1

6 1 0
                                    

" MORI !!!! "
teriakkan itu membuat si pemilik nama menghentikan aktivitas yang sedang dilakukannya dan melihat ke depan pintu kelas  " paan?! "

dengan nafas yang terengah-engah perempuan dengan bando pink berlari lagi ke tempat Mori dan menarik tangannya " ikut gue !!! "  mori mengerutkan dahinya bingung dengan sikap temannya menahan tangannya dari tarikkan Lisa yang bisa di bilang cukup kuat .

Lisa yang merasa sia-sia menarik tangan sahabatnya itu berbalik melihat tatapan meminta penjelasan " Kak Adam nyariin lo "

Bukannya segera bangkit dari kursi, Mori langsung kembali ke aktivitas awalnya yaitu menyalin pekerjaan rumah milik Lisa yang lupa ia kerjakan.

Lisa yang kesal dengan sahabatnya itu langsung mengambil bukunya membuat Mori melotot ke arah lisa " gue belum selesai! "

" ikut gue sekarang ! "

" belum selesai "

" gue bilang sekarang mo!! "

" iya-iya "

dengan malas mori berjalan mengikuti lisa yang setengah berlari ke kelas sebelah . sesampainya mori disana ia sudah melihat lisa sedang bersama robert yang kata pacar baru lisa dan laki-laki yang sedang menatapnya . lisa melambailan tangannya pada mori seolah-olah menyuruhnya untuk datang ketempatnya . 

Lisa melirik laki-laki yang berada disamping pacarnya
" itu orangnya udah datang " . laki-laki tersenyum dengan tulus kepada mori, beda dengan mori yang sedang menahan kesal karena harus berada disini. kalau bukan karena pekerjaan rumah ia tidak akan pernah datang kesini.

" kenapa nolak gue ? " kata itu meluncur dari mulit laki-laki itu masih dengan senyumnya . mori memutar matanya ke samping dan mengangkat bahu nya. " gue kurang apa si sampai lo nolak gue ? " lagi-lagi perkataan itu yang di dengar entah keberapa kalinya dalam hari ini . bukannya menjawab pertanyaannya mori keluar dari kelas itu tanpa mendengarkan teriakkan sahabatnya .

' bodoh amat sama tugas bu milu, lagian tinggal dua soal ' batin mori

Mori yang ingin masuk ke kelas tapi di tahan oleh seseorang, ia melihat kesamping dan menemukan tangan yang menghalangi jalannya dan memberi tatapan tajam .

" apa lagi? " tanya mori pada Adam .

" kenapa ? "

mori mengerutkan dahinya bingung dengan pertanyaan adam " apanya kenapa? "

" kenapa gak mau jadi pacar gue? "

mori tersenyum sinis mendengar pertanyaan adam
" gak mau aja " jawabnya dan menepis tangan adam yang menghalangi jalannya .


-------------------------------------

" apa si kurangnya kak adam ? ganteng, tinggi, putih, kaya . kenapa si lo gak mau sama dia ? "

mori memutarkan matanya ke kanan bosan dengan pertanyaan Lisa  yang sudah entah ke berapa kalinya .
" brengsek, lo lupa nambahin itu "

mata sipit Lisa membulat mendengar jawaban Mori, bagaimana bisa temannya itu berkata jika Adam idaman para siswi di SMA Nusa Indah ini adalah seorang yang brengsek.

" brengsek darimana nya si? lo kalau ngomong yang benar dong! " Lisa sedikit meninggikan nadanya .

" mukanya aja polos, aslinya mah amit-amit "

" Kak Adam emang gak polos tapi gak gitu-gitu amat kali mo"

" stop bahas dia! "

Lisa diam, bukan berarti takut dengan mori. tapi ia tak mau jika berkelahi dengan sahabatnya itu hanya karena masalah kecil .

" lo gak mau makan? " tanya Mori sambil mengaduk bakso yang sudah sedikit dingin

" gak, lagi diet "

" udah kurus masih aja diet "

" serah gue dong hehe , yaudah gue mau ke tempat robert dulu " Lisa bangun dari tempat duduknya

" gue ingetin jangan terlalu percaya sama robert walaupun dia pacar lo " kata Mori sambil masukkan baksonya ke dalam mulut

" iya-iya , udah berapa kali si lo bilang begituan . bye cantiks"

Mori memandang Lisa yang sudah menjauh, dan menghelakan nafas.
' mengapa dari sekian banyaknya orang lo mesti pacaran sama salah satu dari mereka li? ' . batin Mori

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coldest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang