"Mereka pacaran?"
Pertanyaan itu terlontar pertama kali ketika Eunji melihat namja yang akhir-akhir ini selalu menarik perhatiannya sedang berjalan bersisian dengan seorang yeoja. Memang dugaan Eunji bukan tanpa alasan. Pasalnya ia melihat yeoja yang ia kenali adalah Kim Hyuna itu menempel dan tangannya bergelayut manja memeluk lengan Dujun.
"Entahlah," Chorong mengangkat kedua bahunya dan matanya menatap kearah koridor kelas dua belas. "Ada yang mengira mereka memang pacaran. Terus ada juga yang mengira bahwa Hyuna Eonni lah yang ngaku-ngaku pacarnya Dujun Oppa. Karena mereka berdua berteman sejak kecil."
"Benarkah?"
Eunji masih memperhatikan mereka hingga Dujun menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba. Kemudian ia menatap Hyuna dengan pandangan tidak suka dan melepaskan tangannya yang dipeluk yeoja itu.
Dan Eunji menyimpulkan bahwa opsi kedua adalah jawaban yang benar.
📕📕📕
Seisi kelas 11-A menatap papan tulis di dinding dengan tidak bersemangat. Pelajaran kedua adalah pelajaran sejarah yang membosankan. Alhasil satu kelas bukannya memperhatikan justru malah tenggelam dalam imajinasi masing-masing. Bahkan di barisan belakang ada yang sudah tertidur dengan pulas di bantu oleh buku tebal yang sengaja ia simpan sebagai penghalang agar tidak ketahuan oleh guru. Ada juga yang sibuk bermain ponsel. Sementara hanya gerombolan paling depan yang terlihat rajin mencatat, karena memang dekat dengan meja guru.
Bel istirahat berbunyi membuat semua murid langsung kembali bersemangat. Semua murid langsung berhambur keluar kelas dan tidak memperdulikan jika guru masih belum keluar dari kelas mereka. Efek bel istirahat memang begitu dahsyat.
"Chorong-ah, tunggu." teriak Eunji saat Chorong bangkit dari duduknya dan hendak melangkah meninggalkannya.
"Aku kebelet, mau ke toilet sebentar. Nanti kau nyusul saja ya." ucapnya lalu berlari meninggalkan Eunji yang masih membereskan buku-bukunya.
"Jung Eunji?" guru Shin memanggilnya. Eunji mendongkak.
"Iya bu?" sahut Eunji dan berjalan menghampiri guru Shin yang masih berada di dalam kelasnya.
"Tolong kembalikan buku-buku ini ke perpustakaan ya," Eunji melirik segunduk buku di atas meja guru. Lalu mengangguk.
"Baik, Bu." ucap Eunji.
Guru Shin tersenyum. "Terima kasih ya." Eunji hanya mengangguk sambil tersenyum manis.
Buku-buku yang dibawa Eunji memang tidak banyak, hanya sepuluh buku. Hanya saja ia masih belum hafal dimana letak perpustakaan. Eunji memperhatikan ke sekitar berharap ia menemukan Chorong untuk membantunya.
"Apa dia belum keluar dari toilet?" gumamnya sendiri. Lalu melangkah menghampiri siswi yang sedang mengobrol di depan koridor kelas dua belas di lantai bawah.
"Maaf. Apa kau tahu letak perpustakaan?" tanyanya dengan hati-hati.
"Oh kau yang murid baru itu ya," ucap siswi di hadapannya. Lalu berbalik badan untuk menunjukkan arah perpustakaan."Perpustakaan ada di dekat taman belakang sekolah. Kau dari sini lurus saja, nanti belok kanan. Nanti ada plang nya kok." jelasnya.
Eunji mengangguk. "Terima kasih."
Eunji mengikuti petunjuk yang di arahkan oleh siswi tadi, menyusuri koridor kelas dua belas. Di sepanjang jalan banyak pasang mata yang memandangnya dengan beraneka ragam. Ada yang hanya meliriknya sekilas, ada juga yang menatapnya dari atas sampai bawah. Entahlah, mungkin karena ia murid baru.
Eunji bernapas lega saat matanya menemukan ruangan yang ia cari. Segera saja ia masuk dan menyerahkan semua bukunya kepada penjaga perpustakaan. Ia tidak mau berlama-lama karena perutnya sudah lapar minta di isi, lagipula Chorong pasti sudah menunggunya.
🌷🌷🌷
Yoon Dujun mendaratkan pantatnya di bangku panjang yang memang sudah ada disana. Setelah bel istirahat berbunyi Dujun langsung pergi ke taman belakang sekolah, tidak seperti teman-temannya yang mungkin sudah ada di kantin. Dujun memang senang menyendiri, apalagi saat ini suasana hatinya memang sedang tidak bagus.
Tring.
Ponselnya berdering singkat. Pertanda pesan masuk. Dujun merogoh saku celananya dan melihat siapa pengirim pesan tersebut.
💬 Yoseob
Hyung, dimana?Dujun mengerutkan keningnya. Tumben sekali Yoseob mengirim pesan dan bertanya ia ada dimana. Bukankah ia sudah tahu jika istirahat Dujun selalu berada di taman belakang sekolah.
💬 Yoseob
Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu, hyung. Temui aku di kantin. Darurat. Sekarang. Cepat!Dujun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku dan segera bangkit dari duduknya.
Sepertinya Yoseob sedang serius. Karena pernah sekali Yoseob mengerjainya mengirim pesan dan menyuruh menemuinya di kantin dengan embel-embel bahwa Dongwoon bertengkar dengan salah satu senior. Tapi padahal itu hanya akal-akalan Yoseob saja, supaya Dujun bisa bergabung dengan mereka dan Hyuna CS (orang yang Dujun tidak suka). Alhasil, selama seminggu Dujun tidak pernah menegurnya. Jadi tidak mungkin kalau sekarang Yoseob mengerjainya.
Dujun memijakkan kakinya di atas rumput hijau. Alasan ia menyukai taman belakang sekolah karena udaranya yang terasa sejuk karena pohon-pohonnya yang rindang, serta bersih dari sampah-sampah (karena jarang ada murid yang datang kesini) kecuali dirinya.
Tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat matanya manangkap sosok yeoja yang sedang berjalan di hadapannya.
Tubuhnya seketika menegang, ia nampak tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Tak lama kemudian yeoja berambut panjang sebahu itu pun menghentikan langkahnya juga.
Ia adalah Jung Eunji.
Mereka saling tatap satu sama lain. Dujun yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan mengira ia hanya berhalusinasi saja, sedang Eunji pun sama, ia tidak percaya bahwa namja yang selalu menarik perhatiannya sekarang berada dihadapannya.
Kemudian Dujun mendongkak ke atas dan seketika matanya terbelalak lebar. Dengan cepat Dujun berlari dengan sekuat tenaga lalu meraih tubuh mungil itu.
BUKK!!
Sebilah batang pohon yang lumayan besar hampir saja jatuh tepat di atas kepalanya, kalau saja Dujun tidak meraihnya tepat waktu. Namun nyatanya batang pohon itu mengenai kening Dujun dengan sangat keras.
Dujun meraup kedua sisi wajah Eunji dengan khawatir. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya tanpa memperdulikan rasa sakit di kepalanya. Eunji yang kini masih berada di atas tubuh Dujun membuka matanya perlahan.
"Syukurlah. Sepertinya kau tidak apa-apa."
💕💕💕
YetiHafizah
![](https://img.wattpad.com/cover/135817713-288-k272693.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Korean Story] When the Door Closes
Fiksi Penggemar#1 in Korean Romance, 19 September 2018 "Jika kau mengerti burung pun akan lemah bila terbang hanya dengan sebelah sayapnya. Tapi bagiku kau bahkan bisa terbang kuat walaupun kedua-duanya patah." - Jung Eunji - Aku sadar. Kerinduanku saat ini, sama...