Happy Ever After

Prolog

Salahkah aku jika mencintai dua orang di saat yang sama?

Orang-orang bilang bahwa hanya satu yang boleh kupilih.

Namun aku tak mau kehilangan salah satu dari antara mereka.

Jangankan untuk kehilangan salah satunya, tidak melihat batang hidungnya satu hari saja hatiku gelisah.

Aku tak mau mereka merasa diduakan.

Aku sudah terlanjur menyayangi mereka.

Aku sudah terlanjur memberi harapan untuk mereka.

Aku tahu penyesalan tak berguna.

Aku tahu kesempatan kedua tak akan pernah ada.

Namun, hatiku hanya ada satu. Tak mungkin aku membaginya menjadi dua bagian supaya adil.

Tubuhku hanya ada satu. Bagaimana bisa separuh dari tubuhku memeluk tubuh mereka?

Aku ingin jalan keluar dari ini semua.

Aku ingin semuanya baik-baik saja.

Aku tak mau menghadapi kekelaman yang telah memenuhi masa laluku.

Siapapun tolong buat hatiku lebih tabah.

Karena untuk merelakan itu lebih sakit daripada apapun yang pernah kualami.