Happy reading~~~
Lima tahun lalu....
Jung yunho berdiri berhadapan dengan orang yang sangat di cintainya, kim jaejoong. Saling menatap dalam diam namun ada keresahan dan juga kegelisahan di dalam tatapan keduanya, mereka berdua tahu, seberapa kuatpun perasaan mereka namun tidak akan mampu menyatukan keduanya, mereka berdua berdiri di dua kubu yang berbeda dan saling jatuh cinta dengan seseorang dari luar kubu itu adalah larangan mutlak.
" jangan menemuiku ataupun berusaha menemuiku lagi, ini adalah pertemuan terakhir kita." Ujar yunho dengan suara pelan namun tajam dan datar.
Hati yunho terluka, dia tidak bisa melepaskan orang yang di cintainya tetapi ia harus melakukannya, sampai kapanpun cinta keduanya tetaplah terlarang.
Jaejoong menelan ludahnya susah payah, menghembuskan nafasnya dengan berat, dia tidak boleh lemah seperti yang yunho lakukan sekarang, saling menguatkan diri karena sejak awal ia dan yunho tahu jika perasaan keduanya tidak boleh tumbuh semakin dalam atau mereka berdua sendirilah yang kalah.
" arraseo. " ucap jaejoong susah payah, memejamkan matanya sesaat berusaha meredam denyutan menyakitkan di dalam dadanya. " selamat tinggal." Lirihnya dengan amat pelan.
Yunho tidak mengeluarkan sepatah katapun lagi, lidahnya teramat kelu untuk mengucapkan kata perpisahan, tidak sanggup. Menarik nafas dalam-dalam, yunho menguatkan dirinya, beranjak pergi dari tempat sunyi itu dengan langkah sejuta luka, meninggalkan kekasihnya yang sekarang sama hancurnya seperti dirinya saat ini.
Jaejoong memandang kepergian yunho, tak ada air mata menetes tapi hatinya menjerit terluka, perpisahan yang sedari awal sudah ia pastikan akan terjadi. Dan malam inilah semuanya terjadi, berakhirnya jalinan kasih keduanya sesuai sumpah yang pernah di ucapkan oleh kedua ayah mereka berdua untuk tidak saling bersatu.
Flashback off...
Jaejoong merapikan berbagai jenis senjata di depannya, raut wajahnya selalu datar, tidak ada senyum yang menghiasi dirinya, semuanya menjadi hitam sejak lima tahun lalu.
" kau yakin akan menjalankan misi yang di perintahkan ahjusshi kim ?" Tanya yoochun khawatir pada sepupunya yang tetap diam tak banyak kata semenjak berpisah dengan jung yunho.
Jaejoong memasukkan beberapa senjata keluaran terbaru dari pabrik milik ayahnya ke dalam saku jaketnya, kemudian menatap sepupunya yang masih berdiri di sampingnya.
" appa akan sangat senang kalau akulah yang berhasil membunuh yunho, itu sangat adil bukan chun." Tutur jaejoong dengan nada hampa. Tatapan matanya selalu kosong dan tak ada gairah, seolah seperti zombhie.
Yoochun menepuk bahu jaejoong, berusaha menyemangati sepupunya yang sudah tak ada niat untuk melanjutkan hidup sejak lima tahun lalu.
" jangan putus asa, akan ada kebahagiaan setelah perjuangan dan pengorbanan panjang untuk kalian."
"Tidak akan pernah ada." Tandas jaejoong dengan datar. Bergegas pergi setelah memakai maskernya.
Yoochun termenung, memikirkan nasib yang dialami sepupunya, beban yang di tanggung jaejoong sangat besar dan berat namun sepupunya yang kini jadi pendiam itu tetap memaksakan diri demi membahagiakan kim jongdae, ayah sepupunya sekaligus pamannya yang terkenal bertangan dingin.
"Hyung, kenapa tidak membawa senjatanya?" Tanya changmin dengan cemas saat hyungnya meletakan kembali semua senjata yang sudah terpasang rapi di balik jaketnya.
Yunho menatap wajah adiknya dengan datar. " aku tidak membutuhkan semua barang laknat itu, aku berharap jaejoong yang datang lalu membunuhku." Sahut yunho dengan mimik sedih.
Yunho segera berlalu pergi untuk menjalankan misi yang di perintahkan oleh ayahnya, meninggalkan changmin yang berpikir keras mencerna kata-kata hyungnya.
" hyung-ah..."
Tbc or end
Vomment. Kalo gak ada gue hapus lagi...
![](https://img.wattpad.com/cover/135991509-288-k462199.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Love
FanfictionRated : Mature yaoi/yunjae/thriller/DLDR saling mencintai tapi juga saling membenci.. dua kubu yang saling berseberangan paham... benci aku sampai kau ingin membunuhku, bunuh aku, itu lebih baik dari pada aku tetap hidup tapi tidak bisa memilikimu...