"Mawar,kenapa kamu menangis?"
Ucapnya dengan suara yang sedikit serak.
"Ka,kenapa kamu nggak ceritain ini pada kami semua?"

"Aku hanya tidak ingin melihat orang-orang yang ku sayangi merasa terbebani oleh ku mawar." Hay ka, masih saja kau memperlihatkan senyum mu itu ,yang aku bahkan tak tau sampai kapan aku bisa melihatnya.benaku.

LIMA HARI KEMUDIAN....

"Mawarrr kenapa kamu dari tadi terlihat cemberut terus sih, senyum dong." Ka angga tersenyum , lagi-lagi memperlihatkan mata sipitnya itu,yang aku tak tau sampai kapan aku masih bisa melihat senyumnya ini."hmmm,mawar kamu ko malah bengong sih?"ka angga berusaha bangun dari rebahannya.
"Ka jangan duduk dulu,kamu masih sakit." Aku berusaha mengingatkannya.
" aku kuat ko mawar."
"Iyah tapi kata dokter, ka angga nggak boleh melakukan pekerjaan yang berat dulu."
"Apa katamu mawar,duduk aja kamu bilang pekerjaan berat,hahaha ada -ada aja kamu mawar." Ka angga tertawa kecil

MR.TAURUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang