4. Protect You

18.7K 1.6K 18
                                    

"Um... Al, maukah kamu menemaniku jalan-jalan hari ini? Kupikir sudah cukup waktu kita berada di sekolah hari ini" tawar Fian setelah lama kita bercerita dan bercanda di taman itu.

"Bukankah jam pulang sekolah masih lama? Apa boleh kita pergi saat masih jam pelajaran?" tanyaku bingung. Bersekolah disini selama sebulan membuatku paham beberapa perbedaan di sekolah reguler. Seperti kita tidak bisa pulang seenaknya atau menganggu guru yang sedang mengajar.

Ngomong-ngomong tentang sekolah, aku benar-benar senang saat melihat keluargaku yang mulai memberiku kepercayaan dengan hanya mengantar jemputku kesekolah tanpa para bodyguard menyebalkan itu. Mereka tidak lagi membuat kerusuhan seperti saat pendaftaran dulu.

Bukannya aku membenci perlakuan mereka, hanya saja bayangkan betapa susahnya aku mencari teman jika Daddy melakukan itu. Aku tidak mau kesepian seperti dulu lagi.

Aku melirik Fian yang malah tersenyum mendengar ucapanku dan tiba-tiba saja mengusap rambutku gemas.

"Tenang saja. Biarpun aku begini, sekolah ini merupakan salah satu aset milik ayahku. Aku bisa memintanya untuk mengijinkan kita dan aku juga yakin kamu akan suka tempat yang akan kita kunjungi. Lagipula, bukannya kamu bilang keluargamu tidak pernah mengijinkanmu untuk keluar sendiri ya? Kau tahu, aku sudah muak duduk dikelas yang diisi murid berprilaku buruk seperti mereka"

Tiba-tiba wajah Fian berubah sedih dan aku tidak mau mengecewakannya. Jika aku meminta ijin pada kakak atau Daddy terlebih dahulu, sudah pasti mereka tidak akan pernah mengijinkannya. Tapi jika aku tidak meminta ijinnya, mereka pasti akan marah besar nanti.

"Kuantar kamu pulang setelah itu" bujuk Fian lagi melihat keraguanku. Yah, sesekali aku juga ingin jalan-jalan tanpa dikawal bodyguard yang menyebalkan atau hanya bersama keluargaku. Lagipula, waktu heat ku juga masih lama, apalagi aku membawa obat penekan heat. Yosh, aku akan kabur dan pulang layaknya jam sekolah untuk hari ini.

"Aku mau asalkan kamu bisa membujuk Ayahmu untuk tidak memboloskanku hari ini. Kakakku bisa marah melihatku pergi keluar tanpa seijin mereka" pintaku yang langsung disetujui oleh Fian. Sesekali jika aku ingin bersenang-senang tidak apa-apa kan?

*****

"Al suka es krim yang kubeli?" tanya Fian setelah melihatku begitu menikmati es krim yang telah habis kumakan. Kami tengah duduk di salah satu bangku taman setelah puas memainkan setiap permainan yang ada. Baru kali ini aku datang ke taman bermain hanya dengan teman, dan jujur ini sangat menyenangkan. Tidak ada lagi orang yang melarangku naik roll coaster atau naik perahu ulak-alik, atau sekedar memelototi orang-orang yang berlalu lalang. Aku senang bermain setara dengan mereka, karena dengan begitu aku bisa melihat bagaimana orang bercengkrama satu sama lain di taman bermain.

"Apa kamu lapar?" tanya Fian lagi. Aku mengangguk, karena aku memang belum makan apapun selama di sekolah. Dia tersenyum lalu meninggalkanku. Aku memandang antusias para pengunjung yang lewat didepanku. Tidak jarang aku mendengar seseorang mengatakan 'kyaa, dia begitu manis' atau 'aku jadi ingin memeluknya' yang hanya bisa kubalas dengan senyuman.

"Alkana Hydro Tritas!" Seketika aku menoleh takut saat suara menggelegar Kak Lu terdengar di telingaku. Bagaimana Kakak bisa ada disini? Aku tidak terlalu memikirkannya sekarang, karena jika Kak Lu sudah memanggil nama lengkapku seperti itu, maka dia sedang benar-benar marah kepadaku. Bahkan Kak Lylo yang biasanya selalu tersenyum kepadakupun tampak kecewa memandangku. Padahal ini belum waktu pulang sekolah, bagaimana bisa mereka tahu aku tidak ada di sekolah?

"Kakak, aku-"

"Ikut kakak ke mobil, sekarang"

Potong Kak Lu sambil menekankan setiap kata di kalimatnya. Aku memandang Kak Lylo untuk meminta perlindungannya, namun Kak Lylo hanya menggeleng sambil memintaku untuk menuruti perintah Kak Lu. Sebenarnya aku tidak enak harus meninggalkan Fian tanpa pamit, namun melihat wajah Kak Lu dengan berat aku mengikuti langkah mereka menuju mobil. Aku melihat beberapa bodyguard Daddy yang berdiri dekat mobil. Untuk mencariku saja mereka mengerahkan banyak bodyguard seperti itu. Apa aku benar-benar keterlaluan hari ini? Padahal ini masih bulan pertamaku.

[END] My Mate (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang