Twin

1.9K 178 20
                                    

"Hun, hyung mau main juga, berikan bolanya"

Kesal anak kecil yang tengah mengejar seorang anak yang berlari riang dengan bola ditangannya.

"Sehan hyung ayo kejar aku"

Semuanya berjalan sempurna, hingga

Bruk

"Hyung kau kenapa??? Ini sehun berikan bolanya hiks hyung bangun"

Anak yang mengejar pun jatuh entah karna apa.

********
"Putra kalian menderita lemah jantung bawaan sejak ia lahir tuan nyonya"

"Ti... Tidak mungkin dok, sehan..... Dia anak yang sangat aktif"
Ucap wanita yang menyandang gelar sebagai nyonya wu tersebut.

"Gejalanya memang tak nampak ketika masih kecil, namun semakin sehan bertambah dewasa maka akan semakin terlihat gejala penyakit tersebut"

Pria itu berusaha tegar, menguatkan dan memeluk istrinya yang rapuh itu

"Apa yang bisa kami lakukan untuk kesembuhan sehan dok?" timbal pria itu.

"Menjauhkannya dari aktifitas berat dan mengontrol kadar stresnya adalah hal yang dapat memperpanjang usianya, selain itu sehan baru bisa melakukan oprasi transplantasi jantung saat usianya 22 tahun"
Jelas dokter tersebut.

********10 years latter********

Sehun pov

"Hyung hah.... Hah.... Hah.... Kau.... Menang.... Kaliini"

Keringat bercucuran dari tubuhku, membasahi kaos hitam yang tengah aku kenakan.

"Terimalah..... Aku.... Selalu.... Menang"

Hah.... Selalu saja sombong, menyebalkan.

Dia melemparkan ku botol berisi air dingin yang langsung kutenggak dengan lahap.

Uhuk....

Sial dia sengaja menyenggol botol minum supaya air masuk kehidungku.

'Kris hyung!!! " kesalku padanya yang hanya dibalas tawa dan tangannya yang tengah mengacak rambutku.

"Hyungggg nanti rusak" kesalku

"Sudahlah kajja kita masuk"

Aku melangkahkan kakiku dengan hyung tertuaku ini. Aku memang sangat akrab dengan kris hyung, tentu saja kris hyung kan hyung kandungku.  kris hyung sangat menyenangkan dan pandai bermain basket.

Kriet

"Basket lagi! "

Baru saja kubuka pintu rumah, dan tebak siapa yang sudah mendapatkan ceramah disiang hari.

"Berapa kali appa bilang berhenti dari basket, kau tidak lihat hyung mu iri padamu! "

Appa selalu marah saat aku bermain basket, dan alasannya adalah karna dia.

"Kalau dia iri kenapa dia tidak bermain basket saja" jawabku enteng, dan aku yakin sebentar lagi appa akan sangat marah padaku.

"Apa kau senang jika hyungmu mati! "
Ah ternyata bukan appa, melainkan eomma yang selalu menjadi malaikat penolongnya.

"Apa kalian mau aku mati juga dengan tidak mengizinkanku bermain basket! Eomma appa basket adalah hidupku"

Aku sudah muak dengan perdebatan hal yang sama selama bertahun-tahun. Dan apa yang membuatku lebih muak lagi adalah tidak ada yang membelaku, bahkan kris hyung hanya diam menunduk seolah ingin menjaga perasaan dia, tapi kenapa semua orang hanya peduli padanya, padahal perasaanku juga tengah terluka disini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

please comebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang