“Entah hubungan macam apa yang sedang kita jalani saat ini.
Ketika sikapmu mengisyaratkan bahwa kehadiranku tak penting lagi dalam hidupmu.
Kehadiranmu sebatas ada namun bukan lagi untuk saling menjaga.
Tak ada lagi kita yang saling bercerita.
Hanya ada aku yang meyakinkan diri mungkin kamu sedang ingin sendiri.
Seringkali aku menunggu kabarmu, seringkali aku tertidur dengan menggenggam ponsel pada tanganku.
Tapi yang kudapat hanya jawaban satu dua kata, seolah kamu terganggu.
Aku masih saja bertahan dengan pengabaian yang kamu berikan.
Dan kamu masih saja diam tanpa memberikan penjelasan apa-apa.
Jika memang cinta itu tak lagi ada, berhentilah berpura-pura.
Setidaknya beri aku satu alasan agar tak terus menerus bertanya, dingin sikapmu padaku berarti apa?
Ketika pelukanku tak lagi bisa menghangatkan,
kamu seolah memberi aku pilihan,
bertahan atau menunggu waktu untuk kamu tinggalkan.”
