Secret Angel
***
Hujan deras diiringi guntur menggelegar, tumpah ruah dibumi Seoul malam ini.
Seolah tau tentang perasaan seorang gadis lemah yang kini tengah menangis pedih diantara deras hujan itu.
Gadis itu menangis tersedu-sedu. Dia terisak. Beberapa kali memegangi dadanya yang terasa sesak akibat sakit yang dia rasakan.
Yah, sakit. Hati gadis mana yang tidak akan sakit jika hari pernikahan yang sudah diimpi-impikan sejak awal, mendadak dibatalkan karena alasan tak berkemanusiaan?
Lee Dong Hae. Lelaki sialan itu yang baru saja membuat gadis itu hancur. Membuat hati gadis itu remuk layaknya santapan harimau.
Membuat gadis itu menutup mata hatinya sehingga kini, yang tengah gadis itu lakukan adalah mencoba mengakhiri hidupnya.
Gadis itu merentangkan kedua tangannya yang lemah, berdiri diatas jembatan yang tinggi. Kedua matanya terpejam masih sambil menangis tak terbendung.
Dia menyesalkan, mengapa? Mengapa pria yang sangat dia cintai, justru tak benar-benar mencintainya.
Bukan satu dua tahun, Park Young Eun-nama gadis itu, mengenal sosok Lee Dong Hae. Keduanya berteman baik sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan lebih, menjadi sepasang kekasih.
Cinta yang kuat tertanam dikedua hati, nyatanya bermekaran indah.
Sayang, belum sempat Young Eun memetik bunga dari cintanya, cinta itu sudah terlebih dahulu kandas. Hilang. Musnah seiring dengan hancurnya rencana indah tentang pernikahannya.
"Kau jahat, Lee Dong Hae. Kau sudah benar-benar menghancurkanku," gumamnya perih.
Dan mengingat setiap detail sikap Dong Hae padanya, membuatnya semakin bulat dengan keputusan konyol itu. Keputusan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara terjun bebas dari atas jembatan itu.
Greep...
Seperti tersihir, satu sentuhan dari seorang pria berbusana serba putih, benar-benar membuat Young Eun tak bergerak.
Gadis itu menurut saja ketika pria itu menyuruhnya untuk turun dari jembatan tersebut sekaligus menggagalkan rencana konyol gadis itu untuk mengakhiri hidupnya.
Young Eun menatap dalam kearah pria itu. Pria tampan dengan senyum yang begitu menawan, yang entah berasal dari mana. Kedatangannya yang terkesan sangat mendadak, membuat kejadian ini terkesan aneh.
"Ikut aku," ucap pria itu, yang lagi-lagi hanya diikuti Young Eun tanpa pertanyaan.
Pria itu menggiring Young Eun, menuntunnya untuk menjauh dari jembatan itu kemudian membawanya kesuatu tempat.
Membawanya pulang kerumah untuk menenangkannya.
"Kita mau kemana?"
Hanya pertanyaan itu yang berhasil keluar dari mulut Young Eun.
Dan pertanyaan itu pun hanya dijawab dengan senyuman ringan oleh pria itu. Segalanya penuh dengan pertanyaan. Pertanyaan yang sulit menemui titik terang.
***
Pria berbusana serba putih itu membawa Young Eun kedalam rumah.
Lagi-lagi terasa janggal karena pria itu tiba-tiba saja tau alamat rumahnya.
Young Eun tidak mengenal pria itu sama sekali. Pertemuan malam ini juga menjadi pertemuan pertamanya. Tapi melihatnya, mendengar suaranya serta merasakan hembusan napasnya, seperti sebuah candu yang memabukkan sekaligus sihir yang tak kunjung berakhir. Apapun yang pria itu katakan, tanpa perlawanan Young Eun hanya menurutinya.