Duduk sendiri memangku rindu
Kenangan masa lalu mengaduk pilu
Ingatan halu menggores kalbu
Semanis madu, sedikit maluTeringatlah kembali masa itu
Tertawa dan bahagia tiada malu
Menangis menjerit di bangku sofa
Begitu bahagia di pelukannyaMasa kecil yang penuh rasa
Tertawa dan melara
Menangis dan mengais
Mempercaya dan kecewaSang panutan menggelapkan angan
Bercengkrama menutup luka
Kiranya seperti itulah kawan
Kegelapan adalah realitaRuang nostalgia kini terpudarkan
Terbangun dan tersadarkan
Realitalah yang terpenting untuk kini
Apapun yang terjadi, harus dihadapi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ontologi Puisi
PoetryRibuan suara meraung dalam kebisingan yang tak terdengar oleh suatu indra. Mendesak, dan membuat sesak. Meringis, lalu menangis. Terhimpit, lalu menjerit. Selamat menikmati puisi-puisi saya😊