Unbreakable

dua

"Eeh ga kenapa kenapa"

Aku mencari cari jam, aku melihat jam tangan terpasang di tangan Erick dengan cepat aku menarik pergelangan tangannya. Kulihat jam sembilan lewat tiga puluh menit.

"Istirahat!" teriaku

Ya, aku memang ketua kelas disini.
Dulu saat pemilihan banyak yang memilihku. Mungkin karena sikap ku yang tegas?

                         -oOo-

~KANTIN~

"Ekhem! Udah move on nih?" goda Khalisa

"Siapa woi?" sahut Karmela

"Tuh si cantik Jane Madison" goda Khalisa

"Sejak kapan gua move on?" suaraku meninggi

"Itu tadi deket deket sama siapa tuh anak baru tadi? Lupa gua namanya"

"Erick Khalisa Jasmine Chinaraaa" teriak ku tepat di depan kupingnya.

"Nah! Erick yak! Pake tatap tatapan segala gituu so sweet deh cinta pandangan pertama" sahut Khalisa dengan nada sok imutnya

"Terus si Nathaela Aria Alvaro itu gimana?" sahut Aaliyah dengan nada penekanan saat menyebut namanya.

Aku menoyorkan kepala dua teman ku ini "enak aja lu dua yak!"

"Udah sih lu move on aja dari Aria, ga guna ngejar cowo kayak dia begitu" jelas Aaliyah

Nathaela Aria Alvaro, cowok paling dingin yang pernah ku temui. Tapi entah mengapa aku tertarik padanya, hingga sekarang aku masih mengejarnya. 2 tahun yang sia sia.

"Lu pada mau beli apa?" tanya Karmela yang sudah berdiri dari bangku kantin

"Gua baso sama air mineral aja" jawabku

"Gua juga" jawab Aaliyah dan Khalisa serempak

Tak lama Karmela datang membawa semua pesanan mereka.

"Yok balik ntar lagi masuk" ajak ku

~KELAS~

Handphone Jane tiba tiba menyala, terlihat satu sms masuk,Ia pun membukanya. Nomor tidak dikenal.

"Siapa?" Aaliyah bertanya

"Gak tau, nomor doang"

Saat ku baca pesannya, isinya hanya pesan pesan aneh. Sudah berkali kali aku mendapat pesan pesan ancaman seperti ini dari nomor yang berbeda beda. Namun selalu ada inisialnya dan selalu sama.

"Besok gua tunggu di gudang. Kalo lo ga dateng gua jemput paksa di kelas"
-Clairyn-

"Oh ternyata selama ini Clairyn yang nerror gua" omongku dalam hati

                        -oOo-

Bel pulang telah berbunyi. Semuanya merapihkan barang barang mereka.
Jane mengendong tasnya lalu berjalan ke arah teman temannya.

"Ke rooftop dulu bentaran gua mau cerita"

"Sip" jawab mereka serempak

~ROOFTOP~
 
"Besok gua pulang sendiri, kalian balik duluan aja"

"Iya, BTW lu mau cerita apa?" Tanya Karmela

"Ternyata yang ngirim SMS ke gua itu si Clairyn"

"Ciah modal make up doang aja bangga, mana make up nya aja menor sampe kayak cabe cabean di jalan yang keluar nya malem keluyuran kemana mana ke club mabok mabokan party party gitulah ew" sahut Khalisa dengan panjang lebar

"Udah ngomongnya Khal?" jawab Karmela dengan tatapan malasnya

Khalisa hanya cengengesan

"Terus yang tadi SMS apa lagi?" tanya Aaliyah

"Dia nyuruh gua ke gudang, palingan mau buat gua babak belur. Niatnya sih tapi ujung ujungnya kebalik dia yang babak belur" dengan santai ku menjawab Aaliyah

"HAHAHAHAHA!"

"Terus lu mau datengin?" tanya Aaliyah lagi

"Iya, gua ladenin aja lah kali ini. Ntar dibilang pengecut gua. Hahaha!"

"Sip sip lah. Gasabar liat si Clairyn pake make up makin tebel biar nutupin memar memarnya" baru kali ini Khalisa menjawab dengan benar.

"Woi, maen tinggal tinggal aja" sahut seseorang dari belakang

Aku mendongak, kudapati Chris, Joel,Zabdiel dan Richard.

"Huh? Bisa ga gausah teriak? Suara lu tuh kan baguuus banget" ucapku kesal

"Gabisa. Eh apa? Suara gua bagus? Ya dong" jawab Chris

Aku menatapnya malas

"Iya saking bagusnya bikin kuping gua pengang"

"Kenapa lu ke rooftop?" Akhirnya Richard bersuara

"Ga ada apa-apa, gua cuma ngomongin tentang si Clairyn"

"Kenapa lagi?" tanya Zabdiel

"Si Clairyn nyuruh gua ke gudang besok. Biasalah"

"Gausah dateng" jawab Joel

"Gua males dikatain pengecut mulu Jo"

"Ati ati lu nanti. Nanti lu kenapa kenapa lagi" jawab Joel lagi

"Iye ah"

"Duh duh" goda Chris

"Apa lo?!"

"Mau pada kemana abis ini?
tanya Richard

"Rumah Joel!" jawab Chris dan Khalisa kompak

"Eh apa apaan ke rumah gua? Gak rumah Jane aja. Gaada makanan" protes Joel

"Tidak ada penolakan" jawab Karmela

"El-"

"Sshh! Udah ke rumah lu aja" potong Chris

"Gausah cari alesan. Kulkas rumah lu itu udah kayak supermarket semuanya ada"
tambah Zabdiel