CHAPTER 4

189 16 6
                                    

Teng.
Bel istirahatpun berbunyi, sedikit melegakan Jisoo yang dari tadi muak sama gunjingan anak kelasnya, belum lagi sahabatnya yang rasanya mulai ngejauh.

Ah bahkan sekarang mereka ningalin Jisoo ke kantin.

Jisoo dengan langkah berat terpaksa pergi ke kantin buat makan siang, karena jujur aja perutnya udah menggerutu dari tadi.

"Makanlah yang banyak" kata ibu Siti ke orang didepan Jisoo.

Ibu Siti ini memang selalu ceria waktu memberi makan siang ke murid-murid.

Tanpa berkata apapun ibu Siti ini naruh sedikit nasi di nampan Jisoo dengan sop tanpa daging.

Jisoo tetap nunggu dibarisannya, kali aja ibu Siti bakal ngambilin iga.

"Udah sana makan. Kamu gak punya hak makan banyak, apalagi disaat banyak anak diluar sana nggak makan karena keluarga kalian. Sana!" kata bu Siti.

Jisoo pergi.

Tapi emang kenapa kalo ada anak diluar sana yang gak makan jadi kesalahan keluarga Jisoo?. Pertanyaan itu terus terputar dikepalanya.

Sepanjang meja tempat Jisoo duduk gaada satu orangpun. Kalau kalian ngira ini kantin lagi sepi, kalian salah besar ;mereka bahkan rela desek-desekan buat makan, ada juga yang hampir duduk disebelah Jisoo tapi jadi pergi ke meja lain waktu liat Jisoo.

Dikira guenya bawa penyakit menular apa ya -Jisoo.

Dari sekian banyak kalimat nusuk yang ditujuin ke dia, ada suara yang dia kenal juga ternyata lagi ngelakuin hal yang sama.

Jisoo yang marah langsung nyamperin meja mereka ;meskipun sebenernya masih bingung kenapa sahabatnya sendiri bisa jadi serendah ini.

"Lo semua tau hewan yang dikasi nama anjing ga?" Jisoo mendengus.

"Anjing cuma akan bersama majikan yang dapat memberinya makan enak dan memberikan perlakuan nyaman ke mereka. Tapi sayangnya, nanti pada saat sang majikan ngga bisa lagi memenuhi semua itu, si anjing ini akan pergi buat nyari majikan baru ataupun mungkin perlahan lahan memakan majikannya sendiri." Lanjut Jisoo

"Dan gue gak nemuin perbedaan antara kalian dan hewan yang namanya anjing itu. Sana, minta aja makan sama majikan baru kalian ini, hiduplah dengan makmur" Jisoo menilai dengan sombong.

"oh iya, buat lo ni Minjung, selamat ya udah dapet peliharaan baru. Perintah aja mereka sesuka hati, asal uang lo jalan ke arah mereka segalanya bakal lancar jaya" lanjut Jisoo.

"Udah jadi rakyat jelata masih aja sombong ya?" Minjung berdiri dari duduknya.

"Lo bilang kita apa? Anjing?" Mina salah satu teman Jisoo ;tepatnya mantan teman.

"Setidaknya kita kita ini anjing ras yang terawat, kita cantik dan dapat makanan layak. Gak kaya lo, dasar anjing buangan!" lanjut Minah.

Kalimat tadi sebenernya noreh luka lebih dalam buat Jisoo, ya maksudnya kok bisa-bisanya sahabat yang udah dianggep kek sodara sendiri ngerendahin dia segitunya?

"Baru kali ini gue liat manusia bangga dipanggil anj-"

Kata kata Jisoo terpotong saat ada lengan kekar yang tiba tiba melingkar di lehernya.

"Jung-"

Jisoo mengadah menghadap Jungkook yang sekarang ada disampingnya.

"Hidup itu kaya permainan 'ANGRY BIRD' disaat kita terjatuh dan tidak mengenai sasaran akan ada 'BABI' yang menertawakan. Jadi, babi-babi ini bakal terus ngebacot, mending lo ikut gue" kata Jungkook.

Minah menatap marah, fyi si Minah ini emang demen sama Jeka

***

Gue ga pernah nyangka anak-anak dikelas gue jadi segininya. Gimana engga, baru aja gue sampe dikelas dan mau duduk tapi bangku gue hilang dari tempatnya.

Gue udah capek banget marah-marah dari tadi, jadi gue ngalus kali ini.

"Meja gue dimana?" Tanya gue ke Sowoon yang emang duduk didepan gue.

"Tumben lo ngalus Soo? Udah tau posisi lo dimana sekarang ya?"

"Jawab aja yang pertanyaan gue tanpa ngebacot bisa nggak sih?" nada suara gue udah rada kesel.

"Noh di balkon"

Demi kadal beracun, gue berusaha sekuat tenaga biar ngga marah-marah tapi ni alien satu malah nyari gara-gara lagi.

-TBC-

Ciee Jisoo dibelain Jeka cieee
/dd mau dibelain juga
Temennya jahat banget ya guys 😭

☆ 》🌟
Kalo kalian suka tap bintangnya biar bersinar yaa hehe~💜

Girl Meets Evil 》kth ✔Where stories live. Discover now