(1) first sight

158 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

" Tak kenal maka tak sayang

Kalau udah sayang, susah buat ngga kenal  "

duh apaan coba 


Pagi ini mentari menyapaku degan riangnya

Membuat aku yang tadinya masih betah di kasur menjadi silau dan terpaksa bangun karena sinarnya.

Hai, aku Zahra atau juga Nisa. 

Pagi ini aku berangkat kerja seperti biasanya. jalanan macet pun setiap hari aku jumpai, tanpa sarapan dan tanpa senyum dari kedua orang tuaku.

Ya, aku anak dari sebuah keluarga broken home yang sekarang hanya menyisakan aku dan ayahku, karena ibuku sudah tidak tau kemana. Rumahku menjadi luka tersendiri bagiku karena banyak kenangan didalamnya.

Entah kenangan baik, buruk atau bahkan mengerikan.

Tamparan, pukulan, bentakan, sering sekali aku saksikan. Tapi itu dulu ketika orang tuaku masih satu rumah dan akhirnya ibuku memutuskan untuk pergi.

Namun Broken Home bukanlah hal yang menakutkan seperti opini orang diluar sana

dengan lirikan nyinyir mengatakan, anak yang broken home adalah anak patahan, pergaulannya tanpa batas karna tidak ada bimbingan dari orang tuanya.
seakan broken home tidak layak untuk mendapat sanjungan dibanding anak yang keluarganya utuh
.
kepada kalian yang mengatakan BROKEN HOME itu mengerikan, bisakah kalian mendekat? lebih dekat dan rasakan apa yang kami rasakan?
kalian tak akan pernah rasa tentang rindu tak berujung pelukan ayah ibu yang menenangkan!
.
kami butuh sosok ayah yang melindungi kami dan memberikan kami nafkah terbaik dari tangan ayah, tapi apa boleh buat? takdir membawa kami dalam keadaan ini.
kami butuh sosok ibu yang mengayomi kami dan memberikan petuah hidup, tapi apa boleh buat? takdir membawa kami dalam keadaan ini.
.
melelahkan, mengecewakan, hancur, remuk teramu jadi satu
dan menjadikannya pil pahit yang harus terkunyah walau lidah telah menolak.
tak ada enaknya, tak ada beruntungnya!
.
tapi
ada hal yang kalian tak akan pernah tahu
ada hal yang kalian tak akan pernah mengerti tentang hikmah dalam keadaan seperti ini.
ya, broken home bukan akhir dari segalanya
broken home hanyalah jalan membawaku ke takdir yang Tuhan memampukan hati dan jiwaku untuk menjalaninya
broken home wadah menempa diri agar aku lebih dewasa dari usiaku
broken home adalah cara terbaik untuk aku belajar agar tidak gagal dikemudian hari tentang apa itu membangun mahliga rumah tangga
.
benar nasi telah menjadi bubur
tapi bubur itu bisa menjadi lezat jika di campuri beberapa rempah dan lauk .
begitu pula dengan takdirku
takdirku sudah terlanjur dengan broken home,
keluarga yang berantakan, tapi jika ku jalani dengan sungguh, ku jalani dengan ikhlas bukankah bahagia akan lekas menghampiriku? sebab ini hanya jalan agar aku kuat menghadapi hidup, berhasil melawati cobaanNya.

dan ku katakan pada Tuhan,
yaa Rabb dengan cobaanmu hidupku asik!
.
•walau dengan bergantian aku ada di samping Ayah dan Ibu, ku tetap merindukan kebiasan itu, kebiasaan seatap yang tak akan pernah menyatu lagi•  

ya begitulah cerita singkat hidupku

kembali ke kebiasaanku setiap hari, yaitu BEKERJA

Aku sampai di kantor biasanya paling awal, karena rumahku yang jauh dan aku takut kalau aku berangkat siang dan membuat aku telat, jadi aku berangkat pagi buta.

jam masuk kantorku jam 9, namun aku sudah di ruanganku jam setengah sembilan, dan itu masih sepi. 

Namun ada yang aneh pagi ini. Karena ada orang celingak celinguk yang wajahnya amat baru di kantor ini. Memang sih, katanya ada HRD baru disini, tapi apakah benar dia ?

Sungguh, wajahnya yang kebingungan jujur terlihat lucu bagiku

Lalu tiba - tiba dia bertanya padaku 

" permisi mbak, ruangan HRD dimana ya ? "

"maaf bapak siapa ya ?" 

" perkenalkan nama saya Fattah, saya HRD baru disini " ucap dia dengan senyuman yang sangat sangat tulus, Astaghfirullah... apa yang aku pikirkan

 "mbak..?"

aku yang ketauan bengong karena melihat senyumnya sedikit kikuk, untung saja wajahku tertutup niqab, jadi tidak terlalu terlihat kalau sedang salah tingkah 

" eh iya pak ? oh iya mari saya tunjukan " 

Lalu aku menunjukan ruangannya kepada dia.

Namun aku merasa aneh karena memanggilnya Pak, karena dia masih cukup muda menurutku, 20 lebih mungkin.

Oh iya umurku masih 19 tahun ^^


Pukul 09.30 aku biasanya sholat Duha 

dan biasanya Masjid di kantorku sepi ketika jam tersebut, namun hari ini berbeda. aku melihat ada 1 orang laki - laki yang juga sedang melaksanakan Sholat Duha dengan khusuknya

Kalau tidak salah itu Pak Fattah, eh Fattah. ya itulah pokoknya.


Selesai aku melaksanakan duhaku, aku memakai sepatu, tiba - tiba aku ditegur dengan suara yang cukup lembut 

" sering Duhanan juga ? "

aku hanya mendongakkan kepalaku menghadap seseorang yang sedang berdiri disampingku yang ternyata Fattah

"eh, iya pak. hehe " 

" panggil mas saja, saya tidak setua itu "

"hehe iya Pak, eh mas " aku hanya tersenyum dan mungkin hanya mataku saja yang terlihat menyipit ketika aku tersenyum.

" eh ngomong- ngomong, nama mbak siapa ? saya belum kenal "

" nama saya Almeera Azzahra Alfathunissa, biasa dipanggil nissa "

" oke, saya akan panggil kamu Zahra "

" hah " aneh banget ni orang

"iya, biar beda " ucapnya dengan senyum yang manis, eh bukan itu. Astaghfirullah...

aku yang mendengar perkataannya hanya mengangguk - ngangguk dan sedikit merasa aneh dengannya. namun ia cukup friendly menurutku dengan jabatannya seorang HRD.



To be continued......

I'm Here with My FeelingsWhere stories live. Discover now