Happy reading~~~
Jaejoong langsung menodongkan pistolnya tepat di depan wajah yunho saat namja bermata musang itu berdiri di hadapannya dengan tatapan penuh rindu kepadanya.
Jaejoong menggenggam erat pistolnya walaupun ia tahu yunho melihat dengan jelas kalau tangannya sangat gemetar, matanya menatap tajam yunho dengan sorot kebencian dan juga luka.
Yunho tersenyum, ia bahagia karena setelah lima tahun akhirnya ia dapat bertemu kembali dengan sosok yang hingga saat ini masih sangat di cintainya.
" apa kabarmu, jae..." Yunho berucap pelan, wajahnya nampak datar namun tatapannya kosong.
Jaejoong menelan ludahnya susah payah, menahan diri untuk tidak menangis detik itu juga, ia sangat merindukan namja di hadapannya, ia bahkan hampir gila karena sangat merindukan yunho setiap harinya, ketika akhirnya ia dapat menatap kembali wajah rupawan yang masih tersimpan rapi di dalam hatinya kini rasa rindu itu begitu membuncah ingin memeluk namja yang sangat di cintainya namun tidak bisa, seseorang sedang memata-matai misinya kali ini.
" aku berharap setiap hari bahwa aku bisa bertemu denganmu lagi, berdoa sepanjang waktu yang aku lalui untuk dirimu..." Jaejoong menurunkan tangannya yang sejak tadi menodongkan pistolnya di hadapan wajah yunho, tangannya terkulai lesu.
Yunho tetap diam, memilih mendengarkan curahan hati yang sedang di luahkan jaejoong.
Jaejoong mengusap air matanya yang lancang mengalir dengan kasar, menghembuskan nafasnya dengan begitu pasrah. " aku berharap bisa melupakanmu agar aku tidak tersiksa dengan perasaan menyakitkan yang masih menggerogoti hatiku, tapi aku tidak bisa..." Lirihnya.
Yunho hendak memeluk tubuh bergetar jaejoong yang akhirnya menangis tersedu namun jaejoong menahannya, membuatnya mundur kembali. " jangan memelukku, jangan menyentuhku, saat kau berhasil menyentuh tubuhku secuilpun saat itu pula kau akan mati. Aku tidak mau kau mati, tidak..." Lirih jaejoong di sela tangisannya yang menyayat hati yunho.
" aku merindukanmu jae..." Gumam yunho dengan perasaan hancur lebur, ia membenci dirinya yang tak mampu melawan garis nasibnya sendiri.
Jaejoong memejamkan matanya, membiarkan aliran air matanya menetes semakin deras, tergugu dengan tangisannya yang begitu membuatnya tampak menyedihkan.
" pergi..." Seru jaejoong dengan suara bergetar. Yunho tetap diam tak mengindahkan.
Jaejoong membuka matanya, menatap yunho dengan begitu dingin dan tajam diiringi derai air matanya. " Aku bilang pergi ! PERGI!!!" Teriak jaejoong dengan histeris.
Yunho tidak tega, hatinya berkata untuk tetap diam di tempatnya namun mendengar teriakkan jaejoong membuatnya harus mengalah, ia harus pergi dari hadapan jaejoong sekarang juga.
" aku akan pergi. Aku....sangat mencintaimu.." Ucap yunho dengan parau menahan amarah sekaligus tangisannya yang sebentar lagi akan pecah.
Yunho pergi dari hutan yang gelap di ikuti changmin yang diam-diam mengikuti hyungnya, si bungsu jung tidak akan pernah melepaskan pengawasannya dari hyungnya yang sudah seperti zombhie.
Jaejoong masih berdiam diri di tempatnya, tak ada isakan apapun namun air matanya masih tetap mengalir di kedua pipinya yang semakin hari semakin tirus.
Srakk~~
Suara langkah kaki dari arah belakang membuat jaejoong siaga, mungkin pihak musuh sedang mengintainya.
" dasar anak bodoh !! Sudah aku bilang jangan gunakan perasaan saat kau menjalankan misi !! Membunuh anak jihoon keparat saja kau tidak becus huh !!" Desis jongdae dengan penuh kemurkaan pada anaknya yang berdiri dengan keadaan berantakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/135991509-288-k462199.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Love
FanfictionRated : Mature yaoi/yunjae/thriller/DLDR saling mencintai tapi juga saling membenci.. dua kubu yang saling berseberangan paham... benci aku sampai kau ingin membunuhku, bunuh aku, itu lebih baik dari pada aku tetap hidup tapi tidak bisa memilikimu...