Pagi itu semua sudah kumpul , sebentar lagi tamasya keluarga akan dimulai. Acara rutin tiap tahun selesai solat ied dan makan ketupat lebaran, menelusuri desa dan kampung kunjungan ke rumah kakek , paman, mak cik (tante) dan lain-lain.
Namun mobil bernomor polisi BN 4348 itu belum juga distarter.
Menunggu siapa lagi sih beberapa orang bertanya -tanya.
"Sudah pake baju ini saja" kata Mak Long Jenny", masih kuingat baju itu berwarna putih, akhirnya kupakai buat pergi tamasya dengan saudara-saudaraku yang masih tergolong anak kecil, semua sudah memenuhi bak terbuka mobil cevrolet tua kebanggaan Ayahku.Tak banyak orang dikampungku yang pergi-pergi dengan mengendarai mobil, sehingga jalanan tampak lengang, kebanyakan mobil yang berlalu lalang tiap setengah jam sekali itupun pada umumnya adalah milik PT. "T" yang dipinjamkan kepada pegawai berstatus Staf dilevel tertentu saja.
Mulailah kunjungan silaturrahiim yang setahun sekali dilakukan itu bergerak dari satu rumah kerumah yang lainnya dengan penuh kegembiraan tawa dan canda , benar-benar dinikmati sehingga berdesak-desakan dibak separuh terbukapun tak jadi masalah.
Paling berkesan ketika mampir dirumah Kakek Penyo, sebenarnya beliau bernama Musa tapi karena tinggalnya di kampung bernama Penyo jadilah kami cucu-cucunya lebih senang memanggil dengan sebutan Kakek Penyo.
Begitu sampai dirumah Kakek Penyo anak-anak kecil itu berebutan salam pada Kakek dan Nenek kemudian berhamburan ke halaman depan sambil berteriak senang memunguti buah manggis yang matang jatuh dari pohon berserakan.
Saat makan siang lebih seru lagi, masakan nenek paling enak adalah gangan, berkuah kuning. Saking asik menikmati ganggan sampai terciprat kuah ganggan kebajuku. Aduh bagaimana ini? Ada rasa bersalah, hatiku jadi ciut dalam kegembiraan , ada tetesan kuning di baju putih itu. Bagaimana nanti ngebilangin ke Mak Long Jenny saat mengembalikan baju yang kupinjam ini ya? , tàmbah lagi baju putih itu masih sering dipakai buat ke sekolah sama anak Mak Long Jenny sepupuku...yaaa
Masih sangat mengherankan hingga saat ini , dan selalu muncul dari memory otakku bagaimana mungkin dihari raya idul fitri yang luar biasa istimewa bagi anak-anak semasa di Sekolah Dasar, setelah sebulan belajar puasa tak adakah hadiah buatnya berupa baju lebaran (?) Ooo ada ...cukup dua baju saja , saat jalan-jalan akan bertemu dengan banyak teman yang memakai baju yg persis sama, karena bahan bajunya dapat pembagian dari PT. "T" walau demikian tak mengurangi kebahagiaan di hari raya.
"Cepat ..cepat kejar Ayah !" teriak kami anak-anak yang senang bila bertemu mobil lain
"Daa daah.." selalu melambaikan tangan dengan tertawa senang bila mobil lain terlewati.Entah berapa rumah telah kami kunjungi perjalanan silaturrahmi itu berakhir hingga kami sampai dirumah selepas maghrib.
