Purnamanya Indah sekali, padahal sekarang musim hujan dan biasanya Bintang dan bulan akan tertutup awan hitam.
Tapi Song Xiu Ra yang paling suka melihat bulan bersinar terang sangat mensyukuri hal ini.
XiuRa tak bisa tidur, dia ingin menikmati bulan dan Bintang yang berkedip-kedip di langit sepanjang malam.XiuRa keluar dari kamar dan dua orang dayang yang bertugas menjaga di depan pintu kamarnya terlihat kaget.
"Tuan Putri, mau kemana? " ucap mereka dengan mimik cemas, saat XiuRa melewati mereka.
"Bulannya Indah sekali bukan. Ayo temani aku, kita duduk dan minum di tepi kolam sambil melihat pemandangan langit"
Ajak XiuRa.Kedua dayang senior tersebut langsung terlihat lega, XiuRa tentu saja tahu sebabnya.
Kaisar LiangYi pasti sudah berpesan pada mereka agar jangan sampai XiuRa menganggunya yang pasti sedang bersenang-senang dengan LiJuah saat ini.
Jantung XiuRa terasa di remas meski bibirnya tetap tersenyum pada para dayang tersebut."Apa aku boleh minum?" tanya XiuRa yang tahu apapun yang akan dilakukannya harus seizin yang mulia dulu.
Salah satu dayang tersebut mengangguk.
"Tentu saja tuan Putri. Sedikit minum tidak apa apa"
Ucapnya gugup.Dalam hatinya XiuRa bersorak gembira.
Tentu saja itu tadi hanya pertayaan basa basi. Dia tahu kalau sang Kaisar yang sedang bersenang-senang takkan mau diganggu untuk pertanyaan yang klise tersebut.
Maka terpaksa si dayang yang mengambil keputusan berisiko ini
Padahal XiuRa juga tahu kalau kaisar LiangYi tidak akan pernah membiarkan XiuRa minum arak tanpa sebab yang jelas dan pasti.
Kaisar sangay takut XiuRa akan jadi seperti Nyonya Song senior.Tidak mau berpikir lebih jauh lagi, XiuRa duduk di tepi kolam dan mulai Minum.
setiap kali isi cawannya Kosong, dua orang dayang yang berdiri di sebelahnya akan langsung mengisi cawannya lagi.
XiuRa terus membisu menatap ikan-ikan warna warni yang berenang bebas dalam kolam yang luas nan jernih tersebut, bukannya menatap bulan yang tadi di katakan indah olehnya.
Satu ekor terlihat terus diam di satu tempat dan hanya bergerak jika ada ikan lain yang menyenggolnya.Di mata XiuRa Ikan itu terlihat tidak bahagia. Meskipun kolam itu luas, Indah dan juga ramai tapi si ikan terlihat kesepian dan sedih.
Sama dengan yang XiuRa rasakan saat ini.
XiuRa selalu merasa sendiri di dalam istananya yang sangat luas ini.Istana ini terbagi dalam beberapa bagian yang dinamakan sesuai nama mata angin.
Kaisar dan keluarganya tinggal di pusat istana.
selain istana utama, sang Kaisar juga memiliki beberapa istana kecil yang diperuntukkannya menjadi kediaman perorangan yang dinggap sang kaisar layak menempatinya.
Dan salah satunya adalah istana emas yang kini ditempati oleh XiuRa yang konon katanya akan menjadi istri sang kaisar, menjadi calon permaisuri kerajaan Hayua.Meski jarak istana emas yang di tempati oleh XiuRa tidak terlalu jauh dengan istana Giok yang merupakan istana utama yang menjadi kediaman kaisar LiangYi dan juga Fakta kalau mereka berdua selalu bertemu setiap harinya, tapi tetap saja hati XiuRa dapat merasakan betapa jauh jarak diantara mereka yang dibuat oleh sang Kaisar.
XiuRa merasa kesepian.
Segala kebaikan yang kaisar tunjukan padanya XiuRa rasa hanya basa-basi yang harus dilakukan oleh Sang Kaisar.
Menurutnya Sang Kaisar lebih terlihat bahagia saat ada di dekat LiJuah yang dulunya hanya dayang pribadi ibu suri tapi kini merangkap jadi gundik kesayangan sang Kaisar.Meskipun LiJuah adalah kakak seayah dengannya, tapi dia takkan bisa dipanggil tuan Putri atau menjadi Putri karena dia adalah anak diluar nikah, hasil perselingkuhan sang ayah dengan salah satu pelayan di rumah XiuRa.
Sama seperti sekarang ini, Ayah lebih mencintai LiJuah dibanding XiuRa maka itu pula yang terjadi pada Ibunda yang tidak bisa memiliki cinta ayah yang sudah diberikan pada wanita lain.itulah sebabnya LiJuah bisa menjadi pelayan pribadi ibusuri.
Ayah XiuRa yang bernama Song SIWA adalah salah satu dari empat jendral yang kedudukannya paling dihormati dan ditakuti karena mereka langsung berada dibawah pimpinan dan kendali sang Kaisar, meminta secara khusus pada ibu suri agar menerima sang putri sebagai Dayang.
Begitu melihat betapa cantik dan lembut tutur kata LiJuah ibu Suri langsung kepincut dan menerimanya.Tentu sang Ayahanda merasa bahagia anak kesayangannya bisa masuk ke istana dalam menjadi pelayan pribadi ibu suri dan kini menjadi simpanan tetap sang Kaisar juga.
Ayahnya yang seorang Jendral sma sekali tak perduli jika XiuRa dibuat kecewa oleh ulahnya.
Sepertinya Bagi ayahanda. kebahagiaan LiJuah dan ibunya lah yang terpenting.Sebenarnya itu bukanlah untuk pertama kalinya LiJuah datang ke istana pusat.
Meski mereka tinggal dibagian istana Utara yang terletak cukup jauh dari istana pusat tapi dari Kecil ayahanda sudah sering membawa kedua putrinya ke Istana pusat bertemu kaisar terdahulu, ayah dari Kaisar LianYi jika ada perjamuan.Lucunya dulu sewaktu kecil, kaisar LiangYi hanya mau bersama XiuRa dan mengabaikan LiJuah yang selalu berusaha mendekatnya.
Saat itu yang mau bermain dengan LiJuah hanya pangeran DaiYi, adik seayah sang kaisar. Anak dari ibusuri.
Tapi semakin dewasa mereka sang Kaisar justru meninggalkan XiuRa dan memilih dekat dengan LiJuah.
Dan sepertinya baik Ayahanda dan ibu suri juga lebih suka jika
sang kaisar bersama Lijuah dibandingkan bersama XiuRa.
Dan kini yang dekat dengannya justru pangeran DaiYi.
Lucu bukan, yang terjadi di waktu kecil dulu kini malah terbalik drastis.Kaisar LiangYi dulu saat masih berumur sepuluh tahun memang pernah bilang kalau dia mau XiuRa menjadi permaisurinya kelak.
awalnya semua orang yang ada di perjamuan tertawa dan menganggapnya lucu.
tapi kaisar LiangYi terus mengulanginya dan semua orang yang mendengarnya jadi tau kalau sang Pangeran kecil serius. Bahkan liangYi meminta pada Sang Ayah yang merupakan kaisar saat itu untuk menyuruh XiuRa untuk tinggal di istana dalam agar bisa terus di dekatnya dan mereka bisa barmain bersama selamanya.Kaisar saat itu mengamati XiuRa kecil yang malu-malu untuk sejenak lalu perlahan mengangguk ketika menatap sang calon pewaris tahta.
"Baiklah dia akan tinggal bersamamu, kalian bisa bermain bersama selama yang kalian mau.
Tapi kau hanya bisa memperistrinya jika kau sudah dewasa dan menjadi pria yang hebat kelak"LiangYi kecil mengangguk penuh semangat.
"Tentu saja. Aku akan cepat jadi dewasa.
Aku akan membuatmu dan ibunda bangga.
Aku juga akan membuat XiuRa bangga" janjinya tanpa ragu membuat sang Kaisar dan permaisuri salinb tersenyum begitu senang mendengar janji putra mereka.
Lalu kaisar menatap pada Jenderal Song yang tau apa arti dari tatapan kaisar padanya.Ketika melihat Wajah ibunda yang memucat saat itu, xiura kecil yang masih berumur tujuh tahun tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang buruk dan perlu dicemaskan.
Bagi XiuRa yang tidak mengerti apa-apa, reaksi ibu dan ayah sama sekali tidak menjadi beban sebab dia tidak tau apa yang akan terjadi pada hidupnya setelah itu!*******************************
(02012019) PYK.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUANGDI ZHI XIN DE ZHUREN # Pemilik Hati Sang Kaisar
Fantasíakaisar LiangYi tumbuh dan besar bersama XiuRa dan kelak mereka akan menjadi suami istri, bukan lagi suatu rahasia. Kaisar juga pasti menyadari betapa XiuRa mencintainya. Namun Sayangnya itu semua tak ada artinya bagi sang Kaisar. Sebab menurut Xi...