A Night in New York

286 28 7
                                    




Liburan tahun baru dan natal akan segera tiba. Waktu yang ditunggu-tunggu oleh wanita bernama Bae Joohyun akhirnya datang juga. Saat dimana ia dan putrinya kembali ke tanah kelahirannya dan tempat ia dibesarkan Korea Selatan. Menjalani kehidupan sehari-hari tanpa kehadiran suami telah dirasakan oleh Joohyun selama hampir 4 tahun. Dan selama 4 tahun pula Kim Seorin tumbuh tanpa kasih sayang ayah.

Keputusan Joohyun meninggalkan New York telah ia pikirkan secara matang. Ia akan meninggalkan butik serta karir yang telah ia besarkan selama ini. Kerja kerasnya selama ini terbayar sudah dengan butik yang ia beri nama Kim Lafayette.

"Joohyun, apa kamu yakin dengan keputusanmu untuk kembali ke Seoul?" tanya Kang Seulgi salah satu sahabat Joohyun yang selalu setia menemani Joohyun selama di New York.

Namun Joohyun enggan menjawab hanya terdengar dengungan kecil dan helaan nafas yang keluar dari hidung Joohyun. Seulgi hanya bisa menunduk pasrah,  sebabnya ia tahu seberapa besar usahanya untuk mencegah Joohyun pergi sahabatnya tersebut akan bersikukuh akan keputusannya ekstrimnya itu.

Tangan terampil Joohyun mulai bekerja merapikan beberapa baju dan perlengkapan miliknya. Dimulai dari baju-baju dan dress yang sengaja ia desain untuk Seorin, baju hangat hadiah dari suaminya dan beberapa setelan yang punya kenangan tersendiri untuk Joohyun. Dua koper besar dan satu tas kecil bergambar Little Pony milik Seorin telah berdiri tegak di samping ranjang. Dua buah tiket pesawat dan dua passport tergeletak di meja nakas. Joohyun benar-benar sudah mempersiapkan semua ini dengan matang.

"Aduh boneka Pony Seorin dimana ya? Seorin pasti akan rewel apabila aku meninggalkannya" mendadak ingatannya akan boneka putih dengan bentuk kuda poni itu melintas di kepala Joohyun. Joohyun mengusap tengkuknya kebingungan dan menggigit bawah bibirnya secara pelan.

"Seulgi apakah kamu tau dimana boneka kesayangan Seorin?" tanya Joohyun. Dan tanpa komando Seulgi datang dengan boneka yang dimaksud oleh Joohyun.

Seulgi sangat memaklumi sifat teledor sahabatnya tersebut dan itu membuat rasa kekhawatirannya terhadap Joohyun semakin besar. Ia tidak yakin apakah wanita sebaik dan sepintar Joohyun akan bertahan di Seoul tanpa seorang keluarga dan teman.

Lelaki bernama Kim Seokjin lah tujuan dibalik kepulangan Bae Joohyun ke Korea Selatan. Lelaki yang sah secara agama dan hukum menjadi suaminya 4 tahun yang lalu. Lelaki tersialan menurut Kang Seulgi. Bahkan Seulgi benar-benar kehabisan ide mengapa Joohyun masih mau menemui lelaki yang telah mentelantarkan Joohyun dalam keadaan berbadan dua. Walaupun Seulgi sering mengatakan sumpah serapah terhadap Seokjin tetapi Joohyun tidak pernah marah atau benci terhadap sahabatnya itu.

Seulgi merutuki segala cerita Joohyun tentang Kim (sialan) Seokjin. Joohyun selalu berkata bahwa Seokjin adalah pria yang baik, pintar, bertanggung jawab dan bla bla bla. Demi neptunus! Dimana letak kebaikan Seokjin ketika ia menyuruh istrinya untuk tinggal sendiri di luar negri tanpa seorangpun yang ia kenal. Persetan dengan segala ocehan tidak bermutu Joohyun. Bagi Seulgi, Seokjin tetaplah lelaki brengsek yang tidak bertanggung jawab.

Joohyun pindah ke New York ketika berusia 19 tahun. Atas dasar embel-embel cinta ia pun rela terbang ke New York demi masa depan Seokjin. Ia tidak mau keluarga Seokjin tau bahwa gadis yang dicintai putra pewaris perusahaan nomor satu di Korea hanya lulusan SMA.

Sebelum Joohyun terbang ke New York, Joohyun dinyatakan hamil oleh salah satu dokter pribadi keluarga Seokjin. Namun ia takut untuk menyampaikan berita bahagia ini karena ia tidak ingin menganggu studi Seokjin.

Besok pagi adalah hari keberangkatan Joohyun ke Korea, sebelum ia meninggalkan New York Joohyun ingin sedikit bersenang-senang. Ia memutuskan untuk singgah ke mini pub langganannya. Mengadakan pesta kecil-kecilan dengan beberapa temannya yang bisa dihitung dengan jari. Sebenarnya Joohyun malas karna menurutnya berpesta sama saja dengan membuang-buang uang tetapi karena besok ia harus terbang ke Seoul, mau tidak mau dengan langkah gontai Joohyun berjalan menuju pub.

Crystal SnowWhere stories live. Discover now