Ayah yang ku kenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola,
bukan ayah yang bisa mencium pipiku setiap saat dia inginkan,
bukan ayah yang bisa ku sambut ketika ia pulang kerja,
juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal.
Dia juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit
Bahkan ayah tidak mengucapkan “selamat ulang tahun” pada ulang tahun ke-17 ku kemarin.
Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya,
Ayahku mungkin terlalu baik,
hingga Tuhan ingin ayah bersama-NyaAku tak membenci Tuhan karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan ayah,
Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami hingga -Dia- memisahkan aku dan ayah.
Ayah memang tak pernah ada di
sisiku, tapi ia menemaniku setiap saatSetiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya.
Ia akan datang meskipun cuma aku
yang tahu karena hatiku merasakannya.Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur.
Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar,
tapi ia mengajariku menjadi anak
yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantukuAku belajar menjadi anak yang berani, karena tak ada ayah yang membelaku
Aku belajar menjadi anak yang berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana
Aku ingin berhasil karena aku ingin
Ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya.Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga,
Aku akan berkata aku mencintainya
Dan aku akan selalu bangga menjadi anaknya.Aku benar-benar mencintaimu ayah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Ayah
PoetryHanya sebuah puisi untuk ayah. Puisi ini sebenarnya buatan temen gue, namanya Indri Ernawati, tapi dia suka manggil dirinya sendiri kendall jenner, pevita, atau isyana Ernawati. Terserah dia ajalah. Dan selama 8 tahun kenal sama dia, puisi ini kary...