Hari ini seperti biasa aku langsung mengecek notif di ponselku setelah bangun tidur. Aku tahu ini kebiasaan buruk tapi ketahuilah jika aku tidak mengecek ponsel di pagi hari yang terjadi adalah seseorang akan langsung datang kerumahku menanyakan kabarku.
Berlebihan bukan? Tentu saja.
Walaupun begitu, dulu aku tak terbiasa mengecek notif ketika baru bangun tapi setelah aku memilih kekasih yang sangat kepo ini itu, segala chatnya harus dibalas, teleponnya harus diangkat dan selalu video call-an. Jadinya aku menjadi cewek yang tak bisa lepas dari ponsel.
Aku menghela nafas, tumben doi gak nge-chat. Biasanya juga kalo lagi males mentoknya paling cuman ngucapin selamat pagi dan jangan lupakan tambahan kata sayang serta emoticon love dan kissnya. Dulu aku jijik tapi karena terbiasa jadinya lucu gitu.
Aku mengetik pesan padanya, berfikir mungkin dia masih tidur padahal tadi malam dia tidur jam 10 karena tak kuladeni pesannya, tapi hari ini berbeda dengan kebiasaannya yang selalu tidur pukul 2 pagi.
Naufal tampan kesayangan Naila💙
Morning dear 😊
Jangan lupa sarapanBy the way, yang tulis nama kontaknya itu bukan aku loh, dulu waktu belum pacaran aku tulisnya cuma namanya doang tapi si Naufal yang ganti biar beda katanya.
setelah mengirimkan pesan, aku langsung menyimpan ponselku tanpa menunggu balasan dari Naufal.
Saat aku membuka pintu kamarku, aku sangat terkejut dengan kedatangan lelaki yang tadi aku kirimkan pesan.
"Kok kamu ada dirumahku, inikan masih pagi."
Aku meliriknya dengan mata terkejut. Dia memakai training selutut lengkap dengan sepatu adidas berwarna putih pemberianku.
"Sebenarnya tadi aku kesini pas subuh tapi gerbang rumah kamu tertutup jadi aku pulang lagi deh."
"Untuk?"
"Mau ngajak kamu shalat subuh berjamaah, biar bisa jadi imam yang baik buat kamu."
Aku mendengus mendengarnya.
"Gak usah gombal, ini masih pagi dan aku gak punya tenaga buat ngeladenin omonganmu."
Dia mengacak rambutku, kebiasaannya sejak setahun yang lalu.
"Gak gombal, sayang. Ini aku jujur. Tanya aja tuh sama satpam komplekmu."
Aku hanya bergumam mendengar ucapannya. Sambil meliriknya dari bawah sampai keatas aku ingin bertanya tapi dia terlebih dulu berbicara.
"Iya, aku mau jogging bareng kamu nih..kan udah lama gak jogging bareng,kan rindu".
Selalu seperti itu, dia selalu benar seakan membaca pikiranku.
Ini yang membuatku merasa dimengerti oleh seseorang cowok. Dia tahu apa yang belum kuberitahu.
Dia mengerti tanpa perlu kejelaskan. Intinya dia peka banget jadi cowok."Kalo gitu kamu nunggu diruang tamu aja ya, aku mau mandi dulu".
"Iya, jangan lama mandinya kasihan aku nunggu. Menunggu itu lebih berat dari rindu loh."
Aku tersenyum sambil menganggukkan kepala.
Naufal menengok kanan dan kiri lalu bertanya padaku.
"Kok aku gak lihat mama dari tadi?biasanya kalo jam begini udah ada di halaman rumah nyiram bunga".
"Mama ada tuh".
Mama muncul dengan piyama tidurnya, pasti baru bangun.
"Baru bangun ya, ma?"
tanya Naufal."Iya sayang, kok pagi-pagi gini udah apelin anak mama."
Mama tertawa melihatku yang nampak malu.
Bagaimana tidak malu, aku baru sadar jika penampilanku sekarang sangatlah berantakan.
Memakai kaos hitam yang gambar beruanganya sudah pudar, celana panjang yang berwarna jreng tampak tak sesuai denganku. Inilah aku, cewek yang tak memperhatikan penampilan dikala ingin tidur. Benar-benar miris.Aku langsung berlari menuju kamar dengan cepat lalu menutup pintuku. Samar-samar ku dengar dua orang tadi tertawa. Tentu saja menertawaiku.
🌞🌞🌞
Aku memang tak perlu lama untuk bersiap untuk sekedar pergi jogging dengannya. Khawatir Naufal lama menunggu dan imbasnya malah gosipin aku sama mama. Iya, gosipin kelakuan aku yang malu-maluin.
Saat aku menuruni tangga, aku mendengar suara tertawa. Sudah kuduga mereka pasti membicarakanku.
"Astaga, jadi Naila masih minum dot sampe kelas 3 sd ya, Ma?".
"Iya, waktu itu kalo mama gak pura-pura laporin ke temen kelasnya kalo dia masih ngedot dia pasti gak berhenti".
Astaga, apa-apaan ini. Membuka aib anak sendiri. Astaghfirullah.
Naufal kembali tertawa.
Aku berdehem sangat keras agar menyadarkan mereka akan kehadiaranku yang dari tadi dia dibicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen Fiction"Kamu gak usah khawatir, aku akan selau baik-baik saja asalkan kamu ada bersamaku"