Suasana pagi di sebuah kediaman rumah megah, rumah yang berminimalis dengan gaya eropa nya. Semua para pelayan mengerjakan tugasnya masing- masing, yang dimana rumah tampak berantakan di karenakan kemarin malam adanya pesta.
"Selamat pagi nona muda? Seorang pelayan membukukkan badannya saat menyapa majikan baru nya tersebut.
" Eh, bibi pagi juga. Santai aja kalik bi panggil prily aja yah! Ucap nya dengan lembut.
" maaf nona, ini sudah peraturan di rumah ini. Jadi kita para pelayan harus sopan karena ini juga perintah dari tuan muda. Selanya merespon ucapan nona muda nya itu.
"Baiklah. Ucap prily pasrah.
Prily anatasya seorang gadis yang di jodohkan dengan laki" kaya. Yang dimana dirinya merupakan istri kedua dari laki" tersebut, prily merupakan gadis sederhana yang begitu cantik dan manis, dengan pipi yang chubby menghiasi wajah cantiknya.
"Nona! Biar kami saja yang mengerjakan nya, ini tugas kami nona. Ucap pelayan yang memang tugasnya di dapur tersebut.
Prily tersenyum
"Nggak papa bi, saya ingin memasakkan sarapan pagi untuk suami saya". Ujarnya lembut
"Tapi non"?
"Bibi pergi bereskan yang lain saja yah! Biar aku aja yang masak". Prily tetap bersikeras untuk memasak.
Semua para pelayan yang ada di dapur beranjak. Kini hanya prily yang tinggal, dengan cekatan nya dia memasak seperti memang sudah terampil berada di dapur.
Hidangan makanan siap di sajikan di meja makan saatnya prily beranjak ke kamar untuk membangunkan sang suami yang pastinya masih terlelap dengan mimpi indahnya.
Saat nya prily beranjak ke kamar untuk membangunkan sang suami yang pastinya masih terlelap dengan mimpi indahnya.
Satu kata saat memasuki kamar tersebut bau harum yang sangat menyengat. Membuat prily ingin berlama- lama di kamar tersebut.
Prily tersenyum menyaksikan pemandangan yang menurutnya indah tersebut. Dimana suaminya yang masih terlelap dengan damainya bahkan wajah dinginnya tak nampak sedikutpun yang ada hanya wajah polos.
Prily duduk di tepi ranjang, memegang lengan laki- laki tersebut menggoyangkannya agar laki- laki itu terbangun.
" mas ali! Bangun ini sudah pagi". Ujarnya lembut penuh perasaan.
Ali menggeliat merasakan usapan" lembut di lengannya. Membuka mata hal yang pertama di lihatnya adalah senyuman manis. Ali langsung tersadar dari ketepersonaan nya terhadap istri barunya itu. Seakan baru menyadari ali langsung bangkit karena teringat meeting yang diadakannya pagi hari.
Prily hanya tersenyum memandangi punggung suaminya. Membereskan tempat tidur dan mempersiapkan pakaian yang ingin di pakai suaminya itu.
Ali keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang sebatas pinggang. Mengedarkan pandangannya ke arah balkon di mana sang istri sedang memandangi pemandangan kota kersebut. Ali hanya mengangkat bahunya acuh lalu memakai pakaian kantornya.
Prily melihat ali sedang memasang dasi ke arah lehernya. Lalu melangkah mendekat menghampiri suaminya berdiri di hadapannya lalu tanpa aba- aba mengambil ahli memasang dasi di kerah baju suaminya. Ali menunduk memandangi prily yang sibuk dengan dasinya, memandangi wajah prily dari dekat dia baru menyadari istrinya itu mempunya mata yang indah. Seketika hati ali seakan bergetar lalu kembali terkejut saat prily mengatakan sesuatu.
" mas kamu sarapan dulu, aku udah siapin sarapan di bawah".
" bukannya di sini banyak pelayan". Ali berkata dingin tapi itu sudah biasa menurut prily.
" jangan marahin mereka, aku yang ngotot mau kerja. Aku nggak biasa di layanin kayak gitu". Ucap prily memberi pengertian kepada ali
" baiklah". Kata ali singkat
Mereka menuruni anak tangga dimana semua para pelayan sudah berjejer menyambut tuan muda nya.
Di meja makan ada mertuanya dan istri pertama ali, seketika prily menjadi canggung berada di antara mereka.
" apa kau akan berdiri di situ terus". Ucapan dingin itu mengagetkan prily hingga dia buru- buru duduk.
" pagi prily". Sambutan sang mertua laki- laki membuat prily tersenyum membalas sambutannya.
" pagi pa"
Keheningan terjadi di ruang makan yang ada hanya dentingan sendok. Mereka sibuk masing- masing untuk menghabiskan sarapan pagi yang menurut mereka pagi ini terasa nikmat.
" aku pergi dulu. Ali memecah keheningan di ruang makan.
" kamu hati- hati son. Ucap mamanya
" sini biar aku aja, yang ngantar kamu sampai depan. Katya mengambil tas kerja ali dengan cepat saat prily ingin mengambil nya.
Prily hanya diam saja, katya berhak atas ali juga dia istri tertua di rumah ini.
" katya biarkan prily saja yang mengantar ali ke depan. Suara bas membuat katya mengalihkan pandangannya dengan heran.
" tapi pah! Ali kan suami aku juga. Protesnya tak terima.
" dia memang suami mu, tapi kau sudah sering kali melakukannya berikan kepada prily biar terbiasa juga di rumah ini.
Katya dengan muka sinisnya menatap prily dengan tajam. Lalu memberikan kasar tas tersebut beranjak meninggalkan ruang makan yang membuat nya muak saja.
Prily berjalan di belakang ali dengan tas yang di tenteng nya. Sampai d daun pintu prily memberikannya
" aku pergi dulu. Pamit ali
" kamu hati- hati yah. Ucap prily di sertai dengan senyuman.
Lagi lagi ali menepis perasaan anehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIFE TO 2
FanfictionProlog......... Menjadi istri kedua memang sangat menyakitkan, apalagi jika pernikahan yang didasari dengan perjodohan. Menjadi istri kedua bukanlah impian semua wanita yang dimana selalu di bandingkan dengan wanita yang lain. Tapi inilah yang ku ja...