1.kita teman

1.6K 36 0
                                    

Ayla berdiri memandangi deretan nama penghuni kelas baru. Setelah hampir 30 menit berjalan menyusuri kelas-kelas dan berusaha menerobos pasukan siswa siswi yang menggerombol di depan jendela tempat dimana secarik kertas berisikan nama-nama siswa penghuni kelas dicantumkan.
"Kelas 8f nih ay? Sekelas lagi dong.." sapa ditta salah satu teman sebangku ayla dulu
"Hemmm iyah nih" mata ayla jalan-jalan menjelajahi deretan nama yang akan menjadi teman kelasnya selama satu tahun kedepan. Tepat di sebuah nama yang begitu familiar untuk ayla "Aldaka" wah kita bertemu lagi kawan batin ayla dengan hati yang sedikit lega.
Aldaka adalah teman kecil Ayla yang pernah mendapatkan perhatin khusus dari ayla. Tapi, mereka gak pernah pacaran. Ayla hanya mengaguminya. Akankah masa SD dulu terulang kembali Ald? Gumam ayla dalam hati.
"Kita sebangku lagi nih ay" tanya ditta "hey ay...ay..woy.." suara ditta yang cempreng itu membangunkan Ayla dari lamunannya "apa??" "Lo bilang satu bangku??" Jawab Ayla dengan ekspresi yang menyebalkan seolah dia malas untuk mengulang kejadian satu bangku dengan ditta "iyah ay.. kalau gak mau..." belum sempat ditta selesai berbicara "ok deal" tangan Ayla merangkul pundak ditta dan berjalan menuju ruang kelas barunya itu.
Hayy maaf ya baru update lagi😂

Hal yang paling Ayla benci dari kelas baru adalah teman baru. Eits jangan salah paham Ayla bukannya benci punya teman yang Ayla benci dia harus kenalan dan menghafal satu persatu nama teman-temannya bagi Ayla itu hanya membuang-buang waktu karena, dia harus basa-basi, pasang muka ramah, dan lain sebagainya. Namun tidak ada satupun teman Ayla yang merasa terganggu dengan sikap Ayla yang judes dan cuek itu mungkin mereka enggak kenalan secara langsung tapi pastinya setiap guru pelajaran yang masuk akan nyuruh mereka memperkenalkan diri didepan. Alhasil satu kelas saling tahu nama penghuni kelasnya itu. Kecuali Ayla, dia memang gak terlalu pandai dalam menghafal nama teman.
"Yang di pojok itu Ramakan?" Bisik ditta pelan ketelinga Ayla
"Ya emang kenapa? Lo kenal?" Tanya Ayla cuek.
"Enggak sih.."
"Ya udah deh ngapain lo keppo! Mending tuh yang baru masuk dari pintu" Ayla mengarahkan ditta agar melihat ke arah pintu "itukan Daka temen lo!" Jawab ditta kecewa karena ditta tau apa reaksi Ayla setelah ini "keren kan? Ya buanget deh pasti! Hehehe" terang Ayla sambil senyum manis diikuti kedua alisnya yang naik turun.
Seketika saat Daka melewati bangku Ayla yang berada tepat di depan papan tulis itu Daka ngeloyor tanpa menyapa Ayla. Membuat Ayla kecewa "Woy lupa lu ya! Ok gua emang pantes kok dilupain" oceh Ayla tanpa memalingkan pandangan ke arah papan tulis putih di depannya.
Punggung tegap yang mulai terlihat gagah berbalik dengan senyum manis yang mampu membuat semua wanita di sekolah itu terkagum-kagum "yeee gitu aja ngambek" kata Daka sambil berjalan menuju bangku Ayla.

...........

Kini Daka berdiri tepat di hadapan Ayla yang murung karena kejailan daka "heh udah setaun gak bareng dan sekarang gua harus sekelas sama anak resek ini lagi ya.. hahaha.." tangan Daka mengelus kepala Ayla, wajah Ayla pun mendadak merah "njir nih bocah... jantung gua mau copot hey" kata Ayla dalam hati.

Segera cepat-cepat Ayla membenamkan wajah merahnya itu di antara lipatan tangan yang ada di atas bangku. Sikap Ayla yang aneh membuat Daka bingung dengan apa yang terjadi pada Ayla "Ay kenapa? Maaf ya kalau salah ngomong" ucap daka pelan.
"Hem gapapa aku ngantuk" jawab Ayla dengan posisi yang sama tanpa mengangkat wajahnya.
"Yaudah sana lo pergi" sambung Ayla. "Kenapa gua? Apa gua sakit jantung? Jantung gua sakit banget .. tapi gua seneng. Bisa gawat kalau terus-terusan begini"

Tet...tet...tet.....
"Kenapa gak nyalonin ketua kelas?" Tanya Dita
"Gua ngurus diri sendiri aja belum bener mau ngurus anak sekelas hehehe biar Daka dan Rama saja mereka kuat aku gak hahaha" jawab Ayla dengan senyum
"Pulang yuk dit" sambung Ayla sambil memakai tasnya yang lumayan berat itu.

.......

"Hari ini mau langsung pulang" tanya Rifa sambil menyama kan langkahnya dengan Ayla "em.. makan yuk aku tlaktir"
"Tumben banyak duit mbak?.."
"Ada lah kalau cuma seporsi heheh"
"Kayaknya ada kabar baik nih ..? Harus cerita"
"Iya kapan-kapan ya fa"

Rama & AylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang