Alletha, seorang siswi pemberontak serta tidak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Gadis cantik berserta teman temannya selalu saja keluar masuk club pada malam hari tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Alletha memiliki kekasih yang bernama Edo. Mereka adalah pasangan yang serasi, yang satu cantik dan kaya dan satunya tampan dan kaya pula. Namun dimata Alletha kekasih nya itu hanya sebagai formalitas baginya. Tidak ada rasa cinta sedikitpun dihati Alletha pada Edo.
Alletha saat ini sudah memasuki kelas XII IPS. Allethan benci IPA makanya ia memilih IPS, karna baginya dikelas IPS hanya akan ada banyak teori bukan perhitungan. Jika anak IPA sibuk dengan berhitung lain lagi dengan anak IPS yang sibuk membaca saja tanpa memutar otak.
Hari ini kelas Alletha dihebohkan dengan kedatangan dua orang siswa baru dari Bandung. Desas desus yang Alletha dengar adalah murid baru itu perempuan dan laki laki, mereka dari keluarga paling kaya di Bandung. Sudah pastinya jangan diragukan lagi wajah dari keduanya. Namun, Alletha tak mau pusing memikirkan akan setampan apa siswa baru nanti tidak seperti teman teman Alletha yang kini semakin heboh.
"Kira kira bakal kayak Aliando ga ya? Alis tebel, idung mancung gitu. ihh gemes deh"ucap Laura.
"Kayaknya sih iya, secara gitu lho dari keluarga kaya raya satu bandung."timpal Gita. Allteha hanya menatap malas kedapa ketiga sahabaynya itu.
Kelas yang tadinya ramai kini mendadak sepi serta teman teman Alletha yang berada diluar kelas kini masuk.
"Ada pak Wasis, buruan duduk!"teriak Reval, ketua kelas. Murid murid yang mendengar nama pak wasis langsung duduk rapih dibangku masing masing.
"Selamat pagi anak-anak" ucapan itu datang seiring tubuh tegap tinggi dengan kumis tebal masuk kedalam kelas, ditambah aroma menyegat dari parfum yang dikenakannya.
Suasana kelas berubah menjadi tegang, terdengar siswi siswi berbisik tentang anak baru yang akan masuk dikelas Alletha.
"Silahkan masuk!"ucap pak Wasis kepada seseorang yang berada diluar kelas.
"Asataga cantik bener woi!"
"Idung nya gakuat ya allah, meni kasep pisan eh!"
Itulah teriakan heboh teman teman Alletha melihat dua siswa baru.
Alletha melirik kedua temannya yang duduk dibarisan depan kini terperangah dengan ketampanan siswa laki laki tersebut. Alletha hanya memutar bola matanya malas."Hai semua! Nama gue Yolanda panggil aja Yola, gue pindahan dari Bandung. Gue harap kalian bisa berteman baik dengan gue dan sepupu gue ini."ucap siswi baru sambil memperkenalkan dirinya
"Hai Yola!"
"Pasti aa terima neng!" begitulah kira-kira kalimat yang begitu norak terdengar ditelinga Alletha.
"Silahkan kamu selanjutnya!"ucap Pak Wasis sambil menunjuk siswa laki laki
"Nama gue Ethan Farizil. Panggil Ethan." Alletha sedikit tak percaya melihat siswa baru itu memperkenalkan dirinya dengan singkat dan bahkan tanpa senyuman sedikitpun.
"Baik, Yola kamu duduk dibangku kosong baris tiga. Dan kamu Ethan duduk di bangku kosong baris empat." Yola dan Ethan mengikuti intruksi dari Pak Wasis.
Berbeda dengan Alletha yang kini dibuat kesal karna siswa baru ini duduk dibangku kosong sebelahnya yang biasa ia gunakan untuk tidur ketika pelajaran sejarah.
"Awas lo macem-macem sama bangku gue!"ancam Alletha ketika Ethan duduk dibangkunya.
■■■
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY
Teen Fiction--BASED ON TRUE STORY-- Pernahkah kalian mendengar Serendipity? bagaimana menurutmu? Menyenangkan? Haha, namun tidak bagi gadis bernama Alletha. Ia harus menahan rasa sakitnya menghadapi Serendipity. Mari simak kisahnya dan silahkan berpendapat sesu...