4

1.5K 163 63
                                    

"Jungkook.... "

"Kookie.."

Jimin terus memanggil lirih nama jungkook yang semakin menjauh dari hadapannya.
Jungkook meninggalkan jimin begitu saja yang sudah berlinangan air mata. Jimin yang seolah tidak tau lagi harus berkata apa hanya bisa menangis, tatapan matanya kosong, kakinya lemas membuatnya terduduk di atas rerumputan taman dorm menatap nanar punggung Jungkook yang perlahan menghilang dari hadapannya.

--At Dorm--

Jungkook melangkahkan kaki nya menuju kamarnya. Semua member bangtan menatap khawatir karena melihat wajah Jungkook yang justru lebih marah dari sebelumnya dan yang membuat tambah syok adalah Jungkook yang menangis.

"Jungkook" Jin mencoba mencegah karena ingin tau apa yang terjadi kepada Jungkook saat melewatinya.

Tapi Jungkook terus melangkahkan kakinya menghiraukan tatapan bahkan panggilan para hyung yang sedari tadi memanggilnya.

'BRAKK"

Lagi lagi Jungkook menutup pintu kamarnya dengan keras.

Semua seakan bingung dan terdiam dengan sikap Jungkook. Hingga Salah satu dari mereka menyadari sesuatu.

"Jimin."

Taehyung menatap arah taman hingga tak lama dia berlari menuju taman. Member lainnya pun ikut sadar dan saling menatap satu sama lain seakan ingin menyusul Taehyung yang sudah lebih dulu pergi hingga akhirnya sang leader menyelah

"Biarkan Taehyung saja, kita tau sendiri Jimin tidak akan berbicara dan nyaman jika ramai, kalau Jungkook saja menangis berarti Jimin lebih parah, kita tunggu saja sampai Taehyung menenangkan jimin"

Semua meberpun membalas dengan anggukan dan kembali pada aktifitas mereka masing masing.

.

Taehyung telah sampai di taman dorm dan benar saja seperti dugaanya, disana Jimin sedang duduk di atas rumput dengan tatapan ksosong tapi air mata yang terus mengalir. Dia mendekati Jimin perlahan.

"Jiminah" Taehyung yang mulai mendekati sahabatnya itu pun tidak kuasa lagi menahan air matanya. Hatinya sakit melihat sahabatnya seakan hancur seperti itu. Bagaimana tidak, sahabatnya itu akan meninggalkan Bangtan ditambah lagi bukan nya pergi dengan salam perpisahan yang manis,  tapi justru Jimin seakan terlihat hancur seperti yang dia lihat sekarang.
Taehyung memeluk Jimin, jimin yang tadinya menangis diam dengan tatapan kosong sekarang dia menangis meraung raung, sesenggukan di pelukan Taehyung sahabatnya itu.

"Taehyung.. Aku... Hikss taehyung.." Jimin yang masih menangis keras mencoba mengatakan sesuatu kepada Taehyung.

"Eoh? Aku disini Jim, arrasseo, jangan cerita dulu menangislah dulu, menangislah semaumu jangan ditahan, bagus menangislah ada aku disini" Taehyung yang masih memeluk Jimin menepuk nepuk punggung sahabatnya dengan tangis diwajahnya.
Taehyung memang sangat mengerti sahabatnya itu, selama ini dia justru geram dengan Jimin karena setiap ada masalah jimin nya itu akan selalu sok tegar dan menahan semuanya, kalaupun menangis seperti sebelumnya, dia hanya akan mengeluarkan air mata tapi tidak mengeluarkan suara. Untuk itu kali ini Taehyung sedikit lega karena Jimin nya ada dipelukannya dan bisa menangis sekencang itu, setidaknya menangis bisa mengurangi tekanan nya bukan?

Hampir setengah jam lebih Jimin menangis dipelukan Taehyung akhirnya sudah tenang, Taehyung mengajak Jimin duduk di bangku yang terdapat di taman itu. Kemudian melepaskan pelukannya dan saling berhadapan.

"Gomawo Taehyungah "

"Eoh, sama sama jiminah,  sudah kewajibanku sebagai sahabat selalu ada buatmu bukan apalagi saat kamu seperti ini?" Senyum manis Taehyung kepada Jimin.
Jimin kembali diam mengalihkan pandangan kedepan, lagi lagi tatapannya kosong, tapi kali ini dia tidak menangis, hanya sendu diwajahnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 19, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVABLE FAULTWhere stories live. Discover now