1

3.7K 283 14
                                    

Sasuke dan Menma
Sasuke dan Naruto
Family dan boy love boy








***
"Menma bangun sayang, hari sudah siang! Nanti kamu telat masuk sekolah loh ..." ujar Naruto menepuk nepuk pipi putranya agar cepat bangun. Karena memang kini sudah pukul 05.30.
"Mmm..." guman Menma rak jelas.
"Ayo cepat bangun! Kaasan tunggu dibawa ya ..." ujar Naruto sambil mengacak rambut sang putra.
Setelah melihat Menma bangun, Naruto pun keluar kamar untuk menyiapkan sarapan dan bekal Menma.
Walau Naruto menyuruhnya agar cepat mandi, tapi nyatanya Menma malah duduk dan bersandar dikepala ranjang dan menggenggam liontin dengan bantul kipas yang tengah dipakai nya .
'Tousan ...'

**

Dengan langkah tergesa gesa Menma menuruni tangga untuk menuju ruang makan. Menma berhenti saat sampai di pembatas antara ruang keluarga dan dapur, saat langit birunya menangkap sosok yang sangat mirip dengan Kaasan nya namun dengan versi laki laki dewasa yang sudah berkepala 3. Namun masih terlihat gagah .
Melihat laki laki itu tengah tertawa bersama Kaasan nya dan hanya dibalas Kaasan nya dengan gumanan , seakan tak ada beban. Membuat Menma mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya.
"Eh Menma, cucu Kakek sudah siap ke sekolah ya ? Ayo sini sarapan dulu dengan kakek ! Kaasan mu sedang menyiapkan bekal untuk mu" ujar Minato saat melihat Menma hanya berdiri saja di pintu.
"Hn"
Menma pun berjalan memasuki ruang makan dan berdiri disamping Kaasan nya yang telah selesai menyiapkan bekal untuknya .
Cup
Satu kecupan mendarat di kening Naruto . Dan untuk sesaat tubuh Naruto menegang saat mendapat kan kecupan di kening , ingatan akan masa lalunya kembali berputar putar di otaknya. Tentang seorang laki laki tampan yang sangat dicintainya, yang tak pernah akan lupa untuk memberikan kecupan selamat pagi di keningnya sebelum laki laki itu berkerja.
"Kaasan"
"..."
"Kaasan"
"..."
"Kaasan!"
"Ah ya, ada apa Menma ?" Ujar Naruto tersadar dari lamunnya.
"Menma langsung berangkat saja Kaasan "
"Tidak sarapan dulu?" Tanya Minato .
"Aku sudah telat" jawab Menma seadaanya.
"Baiklah, tapi diminum dulu susunya! Dan jangan lupa bekal nya dimakan "
"Ya"
Minato melipat korannya dan menatap putra satu satunya yang tengah menyiapkan makanan ya.
"Jadi, dia masih marah dengan Tousan ?"
"Dia siapa Tousan ?" Tanya Naruto tak mengerti.
"Menma"
"Menma? Untuk apa Menma marah pada Tousan ?" Tanya Naruto pura pura tak mengerti dengan pertanyaan Tousan nya.
"Karena Tousan memaksanya untuk ikut dengan kita, dan memisahkannya dari Sasuke "

Naruto memjamkan matanya saat tiba tiba merasakan sakit di dadanya saat Minato menyebut satu nama yang sejak dulu sampai sekarang tak pernah hilang dari hati dan pikirannya.

**

Ditempat yang berbeda, dan keadaan jauh berbeda. Seorang pemuda tiba tiba loncat dari atas ranjang saat mengetahui kalau hari telah siang, dan dia harus cepat membangunkan seseorang yang pasti tengah asyik ti--
Pemuda itu tiba tiba berhenti berhenti didepan sebuah kamar yang terdapat gambar jeruk di pintunya.
Dengan tatapan sendu pemuda itu menatap gambar jeruk itu, seakan gambar tersebut adalah si pemilik kamar yang sangat dia rindukan. Seseorang yang sudah dia rawat dengan limpahan kasih sayang, namun tiba tiba dirampas secara paksa dari rangkulan nya.
'Menma...'

Tut tut tut tut ...

Lamunan Sasuke langsung buyar saat hp nya yang berada di saku nya bergetar. Sasuke mengangkat sebelah alisnya, saat ada panggilan dari no yang tak dikenalnya.
"Hallo"
"..."
"Hallo"
"..."
"Hallo, ini siapa ya ?"
"..."
"Dasar orang aneh ..." gerutu Sasuke mematikan sambungan telepon dari orang yang tak jelas.
'Ahhh gara gara meladeni no tak jelas, aku hampir telat kerja'
.
.
.
.
Naruto menatap hp nya yang kini hanya menampilkan foto putranya saat bayi, dan pertanda hubungan telah terputus.
"Ahhh"
"Siapa yang tadi kamu telepon Naruto ? Dan kenapa kamu hanya diam saja?" Tanya Kiba teman kerjanya cuma berbeda definisi.
"Bukan siapa siapa kok, sudah cepat dimakan makanannya! Sebelum waktu istirahat habis" ujar Naruto sambil kembali makan bekal nya .

Tbc 👻👻👻👻👻

TOUSAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang