Untuk Ayah Tercinta

16 0 0
                                    

Ayah yang ku kenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola,

bukan ayah yang bisa mencium pipiku setiap saat dia inginkan,

bukan ayah yang bisa ku sambut ketika ia pulang kerja,

juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal.

Dia juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit

Bahkan ayah tidak mengucapkan “selamat ulang tahun” pada ulang tahun ke-17 ku kemarin.

Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya,

Ayahku mungkin terlalu baik,
hingga Tuhan ingin ayah bersama-Nya

Aku tak membenci Tuhan karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan ayah,

Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami hingga -Dia- memisahkan aku dan ayah.

Ayah memang tak pernah ada di
sisiku, tapi ia menemaniku setiap saat

Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya.

Ia akan datang meskipun cuma aku
yang tahu karena hatiku merasakannya.

Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur.

Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar,

tapi ia mengajariku menjadi anak
yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantuku

Aku belajar menjadi anak yang berani, karena tak ada ayah yang membelaku

Aku belajar menjadi anak yang berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana

Aku ingin berhasil karena aku ingin
Ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya.

Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga,

Aku akan berkata aku mencintainya
Dan aku akan selalu bangga menjadi anaknya.

Aku benar-benar mencintaimu ayah..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang