part2: awal mula (2)

159 12 10
                                    

______________________________________

Mata lo cantik kaya kucing.
Sayang benget sifat lo gak
Mendukung mata cantik lo

-Celio Mahatma
______________________________________

Celio mahatma- sedang berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai 5. Banyak yang melihatnya dengan tatapan kagum.

Celio adalah anak dari pemilik sekolah SMA JAYA WIJAYA.

Celio terkesan cuek dan dingin. Dia tak pernah melirik atau menyukai perempuan. Bahkan Celio pernah dikira gay, karena sampai sekarang belum mempunyai kekasih.

Celio berpisah dengan teman temannya karena dia dipanggil ayahnya di ruang kepsek.

Celio berjalan dengan tegap dan earphone yang menempel di telinganya. Kedua tangan nya dia masukan ke dalam saku.

Celio tak peduli dengan tatapan siswa/siswi yang melihatnya.

Tanpa sadar dia menabrak perempuan yang sedang fokus pada hpnya.

Celio menabrak perempuan itu dengan cukup kencang, sehingga perempuan itu jatuh dengan posisi tengkurep dan jatuh di atas batu.

Kepala perempuan itu bocor. Perempuan itu juga pingsan.

Celio yang baru menyadari bahwa dia menabrak perempuan langsung ngeliat ke bawah.

Alangkah kagetnya dia saat melihat perempuan jatuh dengan kondisi pingsan dan kepala bocor.

Celio sudah keringat dingin saat melihatnya. Dalam sekali angkat, perempuan itu sudah dalam gendongannya. Tangan kanan berada di punggung dan tangan kiri berada di bawah pinggul.

Celio berjalan dengan cepat melewati siswi siswi yang sedang bergosip ria. Banyak siswi yang melihat ke arah Celio dengan tatapan suka dan melihat ke arah perempuan itu dengan tatapan bertanya.

Arah menuju UKS lumayan dekat. Karena tangga sekolah dekat dengan UKS.

Gubrakk..

Celio menendang pintu UKS dengan kencang. Semua yang berada di UKS langsung melihatnya tetapi tidak dengan perempuan disamping Ucup.

'Ucup udah punya pacar, tapi ko gk pas banget ya. Ucup nya jelek pacarnya naujubilah cakepnya' batin Celio.

Celio melupakan itu sejenak. Dia kembali fokus kepada perempuan itu. Diketahui name tag perempuan itu' Athifa Ramadhani'.

Dia membaringkan Athifa dengan hati hati. Celio langsung mengambil kotak P3K. Kebetulan dokter yang selalu berjaga di UKS sesang menangani siswa yang luka.

Sekali cekatan. Celio telah selesai dengan luka perempuan itu.

Celio menatap tubuh Athifa dari atas sampai bawah. Dia mengakui bahwa Athifa mempunyai badan yang bagus. Tatapan nya teralih saat melihat wajah mulus Athifa.

'Merem aja cakep. Kalo buka mata gimana ya?' Batin Celio.

Celio tak mengikuti kelas pagi. Dia bolos. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Athifa membuka matanya.

"A-aw sakit banget pala gw" Athifa memegang kepalanya yang berdenyut denyut

"Lo udah sadar?" Tanya Celio

"Mata lo ditaro dimana sih?! Di dengkul, dperut. Gw udah sadarlah!" Kesal Athifa

"Galak banget lu."

"Siapa yang galak? Hah!" Tanya Athifa dengan muka sangarnya.

"Lo." Celio menjawab pertanyaan Athifa dengan santai.

Melihat itu malah membuat Athifa geram. Langsung saja Athifa menendang tulang kering Celio.

Krekk...

Bunyi tulang Celio saat kakinya ditendang kencang Athifa.

"AWWW" teriak Celio karna kesakitan.
"Bangsat lo. Ini tuh sakit!" Kesal Celio

"Makanya jangan kurang ajar! Ini juga karena lo kan. Sampe pala gw diperban!"

"Iya. Lu juga salah. Kenapa lu jalan sambil megang hp?" Tanya Celio

"Y-ya karena gw gak tau sekolah ini" jawab Athifa gugup. Sebenarnya dia asik chatingan sama Eko. Anak SMA sebelah. Lebih tepatnya musuh geng Bangsat boys.

"Tanya orang mah." ucap Celio nyolot

"Gk usah nyolot dong lu. Santai ae kali." ucap Athifa dengan muka songongnya.

"Lu juga. Muka santai aja kali jangan kaya muka orang songong
"

Krekk...

Athifa kembali menendang tukang kering Celio untuk kedua kalinya. Celio meringis kencang dirasa kakinya berdenyut.

"Sakit ogeb. Kalo kaki gw patah lo mau gantiin hah!" Nyolot Celio

"Ye songong banget sih lu"

"Bodo"

"Udah ah. Gw mau balik! Gw juga mau nungguin Clara dia belom balik" ucap Athifa sambil melihat jamnya

Tiba-tiba terdengar suara Clara.

"Ifa lo gak masuk kelas" tanya Clara masih di tempat duduknya

"CLARA loh ko lo disini?" Bingung Athifa

"Gak usah teriak juga kali. Ini gw nemenin Ucup abis ditonjokin dia sama orgil" ucap Clara sambil mengelus tangan Ucup

"Oh~. Kesian Ucup. Dia pingsan ya?"

"Iya. Kalo lo juga gak masuk kelas?"

"Gw abis ditabrak sama kulkas. Terus berakhir disini. Pala gw tadi bocor kena batu. Mana nyeri banget dibagiaan pala gw" Athifa mulai membuka jurus andalannya memelas biar bisa ditraktir sama Clara

"Kalo mau traktiran tinggal bilang. Nanti gw sama Ucup yang beliin"

"Hehehe ada tank ada kayu. Tengkyuuuu" ucap Athifa sambil melakukan kiss bay

Celio yang sudah teramat kepo dengan Clara dan Athifa apa hubungannya dengan Ucup pun bertanya.

"Lo pacar nya Ucup?" Tany Celio

Seketika Clara dan Athifa menengok ke arab Celio.

"Gw?!" Tanya Clara. Celio hanya menganggukan kepalanya saja.

"Ucup abang gw. Dia itu sebenarnya gak culun. Malah bisa dibilang terlalu tampan. Cuma aja dia culun buat nyari teman yang setia. Bukan fakefriend!" Jawab Clara sambil mendengus panjang

'Berarti Ucup lebih ganteng dong daripada gw! Eh nggak nggak. Masih gantengan gw lah' batin Celio

Gk lama Ucup bangun. Clara dan Ucup pun pergi. Dokter yang tadi juga pergi karena ada urusan. Siswa yang diobatin juga udah pergi. Takut katanya. Sisa Celio dan Athifa berdua.

Tak sengaja pandangan Celio ke manik coklat milik Athifa. Sangat indah seperti kucing pikirnya.

Dan tak sengaja juga saat Athifa ingin keluar menyusul Clara dan Ucup, tali sepatu nya diinjak Celio. Lantas dia jatuh tanggannya membawa Celio ikut terjatuh.

Posisi mereka bertindihan. Dengan Athifa yang dibawah dan Celio yang diatas tubuh Athifa. Posisi yang tak mengenakan bagi Athifa adalah saat tangan Celio ada di payudaranya. Dia segera mendorong kuat Celio. Dengan kekuatan yang diajarkan babeh uncuk. Dia menendang anunya Celio.

Athifa langsung kabur menyusul Clara dan Ucup yang berjalan keluar gerbang. Berniat pulang.

'Mata lo cantik kaya kucing. Sayang banget sifat lo gak mendukung mata cantik lo' batin Celio sambil senyum senyum sendiri saat mengingat tangannya yang berada di payudara Athifa dan langsung meringis karena anu nya di tendang Athifa.

______________________________________

Celio Mahatma

Athifa Ramadhani
______________________________________

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Story :  School Age #blacktanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang