Setiap hari libur, Violeta Rosena atau akrab dipanggil Vio, selalu menghabiskan waktunya di rumah sahabatnya yang bernama Shinta.
Bukan. Bukan karena Vio jomblo tapi semua itu karena calon tunangannya yang bernama Antonio selalu sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuknya berkencan setiap liburan. Mungkin dia hanya sempat dalam waktu-waktu tertentu.
"Shinta, Vio ayo makan dulu!" perintah Mery, mamah Shinta.
"Siap, Mah," jawab Shinta dan Vio kompak.
"Itu kamar sebelah buat apa di beresin, Mah?" tanya Shinta ketika melewati kamar yang ada di sebelah kamarnya saat hendak turun untuk makan bersama.
"Adik kamu sebentar lagi pulang, Papah meminta dia pulang," balas Mery.
"Emang kamu punya Adik?" tanya Vio penasaran.
"Iya tapi dia gak tinggal di sini. Sejak umur lima tahun dia tinggal di luar negri," jelas Shinta.
"Owh gitu." Vio menganggukkan kepalanya mengerti.
***
Suasana malam ini cukup sepi. Seorang pria muda berjalan lesu menuju sebuah rumah yang sudah lama ia tinggalkan.
Selama ini, ia tinggal di luar negeri bersama neneknya.
Sebenarnya ia tidak berniat untuk pulang karena sudah biasa hidup bebas di luar negeri tapi ayahnya memohon padanya untuk pulang dan tinggal bersama-sama.
"Hai Dadd, Mom apa kabar?" sapa Fachri.
Ya. Pria muda itu bernama Fachri Bagas Kara.
Bagas tersenyum menyambut kedatangan putranya.
"Baik Nak. Ayo masuk dan istirahat lah," ucap Mery.
"Yes Mom."
"Kamarmu ada di sebelah sana. Ayo Mommy antar."
Fachri mengangguk mengikuti mamahnya. Ia juga tak banyak bicara karena badannya terasa sangat lelah setelah melakukan perjalanan jauh.
***
"Aduh kita telat!!" seru Vio dan Shinta secara serempak ketika bangun. Mereka kesiangan karena semalaman asyik mengobrol tak jelas.
"Aku mandi duluan," ucap Shinta buru-buru.
"Enggak!! Aku yang duluan. Kamu lama mandinya," protes Vio.
"Udah, sana kamu mandi di kamar sebelah aja!" usir Shinta.
"Jahat banget kamu," gerutu Vio sambil berlari ke kamar sebelah untuk mandi.
Vio tidak tahu kalau kamar itu sudah ada penghuninya. Ia masuk begitu saja ke kamar tanpa melihat-lihat dan melempar bajunya ke tempat tidur secara asal. Lalu ia masuk ke kamar mandi.
"Berisik banget sih."
Fachri bangun dari tidurnya, "apa ini?" Ia mengangkat baju kerja wanita lengkap dengan pakaian dalamnya.
Tak lama Vio keluar dengan handuk yang melilit di tubuhnya. Ia tak mau mandi berlama-lama karena hari sudah sangat siang.
"Wow___" Fachri langsung bersiul jahil.
"Siapa kamu!" seru Vio sambil memeluk tubuhnya sendiri.
"Kamu sendiri siapa?" Fachri balik bertanya.
"Kamu pencuri, ya? Aku teriak nih?!" ancam Vio.
"Ya elah___ mana ada pencuri seganteng aku," balas Fachri dengan PD-nya.
"PD banget kamu, pergi sana sebelum aku panggil orang rumah."
"Panggil aja." Fachri kembali tiduran.

KAMU SEDANG MEMBACA
BRONDONG TENGIL (TAHAP REVISI)
Teen FictionVio harus merasakan sakit ketika Antonio, calon tunangannya tercinta berselingkuh dengan wanita lain. Vio pikir, ia akan terpuruk dalam kesedihan yang mendalam namun nyatanya semua itu tidak terjadi karena Fachri, Sang Berondong Tengil yang datang d...